"Serius?!"
"Kurang tau sih. Soalnya di timeline Sarah sampe di post gitu fotonya."
"Oh gitu..."
"Kenapa emang Dy? Kaget banget kayaknya?"
"Enggak. Nanya doang, gaboleh?"
"Yeuu ngegas wae mas."
🎵You Were Beautiful(예뻤어) - Day6🎵
"Temen gue mau kenalan ama lu nih. Namanya Nina.""Hah? Terus kenapa?"
"Ya gimana ya. Ah pokoknya entar gue kirim kontak dia di Kokoa. Chat dia langsung yak! Oke bye!" Vira lalu berlari keluar kelas Aldy. Meninggalkan Aldy yang kebingungan.
"...hah?"
Aldy mengernyitkan dahinya. Temannya, Vira, memang gila, tetapi kali ini dia sudah melebihi garis batas. Menghela nafas, Aldy menggelengkan kepalanya dan menarik ponselnya keluar dari saku celana. Dilihatnya pesan Kokoa dari Vira.
[Vira]
[Vira send you a Kokoa contact. Add?]
Nih ya!
Chat dia duluan pokoknya![Aldy]
Kok gue sih yang chat duluan? Kan yang mau kenalan dia bukan gue.[Vira]
Nurut aja ngapa![Aldy]
Gak ah.[Vira]
Stagaa. Yaudah lah.Aldy mematikan ponselnya, lalu mengacak-acak rambutnya. Tak lama kemudian, suara notifikasi terdengar LAGI dari ponselnya.
"...Nina Angelica?"
[Nina Angelica]
Halo?[Aldy]
Halo. Nina ya?[Nina Angelica]
Eh? Lu kenal gue?[Aldy]
Cuman tau nama doang. Si Vira tadi yang ngasihtau.[Nina Angelica]
Ooo gituu. Yaudah, kenalin, Nina Angelica IPS 4. Temennya Vira eheheAldy menghentikan jempolnya yang hendak menekan keyboard.
"Si Nina ini, tau gue darimana ya? Duh gue mau nanya Vira tapi udah keburu kebaca... Entar aja deh, ntar juga ketemu." Gumamnya.
[Aldy]
Aldy Jerome. IPA 1."Woi, chatan sama siapa? Serius amat."
Kaget, Aldy refleks mengunci ponselnya. Membuat Baron semakin curiga. Dia tertawa mengejek dan menyikut lengan Aldy berkali-kali. Bertanya tentang siapa yang sedari-tadi dia hubungi. Hingga akhirnya Aldy kesal dan menahan sikut Baron.
"Ada lah." Ujarnya kesal
"Weh, punya pacar gak bilang-bilang lu!"
"Dih. Pacar apaan."
"Canda atuh. Eh, ini jamkos ye kan, main yuk!"
"Ayo aja gue mah."
🌷🌷🌷
"Raaa, dia gak bales-bales!"
"Siapa? Aldy?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Congratulations [Short Story]
Romance"Dulu gue jutek banget ya kayaknya. Sedih kalo diinget-inget lagi haha." Aldy menghela nafas. Ditatapnya ponsel yang sedari tadi dia genggam. Dari awal Nina memang bukan miliknya. Lebih tepatnya lagi, bukan siapa-siapanya. Dia tidak berhak untuk men...