Chapter 2 : A New World

16 3 0
                                    

HR...😉

^^^

"Ezzra....
Ezzra...
Ezzra..
Kau di mana?
Aku membawa permen kesukaanmu tapi jangan bersembunyi lagi.
Seorang anak kecil dengan pakaian sederhana, berlari di lorong-lorong kerajaan werewolf.

"Olly...
Sedang apa kau disini?
Tanya  allarddo yang sedang melintas di lorong kerajaannya.

"Yang Mulia
Apa kau melihat Ezzra?
Tanya anak itu dengan sungguh-sungguh.

"Tentu saja,
Kemarilah..
Ujar sang raja, sambil membisikkan beberapa kata pada olly.

"Hemm...
Sekarang aku tau Ezzra di mana.
Raja...
Terima kasih kau sangat baik.
Ujar anak berusia 5 tahun itu dan segera berlari menuju kamar sang baginda karna menurut cerita raja ezzra ada di sana.

^^^

"Astaga...
Mimpi bodoh apa ini?
Olly?
Siapa olly dan raja?
Jangankan mengenal raja, aku bahkan tidak mengenal tetanggaku."
Gadis dengan rambut panjang dengan kulit putih bersih itu segera meraih HP nya yang berdering sedari tadi.

"Astaga, grup menyebalkan, kenapa mereka berisik sekali pagi-pagi begini? Gerutu gadis itu setelah melihat notifikasi dari handphone nya.

"Ezz..??
Kau sudah bangun?"

"Ibu..
Hariku begitu berwarna setiap kali melihatmu di pagi hari."ujar ezzra dan langsung mencium kedua pipi ribkah, ibu vezzrally.

"Baiklah sayang..
Sekarang bangun dan bersiaplah ke kampus.
Ujar ibu ezzra sambil melipat selimut ezzra.

"Baik..baiklah..
Ibu yang manis."
Ezzra segera bergegas menuju kamar mandi sambil bernyanyi riang dan membungkus kepalanya dengan handuk.

"Ibu bagaimana jika nanti aku sudah menikah nama anakku adalah olly?
Tanya ezzra dari kamar mandi dengan setengah berteriak.

"Tentu saja..
Ibu bahkan akan mencari pria bernama olly untuk menjadi suamimu."

"Omong kosong apa yang ibu katakan ini?"

"Bukankah kau yang selalu bicara omong kosong ezzra?"

"Ibu..
Ibu selalu saja__

"Apa kau akan di kamar mandi sepanjang hari ezzra? Nanti kau akan terlambat ke kampus, dan kau pasti tau akibatnya."

Ribkah, ibu vezzrally langsung meninggalkan kamar ezzra dan kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk ezzra, sementara ezzra kini hanya mengoceh sebisa mungkin.

"Biar ibu tau yah..
Aku adalah mahasiswi komersial di kampus, orang seperti aku sangat langkah,  perguruan tinggi manapun akan rugi jika kehilangan mahasiswi seperti aku."ujar ezzra sambil menyikat giginya.

"Dan yah..
Aku sangat pintar, dan berprestasi aku bahkan selalu menang olimpiade matematika sejak SD."

"Dan..
Ibu..??
Apa ibu mendengarku??
IBUUU...
Dasar ibu  dia selalu saja begitu. Gerutu ezzra dari dalam kamar mandi.

^^^

"Ezz...
Ayo sarapan, ibu akan siapkan sarapanmu.
Ujar ribkah ibu ezzra setelah ezzra turun dari kamarnya di lantai dua rumah yang sebenarnya sederhana itu.

"Ibu, kau duduklah dulu biar aku yang siapkan sarapan kalian semua. Tapi dimana ayah dan kak shanty?
Tanya ezzra saat menyadari ayahnya Dicardo yang biasanya sudah tiba lebih dulu di meja makan dari pada dia."

"Apa yang kau cari hanya ayah dan kakak perempuanmu itu? Ujar seorang pria bertubuh tegap di depan pintu.

Ezzra terdiam sejenak dengan mulut menganga.

"Apa kau hanya akan bengong seperti itu ezzra? Ujar seorang  pria lainnya yang tak lain adalah ayah ezzra.

Ezzra segera berlari kecil menghampiri kakaknya Virach dan memeluknya hangat.

"Oh yah..
Tadi kau mau siapkan sarapan bukan?"

"Iya..
Memang kenapa?
Tanya ezzra dengan cetus..

"Oh ayolah big baby ku, kakakmu ini juga lapar, apa kau sudah begitu tega padaku?
Ujar viracz untuk mencoba meluluhkan ezzra.

"Baik..
Baiklah..
Lagi pula siapa yang tahan dengan rengekan kakak?"
Ujar ezzra dan segera meninggalkan mereka.

"Hei..
Rengekan? Kau bahkan tidak sadar siapa dirimu, kau yang selalu merengek padaku."
Bantah virach pada ezzra yang hanya membalasnya dengan senandung lagu shawn Mendes..

"Ahk..
Dasar gadis kecil ini,
Ujarnya lagi..

"Oh..
Ibu, kau semakin cantik saja..
Ujar virach mencoba menggoda ibunya yang sedang cemberut.

"Apa..??
Sekarang kau memujiku? Padahal tadi kau melupakanku?

"Ayolah ibu, kalian itu sama istimewanya di hatiku.
tapi jika aku melihat gadis nakal itu, aku selalu ingin mengacak rambutnya dulu.
Ujarnya dengan raut wajah yang di buat sedemikian rupa untuk mengelabuhi ibunya.

"Ahk..
Sudahlah, kau memang selalu pintar mengelabuhi ibumu."
Ujar ribkah sang ibu pada virach.

"Ayo..ayo..sarapan..
Aku sudah siapkan kue terlezat buatan Nyonya besar.
Ujar ezzra sambil membawa napan berisi kue buatan ibunya.

"Terima kasih Tuhan, Kau mengabulkan doaku sejak tiga tahun lalu. Saat aku kembali ke rumah aku akan memakan kue buatan ibuku.
Ujar virach yang mengundang gelak tawa di meja makan mereka.

#

"TBC"

wolvezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang