Semilir angin berhembus pelan, membawa kesejukan dalam gedung Bighit High School. Dan di bawah keteduhan para awan yang senantiasa menutup sinar mentari, di sanalah Yoongi semakin kencang menguap.Ya, siswa itu lagi-lagi harus kuat menahan rasa kantuk yang menyerangnya. Kalau di kelas sih ia bisa tidur kapan saja, namun tidak saat bertugas seperti ini-sebagai OSIS yang menjaga piket di koridor terdepan.
Tugasnya sederhana, mencatat siapa saja yang datang terlambat. Tapi saking gampangnya, beginilah rasa bosan yang ia dapat.
Di jam 08.00, koridor tentu saja sepi, menyisakan suasana hening yang sangat terasa. Palingan kalau bukan suara decitan kursi saat ia menegakan badan, pastinya Hoseok yang sedang menggerutukan sesuatu.
“Ealah Sug! Jaga piket ternyata membosankan ya?”
Yoongi, lelaki yang dikenal akrab dengan sapaan Suga itu menghela napas.
“Gue kan gak nyuruh lo ikutan.”
“Harusnya lo tuh seneng gue temenin.” Hoseok bergumam, tapi Yoongi malah menutup kedua matanya.
Sambil cemberut, ia meletakkan pipinya ke lipatan tangan, mengarahkan pandangan ke gerbang masuk sekolah.
“Ayo dong! Masa gak ada yang telat. Gue kan pengen coba menghakimi orang.”
Dan sepertinya harapan Hoseok terkabul. Setelah lima menit terlewat, munculah dua orang berseragam khas Bighit yang berjalan santai melewati gerbang sekolah. Cepat-cepat ia senggol bahu Yoongi, berniat membangunkannya.
“Woy Sug! Liat, ada dua mangsa baru datang.”
Yoongi berdecak, tapi akhirnya ia melirikkan matanya ke arah yang ditunjuk Hoseok. Tapi sesaat ia mengetahui siapa yang dimaksud, pupil matanya melebar—rasa kantuknya langsung hilang seketika.
Jelas sekali raut wajah Yoongi sangat berbeda dengan Hoseok yang sedang menyiapkan tampang galak ala OSIS yang kejam.
Sekedar info, Hoseok adalah anak baru di kelas XII, jadi ia belum tau apa-apa tentang ini.
Tapi Yoongi tahu, karena dua orang yang baru datang tadi adalah...
Kim Taehyung dan Lalisa. Kakak beradik yang paling meresahkan seantero Bighit.
“WOY! CEPET DIKIT KALAU JALAN! KALIAN TUH UDAH TELAT SEJAM, TAU!”
Yoongi dikagetkan oleh teriakan Hoseok yang kelewat semangat.
“Goblok! Jangan mereka!” Yoongi menggeram, tidak lupa memberikan sebuah jitakan di kepala Hoseok. Yang dipukul cuma bisa meringis kesakitan.
“Kenapa sih?! Kita kan lagi piket! Wajar dong kalau bersikap kayak tadi!”
Niatnya mau menjawab protesan Hoseok, tapi karena melihat kedua sosok itu sudah semakin mendekat ke arah meja piket, Yoongi berdiri dari tempatnya.
“Terserah, pokoknya gue gak ikutan.” Tanpa memberi keterangan lebih, ia berjalan menuju toilet yang letaknya di ujung lantai satu.
Yoongi memang sedang kabur-tentu saja, alasannya hanya satu.
Siapa yang tidak mengetahui Taehyung dan Lisa? Tentu saja hanya para murid yang belum bersekolah sampai sebulan di sini-seperti Hoseok misalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐈𝐁𝐋𝐈𝐍𝐆 𝐆𝐎𝐀𝐋𝐒
Teen Fiction𝐀 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐰𝐫𝐢𝐭𝐭𝐞𝐧 𝐛𝐲 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐤𝐚𝐟𝐫𝐧 𝐓𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐋𝐢𝐬𝐚. 𝐊𝐚𝐤𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐝𝐢𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐬𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧. 𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡, 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐩𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚...