Money

1.6K 108 0
                                    

Bising.

Itulah pencerminan tempat saat ini.

Hotel seribu di sebutnya.

Tempat berpesta dengan kapasitas 1000 orang.

Tempat ini buka setiap hari, hanya orang - orang yang pintar, yang dapat mengisi hotel ini. Pintar dalam artian menyuap sebagian orang untuk mendapatkan kepuasan.

Seluruh tempat sudah penuh, setiap sofa, meja, kursi, sudah di tempati, sisanya berdiri sambil bercerita, bersenda gurau, dan bercinta.

Lain kondisi, saat teman lama bertemu, bercerita di sofa, duduk bersama para wanita penggoda.

"Siapa dia?"tunjuknya pada pelayan yang sedang melayani tamu di meja tengah

"Dia? Karyawanku tentu saja kim"

"Aku tau jim, semua disini pasti karyawanmu, namanya tentu saja"

"Ahhh, dia jungkook, pelayan terbaik disini"

"Bisa aku memesannya?"

"Ayolah tae, kau tau kan, aku tidak menjual pelayan ku" Jimin menampilkan raut bercanda

"Aku tidak menidurinya, hanya menemaniku minum di kamar"

"Hmm oke, ku pegang janjimu, jam berapa kau ingin?"

"Secepatnya kau bisa, bayarannya?"

"Of course, tidak murah. Tapi untukmu aku tidak minta bayaran, tapi bantu aku besok di persidangan tuan pengacara"jimin mengangkat alisnya

"Ya baiklah, kita impas, ku tunggu di ruanganku"

"Siap tuan kim"























"Jungkook kemarilah"

"Ya sayang?"jungkook mengedipkan matanya nakal

"Jangan berlaku seperti siluman, ada istriku"

Jungkook hanya tertawa ringan, senang menggoda jimin, bosnya.

"Ya ada apa memanggilku?"

"Ada yang memesanmu"

"Huh? Kan sudah ku bilang aku tidak-

"Tidak sex, hanya teman minum"

"Kau yakin? Bajingan terakhir yang meminta seperti itu yaris memperkosaku" jungkook menelan ludah kasar

"Tidak, aku percaya, dia temanku. Ayolah baby, akan ku berikan apapun yang kau mau"

"Ok call, dimana?"

"Kau memang siluman-

lantai 12 kamar vvip nomer 30"

"Kau tau aku jim, oke aku kesana, bye tuan ku"

Cup

Ciuman di pipi kiri jimin, hilangnya jungkook pergi.

"Dasar gadis pintar-










"Yeoboo?"Yoongi dari ujung koridor menghampiri

"Ah honey, yaa?" Jimin menghampiri yoongi sambil menggandeng pinggangnya posesif

"Kau lama, sudah di tunggu yang lain"

"Maaf, aku bicara dengan jungkook"

"Hum baiklah"

"Ya ayo kesana"


























Cling

Bel yang unik.



Cklek


"Selamat malam tuan"jungkook tersenyum manis di depan pintu, sambil membawa nampan berisi red wine dan 2 gelas.

"Ahh masuklah"Taehyung menggiring jungkook ke sofa


Jungkook tidak bicara, hanya langsung menuju meja dan menaruh nampannya.

Jungkook memperhatikan taehyung yang mengambil remot ac, suhu ruangan tiba tiba panas. Setelahnya jungkook memperhatikan siluet tubuhnya, batinnya laki laki ini sangat mempesona dari caranya berjalan dan juga bahunya yang tegap, juga rambutnya yang berbentuk jambul sangat lelaki, warnanya yang sehitam arang juga kulit tubuhnya yang exsotis, ahh sangat idaman.


"Menatap apa?"

Tanpa sadar taehyung di depan jungkook saat ini, dengan jaznya yang sudah tersampir di sofa, hanya mengenakan kemeja maroon, kancing terbuka 3 dari atas dan lengan tergulung sampai sikut.

"Ahh menatapmu tentu saja"ucap jungkook gamplang

Taehyung tersenyum sebentar baru mengarah ke sofa

"Duduklah, apa tidak lelah berdiri terus?"

Jungkook menuruti, duduk 4 jengkal dari arah taehyung

"Siapa namamu?"Basa basi murahan, dia hanya tidak tau ingin bicara apa untuk memulainya dengan jungkook

"Hum hum hum, sangat kolot tuan, anda pasti sudah tau nama saya, benar?"

Taehyung tertawa, batinnya gadis pintar

"Betul kata jimin, kau memang pelayan terbaiknya"

"Aku tersanjung tuan, apa ingin saya tuangkan minumannya sekarang"

"Yaa tentu, tenggorokanku agak kering"

Jungkook mendekat 2 jengkal, membuka botol minuman lalu menuangkannya ke gelas taehyung, ke gelasnya juga. Lalu memberikannya pada taehyung, di sambut taehyung ramah.

"Cheers" taehyung mengangkat gelasnya, jungkook juga














Cukup lama mereka berbincang, nyatanya bagi jungkook taehyung lelaki yang baik, mempesona dan bermata tajam dan bagi taehyung jungkook gadis yang pintar dan lihai menggoda dengan pelan tapi mematikkan.

"Ya ampun, winenya sudah habis tuan kim" ucap jungkook sambil mengangkat botol winenya

"Bernarkah? Berarti waktunya habis"

"Ya begitulah, saya harus keluar sekarang"

Jungkook merapikan rok mini nya, lalu berdiri, tapi tangan lain di pergelangan tangannya membuatnya melirik ke belakang

"Bisa kah? Aku meminta yang lain? Ciuman misalnya"

Jungkook bersmirk, lalu balik badan dan bersandar di dada taehyung, taehyung pun langsung memegang pinggang jungkook posesif, ciuman lembut terjadi, itu awalnya, tapi taehyung runyam, menekan tengkuk jungkook lebih kuat, menghisap bibirnya kasar, dengan lidah. Tangan taehyung bersarang di payudara kanan jungkook. Dengan sentakan jungkook melepaskan ciumannya dan menjauh berdiri dari taehyung.

"Hanya ciuman, tuan kim, saya permisi"




"Jungkook!" Taehyung berdiri dari sofa

"Maaf, dan terima kasih"Taehyung mengedipkan matanya

"Ya sama - sama, dan yaaa...... jika ingin......... nomer saya ada di saku kemeja anda, saya permisi. Selamat malam tuan kim" Jungkook menunduk sopan












Taehyung memeriksa saku kemejanya, medial nomer telpon dan juga cap bibir jungkook disana.

"Shit, gadis pintar"





Jungkook memasukkan nya saat mereka berciuman, tak di pungkiri jungkook sangat tertarik.

























Tbc.








Typo gelandang




_vivi


Dollar sexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang