Prolog

254 36 3
                                    

11 Oktober 2018

Seorang pria dengan kemeja putih itu berjalan menyusuri jalan yang berserakan dengan daun yang telah gugur dari pohonnya. Langit kelabu dan angin musim gugur yang berhembus menandakan bahwa langit akan meneteskan air matanya. Tak lama setelah berjalan, pria itu berhenti di suatu makam dengan batu yang berukirkan nama seorang wanita "Park Hyera". Pria itu terus menatapi batu yang berukir itu dengan tatapan kosongnya.

"Hhhmm sudah sebulan setelah kepergianmu ya." Ucap pria itu dengan senyuman yang dipaksakan.

Tak lama setelah mengucapkan itu dia meletakkan setangkai mawar merah tepat didepan batu tersebut.

"Kau pernah mengatakan padaku kan bahwa kau suka mawar merah. Andai aku bisa menyembuhkanmu dan kau masih hidup,aku pasti masih bisa melihat senyummu." Pria itu mengatakan apa yang ada dibenaknnya sekarang dengan tersenyum hambar dan menahan air matanya agar tidak keluar.

Dan tak lama tiba tiba setetes air jatuh tepat didepan pria itu. Dia mengira bahwa itu adalah air matanya yang jatuh tapi ternyata air mata langit lah yang sedang jatuh. Ingin rasanya ikut menangis bersamaan dengan turunnya hujan,tapi waktu berkata bahwa dia harus segera pergi untuk kembali ke pekerjaannya.

1 minggu kemudian...

"Selamat pagi semuanya!" sapa seorang pria dengan senyuman kotaknya. Tak lupa jas putih dokter dengan name tag Kim Taehyung menempel pada tubuhnya.

"Selamat pagi juga dokter" beberapa suster langsung membungkukan badannya ketika Taehyung lewat.

"Ahh dokter Kim" panggil seorang suster yang otomatis membuat langkah Taehyung terhenti dan menoleh pada suster tersebut dengan wajah bertanya tanya.

"Ada paket untuk anda. Dan saya meletakkannya di meja kerja anda. Saya tidak tahu pasti dari siapa,tapi sepertinya dari orang tua pasien disini."

"Paket? Ehmm akan ku cek nanti. Terima kasih ya" Ucap Taehyung lalu kembali berjalan menyusuri koridor rumah sakit.

Setelah memasuki ruangnnya,ternyata benar tentang adanya paket itu. Taehyung mencoba membuka paket itu yang terbungkus dengan amplop cokelat. Setelah dibukanya terdapat sebuah surat dan beberpa foto polaroid. Taehyung hanya terfokus pada suratnya, karena penasaran Taehyung mencoba untuk membacanya.

"Hai,dokter Kim Taehyung.

Jika anda membaca surat ini berarti saya sudah tidak ada didunia ini lagi.

Jadi saya mau mengucapkan terima kasih karena telah berusaha memnyembuhkan saya. Dan bagi saya anda adalah dokter terhebat yang pernah saya temui.

Dan saya ingin mengungkapkan sesuatu. Sejujurnya saya pernah jatuh cinta pada anda,sejak anda meyakinkan saya bahwa saya bisa sembuh. Tapi saya berusaha menyembunyikan perasaan itu karena saya tahu bahwa saya tidak akan ada di dunia ini lagi. Saya harap anda juga tidak jatuh cinta pada saya,karena saya sudah tidak akan bukan?

Hehe,jadi lega setelah menulis ini. walaupun tidak kukatakan langsung sih. Jadi pesan saya,jalani kehidupan anda dengan bahagia ya dok!

Park Hyera"

"Bodoh,aku juga jatuh cinta padamu sejak kau menjadi pasienku!" batin Taehyung dengan senyum hambarnya.

Entah tersambar hal apa,Taehyung seperti ingin membalas surat itu. Dia mengambil pena dan menuliskan balasannya di kertas surat tersebut.

"Aku juga jatuh cinta padamu Park Hyera."  Tulis Taehyung

Hingga akhirnya Taehyung tersentak dengan suara ketukan pintu disaat dia sedang melihat beberapa foto polaroid. Mendengar ketukan tersebut Taehyung buru buru membereskan paket yang terlah dibukanya tadi. 

"Dok,apa anda sudah bisa mulai bekerja? Ada pasien yang sudah menunggu" Ucap seorang suster dibalik pintu yang hanya terbuka sebagian saja.

"Ahh maaf,ya suruh mereka masuk" ucap Taehyung sambil menyiapkan alat bekerjanya. Suster tersebut hanya mengangguk dan menutup kembali pintunya.

Sambil membereskan meja dan menyiapkan alat bekerjanya,masuklah seorang wanita paruh baya dengan menggandeng wanita muda dan cantik. Karena mengetehaui pasiennya sudah masuk Taehyung harus menyapa pasiennya.

"Sela-mat pa-gi...." sapa Taehyung dengan terbata bata saat melihat wanita itu. Bukan wanita paruh baya tapi yang satunya. Dia menyipitkan matanya seakan dia pernah bertemu dengan dia,tapi entah kapan dan dimana.

Melihat sikap Taehyung, wanita paruh baya itu segera merangkul  putrinya, "Perkenalkan dia putriku,dia mengantarkanku untuk periksa hari ini."

"Halo,saya Bae Airin. Ini pertama kalinya aku mengantarkan ibuku untuk periksa" sapa wanita muda dengan senyuman manisnya.

Kemudian Taehyung mempersilahkan kedua wanita itu untuk duduk. Tapi Taehyung terus saja memandangi Bae Airin,seperti anak kecil yang memandangi es krim kesukaannya.Tak mau disebut sebagai dokter tidak profesional,dia beralih ke wanita paruh baya itu untuk menanyakan apa keluhannya.

"Jadi apa keluhan anda Nyonya Bae?" Tanya Taehyung sambil memegang pena untuk menulis keluhannya.

"Saya masih sering mengalami mimisan dan pusing. Saya rasa tensi saya tinggi. Jadi saya ingin memeriksakan keadaan saya." Ucap Ibu Bae. Mendengar hal itu Taehyung langsung berdiri dan mengambil alat tensinya.

"Mari saya cek tensi anda" Ajak Taehyung.

Disaat Taehyung mulai memeriksa ,Taehyung masih saja tidak bisa lepas mencuri pandang dari Song Airin. Hatinya mengatakan bahwa Taehyung pernah bertemu dengan dia,tapi tak tahu kapan.

Hingga akhirnya dia tersentak sendiri ketika dia telah menemukan jawabannya setelah beberapa kali memikirkannya.

"Jadi Airin ini sangat mirip sekali dengan kau Park Hyera. Jadi apa kau sudah bereinkarnasi?" batin Taehyung.

.

.

.

. bersambung......

Halloooo. Terima kasih yang sudah menyempatkan untuk membca.
Tapi maaf banget kalo ceritanya gak nge feel gitu hehe... dan mungkin gaya bahasanya juga masih kurang 😳
Tapi kedepannya bakal diusahain biar makin bagosss oke 👌🙈

Jangan lupa vote dan comment ya gaiss 😄



ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang