02

247 22 6
                                    

Jessica terbangun ketika tidak merasakan adanya yeoja yang semalam tidur disini, di sampingnya. Ia mengerjapkan matanya yang pasti membengkak sekarang, mencari keberadaan yeoja tanned itu.

'Apa mungkin yuri sudah pergi??'

Ntahlah, dirinya tidak akan tau jika tidak menanyakan langsung pada yoona. Jessica bangun dari tempat tidur, berjalan menuju kamar mandi membersihkan sedikit tubuhnya.

Ia memandangi mata bengkaknya di depan cermin wastafell kamar mandi yoona, sedikit mengusapnya agar yoona tidak mengetahui bahwa dirinya menangis tadi malam.

Fikiran jessica melayang menerka siapa namja yang di maksud yuri menjadi kekasihnya? "Dia terlihat menggemaskan dari pada tampan.."
Menggemaskan?? Siapa?? Baekhyun?? Tidak mungkin, namja itukan yang pernah kencan bersama taeyeon, tidak mungkinkan yuri juga berkencan dengannya?

DO?? Hah.. Apalagi itu, sangat tidak memungkinkan. Namja cuek itu hanya terlihat dekat dengan yeoja yang berkerja sama dengannya, tidak mungkinkan yuri berkencan dengannya.

Lalu siapa?? Yuri tidak terlihat dekat dengan namja mana pun sekarang, lawan main di dramanya yang akan ia bintangi pun seorang aktor yang jessica yakini baru yuri kenal. Terkecuali Sung.. Ahh.. Sunghoon dan.. dan.. Shin dongwook, apa mungkin salah satu di antara mereka?? Tapi kedua namja itu terlihat manly dari pada menggemaskan.

Aahhh.. Entahlah, siapa pun itu semoga yuri tidak akan segera menikah dengan namja itu. Semoga masih ada kesempatan untuknya bersama yuri seperti dahulu, meski kemungkinan itu sangat kecil.

Jessica beranjak dari kamar mandi, duduk di atas tempat tidur yoona dan meraih tasnya memakai makeup tipis yang selalu siap siaga di dalamnya Kemudian keluar dari kamar yoona.

Sunyi, ya.. Apartemen itu terasa sunyi, kemana perginya yoona?? Tidak mungkin yoona sudah pergi meninggalkan dirinya seorang diri disini. Apa mungkin yeoja itu masih tidur di kamarnya, entahlah.. Lebih baik ia menunggu di ruang tamu saja.

Jessica duduk sembari memainkan ponselnya di ruang tamu yoona, beruntung hari ini ia tidak ada jadwal apa pun terkecuali sore nanti ia akan berangkat ke LA bersama bodyguardnya yang di bilang yoona kemarin.

Akhhh.. Bodoh, mengapa berita kencannya harus ia publis dahulu, lebih bodohnya lagi berita itu menyebar hanya berjarak beberapa bulan setelah keluarnya ia dari grub yang membesarkan namanya itu.

Sungguh, waktu itu ia sangat butuh sandaran untuk menumpahkan rasa kekecewaannya pada keputusan mendadak mantan agensinya. Siapa yang perduli padanya waktu itu?? Tidak ada, hanya keluarga dan bodyguarnya itu yang perduli dan tetap mendukungnya.

Namja itu terus mensupportnya dan tidak pernah meninggalkannya sedetik pun. Marah?? Tidak, dia tidak marah sedikit pun pada teman segrubnya itu. Karena memang mereka tidak bersalah sedikit pun, ia hanya kecewa pada mereka semua terlebih pada yoona dan yuri.

Mana yang katanya teman setia, saling support satu sama lain, tidak akan saling meninggalkan satu sama lain, tetap bersama selamanya.
Bohong, semua itu hanya bohong. Tidak ada yang perduli dengannya termasuk yuri, tidak ada yang mensuppornya termasuk yoona, tidak ada teman yang setia termasuk tiffany, tidak ada yang bersama selamanya bersamanya.. Tidak ada.

Hanya kekecewaan yang ada..

Hingga akhirnya kekecewaannya itu terkikis dengan ucapan selamat yang secara tidak langsung ia terima dari semua temannya setiap kali ia berhasil melaunching barangnya. Ternyata memulai hubungan baru setelah terjadi sebuah kecanggungan adalah hal yang cukup sulit, apa lagi pada orang seperti dirinya.

Mulai dari via SNS pribadi, bucket bunga, cake, semua ucapan selamat dan maaf sering ia terima dari teman²nya itu. Tapi tidak dengan yuri, yuri tidak pernah sekali pun menghubungi dan mengirimi ucapan apa pun padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YoonYulSicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang