02

25 9 10
                                    


Flashback on

Ranti dan gengnya sedang masuk ke dalam  kantin dan nggak sengaja matanya melihat perempuan duduk dimejanya seperti anak cupu yang tampilannya menurutnya kampungan banget bersama seorang perempuan.

"Heh!cupu ngapain Lo duduk di meja gue"

"Aku"

"Iya Lo siapa lagi yang cupu yang duduk di meja gue selain Lo"

"Enak aja Lo nyuruh-nyuruh teman  gue! Memang nya ni meja punya nenek moyang Lo pada?"

"Udahlah din,kita pindah aja yuk"

"Yakin kita mau pindah meja"

"Iya nggak papa"

Kini alisya hendak berdiri tapi tangannya di cekal oleh Ranti membuat Alisya memutar tubuhnya berhadapan dengan Ranti.

"Gue mau pulang sekolah kita ketemu di taman belakang sekolah"

"Gue tau Lo mau bully gue"batinnya

"Iya Kak"

********

Bel sekolah sudah bunyi sekitaran sepuluh menit yang lalu dan Alisya juga udah menunggu kedatangan Ranti, sebenarnya Dinda ingin ikut dengan Alisya tapi Alisya menolak nya.

"Shit!", batinnya

Tak lama hanya berselang beberapa menit datang lah Ranti .Sebelum Ranti datang Alisya sudah menelepon sahabatnya lebih tepatnya sahabat Psikopatnya.

"Udah lama Lo nunggu gue?"

"Nggak kak sekitaran 20 menitan"

"Lo udah tau kenapa gue bawa Lo kesini?"

"Nggak Kak"

"Oke gue kesini mau ngebully Lo"

"Hah!"

"Iya ayok ikut gue"

Kebetulan sekolah sudah kosong sekitar 15 menitan jadi gampang kalo Ranti ngajak Alisya untuk ikut dengannya.

"Aku takut kak", ujarnya sambil menangis lebih tepatnya air mata buaya.

"Shit! Ikutin aja gue"

Mobil Ranti sudah sampai di sebuah rumah kosong dan tanpa babibu Ranti sudah menjambak rambut Alisya dengan keras.

"Kak lepasin rambut aku kak!"

Permintaan Alisya tidak digubris sama sekali oleh Ranti,malah Ranti semakin kuat menjambak rambut Alisya.

*******

Senyum indah terbit di wajah Alisya,membuat Ranti menatap heran karena sekarang Alisya tidak lagi menangis.

"Kenapa Lo senyum-senyum sendiri?udah gila Lo"

"Iya gue udah gila, hahahaha",ucap Alisya disertai senyum smirknya.

Tak lama setelah itu datang lah seorang perempuan cantik yang berambut lurus berjalan ke arah mereka.

"Lo kan April?ngapain Lo kesini Lo mau bantuin nih cupu, mending Lo pergi deh dari pada gue juga bully Lo juga".

"Ya pinter,tepat sekali gue mau bantuin teman gue.Lo mau bully gue kebalik kalik".

"Hahaha"

Terdengar suara tawa dari kedua perempuan itu membuat Ranti bingung tujuh keliling.

Alisya tersenyum sinis mengambil sesuatu dibalik jaketnya yaitu sebuah pisau cutter kesayangannya.

"Pril Lo ikat dia"

"Asiyap"

"Kenapa Lo cupu keluarin pisau cutter nya,mau apaan Lo!jangan bercanda deh tu pisau bahaya"

Langsung saja April mengikat tali tersebut ke tangan Ranti.

"Lepasin woy!Lo gila ya?jangan main-main deh"

Selepas itu Alisya memainkan pisau tepat di atas wajahnya Ranti tak lupa pula senyum smirknya terus terpancar indah di wajah mulusnya.

"Jauhin benda tajam itu dari wajah gue! Saat psikopat gila"

"Nggak usah takut,benda itu nggak jahat kok malah nanti dia yang mengukir seluruh badan kak dengan indah kok",ujar April.

April terus mengajak Ranti berbicara sedang kan Alisya sudah mendekat kearah Ranti dan ikut nimbrung dengan mereka berdua.

Sayatan demi sayatan sudah jelas terlihat di bibir milik Ranti.Alisya terus saja mengulang-ulang sayatan karena pisau cutter tersebut tidak tajam karena sudah lama tidak diasahnya.

Berlanjut ke pahanya dengan cantik tulisan berisi sumpah serapah dan kini giliran April yang mengambil alih badan Ranti karena sekarang Ranti sudah pingsan karena saking syok nya.

Dua wanita itu terus saja mengukir indah tubuh Ranti tanpa rasa iba sedikit pun.

"Dead!"

Tusukan terakhir yang tertancap pada jantung berhasil membuat korban tewas dilantai dan sedikit ukiran indah di sekitar wajah serta kaki korbannya.

Dua orang itu berhasil membuat korbannya tergeletak tak bernyawa,dengan sedikit sayatan pisau di sekitar tubuhnya berhasil membuat darah bergelimang di lantai.

Perempuan ini sedang menelepon seseorang di seberang sana.

"Hallo ke markas sekarang"

"......"

"Ya,Lo beresin nih"

"......"

Tut Tut

Tak lama terdengar suara sambungan di matikan sepihak oleh orang ini.

Wanita yang sedang asik memegang pisau cutter kesayangannya itu terus memperhatikan korbannya.

"Yah Lo mati,gimana dong kan gue cuman menyalurkan hobi gue yang nggak kecapaian jadi pengukir". omelnya disertai senyum smirknya.

"Bacot!"

"Ck!Lo nggak asik deh sya!kan gue mau cerita sedikit tentang hobi gue"

"Persetan dengan hobi!

Hembusan nafas berat keluar dari seorang perempuan yang bicara tiada henti.


*****

TBC!

Intanramadhani510

Sabtu,24 Agustus 2019

09:15 WIB











Are you dead?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang