kencangkan sabuk pengaman, saya akan membawa kalian semua ke dunia yang saya buat dengan seungyoun dan hangyul sebagai tokoh utama.
%%%%%%
Woodz dan hammer itu udah dikenal di katapella. Bukan sebagai sepasang kekasih seperti big boss dan pilot. Woodz dan hammer lebih dikenal sebagai teman yang selalu melakukan hal yang menyenangkan bersama.
Woodz atau di hari normal, dipanggil seungyoun, dengan kerjanya sebagai salah satu petinggi perusahaan terbesar di seoul, dia dikenal tegas dan bukan saingan sembarang orang.
Hammer, di hari biasa, dia dipanggil hangyul, model yang lancar job nya, dengan garis pertemanan yang ada dimana-mana ngebuat pemuda ini dikenal sebagai 'kupu-kupu'
Mereka di hari normal, terlihat tidak saling mengenal. Tetapi di katapella, dunia milik mereka
"Yo, hammer"
Hangyul tersenyum sedikit, lalu mendorong perempuan yang ada di pangkuan pria yang menyapanya itu
"Sorry, bella. Dia terlalu posesif padaku"
"Kit lanjutkan nanti, woodz"ucap perempuan itu mengedipkan sebelah matanya lalu beranjak pergi
Hangyul duduk disamping pria itu, memesan jus jeruk untuk menemani nya yang disambut tawa dari bartender juga pria itu
"Jus jeruk, hammer? Really?"
Hangyul melirik pria itu datar, "Kau tau aku cuma bertahan dalam 3 gelas, woodz hyung"
Seungyoun tertawa makin keras, tangannya mengusak rambut hangyul agak keras, "Aigoo, bayi yang mengaku dewasa ini"
Setelahnya, seungyoun sibuk dengan minuman dan hpnya. Mengabaikan hangyul yang juga sibuk dengan jus jeruknya.
"Akan ada balapan."
Ucapan dari bartender itu mengambil alih atensi dari masing-masing tubuh.
"Siapa yang turun?"tanya hangyul
"Sepertinya captain"
"Aku saja"ucap seungyoun sambil berdiri lalu memberikan hp dan dompetnya pada hangyul
"Kalau sejin mengirim pesan, katakan padanya bahwa aku sedang mencari uang"
Lalu seungyoun mengedipkan matanya dan berlalu dari hadapan hangyul
"Kau menyukainya ya?"
Hangyul menoleh lalu tertawa kecil, "Siapa yang tidak?"
Bartender itu tertawa. Benar, hangyul benar. Tidak ada yang tidak menyukai pria itu.
Dia hangat dan dingin dalam satu waktu. Dia bisa menjadi air dan api untukmu dalam satu hari.
"Kenapa tidak mengatakan padanya?"
"Lalu mengorbankan segalanya untuk ucapan bodoh itu?"balas hangyul menghabiskan jus jeruknya dengan sekali teguk
"Lagipula, dia selalu menegaskan padaku, kalau aku dan dia cuma berteman"ucap hangyul pelan, tangannya membentuk pola abstrak di gelas
"Bolehkah aku meminta minuman yang lain?"
Bartender itu menatap hangyul heran lalu ia tersenyum tipis
"Yang akan membuat mu tak sadar atau hanya sekedar mabuk biasa?"
"Yang tak sadar. Biar aku lupa dengan perkataan tidak wajar ku nanti"ucap hangyul
Bartender itu mengangguk lalu membuatkan satu minuman untuk hangyul. Tidak, tidak terlalu banyak alkohol yang ia tuang. Minuman itu hanya akan membuat hangyul mabuk tapi tidak sampai jatuh.