The Boy

prolog

    Sore hari yang terbilang teduh diluar namun tidak dengan aura menegangkan  didalam cafe yang berisikan 4 orang itu.

" Bagaimana? Impas kan?" Ucap wanita yang sudah cukup  umur membuka suara.

" Bu aku sama sekali gak mau nikah sama bapa ini"ucap Manda dengan nada yang tinggi.

" Sudah cukup Manda cukup kamu tandatangani kontrak itu hutang ibu kamu lunas" ucap bapa tua yang memandang manda.

" Bu ibu menjual saya demi melunasi hutang ibu? " Ucap Manda tak percaya dengan apa yang telah ibunya lakukan.

"Ibu tak punya pilihan lain Manda selain kamu" ucap wanita paruh baya dengan nada santainya.

"Bu kok ibu tega sih Bu sama Manda kenapa Lena aja Bu yang ibu jual sekalian "ucap Manda yang kecewa terhadap ibunya.

"Lena? Lena masih kecil Manda mana mungkin ibu harus menjualnya seharusnya kamu kamu itu sudah besar" ucap ibunya Manda yang marah.

" Bu! Ini kesalahannya ibu kenapa harus Manda yang nanggung?" Ucap Manda marah tak bisa menahan emosinya.

"Sudahlah tinggal kamu terima saja toh kamu juga bakal hidup enak Manda " ucap wanita tua itu

"Berikan saya waktu untuk melunasi hutang ibu saya" ucap Manda kepada bapa tua yang sedari tadi hanya menyimak perdebatan antara ibu dan anak nya.

"Yaudah saya kasih waktu kalian selama 2 Minggu untuk melunasi hutang nya kalo tidak kamu Manda harus menjadi istri saya" ucap pak Edi bapa tua itu dengan menggoda manda .

"2 Minggu? Bisa di perpanjang?" Ucap manda.

" Tidak ada perubahan lagi Manda " ucap pa Edi dengan nada sombong nya.

" Kalau begitu saya pergi biar nanti asisten saya yang mengatur perjanjian nya " ucap pa Edi meniggalkan Manda ,ibu dan asisten nya.

Hai- hai gais ini cerita pertama aku nih sabar masih prolog gimana menurut kalian? Aku seneng kalo ada yang mau ngasih saran sama aku komen aja yahh biara aku terus semangat nulis ceritanya 😁😁