Déstin | Un

456 63 85
                                    

[ 2 ]

Me, You and Our Destiny.

— C'est Parfait —
story by ©jixhoonim,
2019.

Started;

[Cherry blossoms] Ribuan helaian kelopak bunga berwarna merah muda, terbawa deras arus semilir angin musim semi yang berhembus tak saling berirama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Cherry blossoms] Ribuan helaian kelopak bunga berwarna merah muda, terbawa deras arus semilir angin musim semi yang berhembus tak saling berirama. Membentuk alunan hujan, menciptakan rupa keindahan.

Diantara beribu kelopak; yang terkecil, tersesat tak tau arah. Sampai pada ketika, hembusan angin mulai menuntun pada garis takdirnya.

Tetap terbang, atau jatuh. Ingin mengelak, namun apa daya kuasanya.

Hingga pada titik akhir, dimana Sang takdir; membawa Sang kelopak kecil mengalun turun, lalu terhempas bebas tepat di atas helaian surai rambut seseorang. Ya, seseorang yang tengah terduduk dibangku taman seorang diri. Dengan seutas senyum penuh arti. Membawa detakan jantung tiada henti.

Pita berwarna merah muda senada dengan kelopak bunga sakura, melilit cantik sebuah gagang lollipop strawberry untuk sang penghuni baru pikiran serta hati.

Kakinya ia hentak-hentakan, gugup menyelimuti diri. Menunggu seseorang yang sadari tadi dinanti. Berharap pertemuan ini adalah Serendipity.

"Apa dia akan datang?"

"Anpaman-ku, akan datang bukan? Hhhh, bagaimana ini? Lima belas menit lagi jam makan cookies buatan Mom."

Anak laki-laki berparas rupawan dengan kacamata tebalnya, terus menggerutu frustasi disetiap menit waktunya.

Entah mengapa, hatinya terus saja berdesir sulit dipahami. Sudah terhitung lima hari Park Woojin terus-menerus menunggu 'dia' di taman ini; tempat dimana dimulainya sebuah awal kisah baru, dan mungkin akan menjadi akhir dari dimulainya sebuah kisah baru.

Sempat ingin menyerah untuk bertemu. Namun, hati tak kuasa untuk kembali.

Dan berakhir menunggunya tanpa henti, walau hati sudah sering senantiasa menyerah untuk menanti.

"Apa aku sudah tampan?" Jenuh, ia sadar akan hal itu. "Aku bahkan mengganti gaya rambutku hari ini."

Manik rubah bergerak begitu resah, meneliti setiap inchi penampilan dirinya lewat layar ponsel miliknya. Jemari yang terlihat begitu lembut itu sesekali merapihkan tatanan rambutnya yang sudah rapi, disisir kesamping.

Dirinya sempat menghela nafas lelah, ketika mendapati sehelai kecil kelopak sakura, jatuh tepat diatas surai rambutnya. Hingga ia meraihnya, lalu menghembuskan kelopak kecil tersebut seraya berkata;

"Terbanglah, masih banyak tempat indah yang menunggumu di sana. Jaga dirimu baik-baik."

Seulas senyum terlukis begitu terlihat sangat manis, memandang sendu kepergian kelopak kecil yang seakan berterima kasih padanya. Dan berakhir dengan lambaian tangan, pada kelopak kecil yang tengah bergabung dengan kelopak lainnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

c'est parfait; chamwink Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang