Aku bergerak gelisah di kursiku. Sesekali melantunkan doa dalam hati. Setelah menanti, akhirnya tibalah Hari ini, di mana aku harus melakukan adegan berbahaya yang dibenci Drey.
Aku Makin gugup Setelah gagal total saat latihan. Jika kesalahan itu terulang lagi, pasti Akan menyusahkan semua kru yang terlibat. Karena proses syuting bisa berjalan lebih lama.
Aktor yang memerankan Max sudah berada di kisaran usia 40-an. Karena memang dia berperan sebagai paman Sofia. Aku sudah beberapa kali bertemu beliau, dari sejak proses reading. Tetapi kami tidak begitu dekat karena perbedaan usia yang cukup jauh di antara kami.
“Luna, stand by”
Panggil salah satu kru untuk segera bersiap di set. Mau tidak mau aku harus segera beranjak kesana. Kucoba yang terbaik untuk menjadi lebih tenang. Meskipun rasanya tubuhku sudah dingin karena gugup.
Aku menyapa kikuk pemeran Max yang sudah duluan bersiap di set. Lalu berusaha mengatur nafas untuk mengumpulkan fokusku. Setelah kami semua siap, sutradara pun memberikan aba-aba untuk memulai pengambilan gambar.
Di luar dugaanku, tidak ada kesalahan yang terjadi selama proses syuting adegan ini. Aku bisa menghayati peranku dengan baik sebagai Sofia. Merasakan ketakutan, sakit dan ingin melawan, serta rasa benci yang teramat sangat pada sosok Max. Bahkan air mataku tak bisa berhenti mengalir meskipun pengambilan gambar antara aku dan pemeran Max telah usai. Sepertinya hatiku telah mengenali dengan baik perasaanku dengan Drey. Sehingga aku tidak bisa lagi berakting di depannya.
“Cut!”
Ujar sutradara. Pengambilan gambar diakhiri dengan adegan yang memperlihatkan wajah putus asa Sofia.
“Akting yang bagus”
Puji pemeran Max sambil menepuk bahuku. Aku hanya bisa meringis malu-malu.
****
Hari masih terang saat syutingku berakhir. Sehingga aku tidak ingin langsung pulang. Aku meminta Daniel untuk mengantarku pergi ke suatu tempat lebih dulu. Sampai di sana, Daniel lalu meninggalkanku. Petugas yang mengenaliku selanjutnya mengantarkan ke tujuanku.
Meski tempat itu sepi penonton, masih sayup-sayup terdengar sorakan. Ada beberapa yang terlihat duduk bergerombol. Serta beberapa reporter yang sibuk memotret. Layaknya sedang ada pertandingan resmi di sana. Aku memilih salah satu tempat yang sedikit jauh dari keramaian. Lalu membiarkan mataku pada satu orang.
Drey terlihat sibuk bercanda dengan beberapa rekan setimnya. Terkadang saling berebut bola. Suasana santai itu membuat mereka tidak seperti pemain professional. Malah mirip anak sekolah dasar yang bermain di halaman belakang. Namun pemandangan yang cukup menarik bagiku.
Salah satu rekan Drey yang menyadari kehadiranku. Dia lalu berbisik pada Drey, membuatnya segera menoleh ke arah tempat dudukku. Drey Nampak terkejut saat aku melambaikan tangan padanya. Namun tersenyum kemudian. Kusadari bukan hanya Drey yang akhirnya melihatku. Orang-orang di sana termasuk para reporter yang tadinya sibuk memotret juga. Hingga beberapa kali aku merasakan sinar blitz kamera mulai mengarah padaku. Aku tidak peduli. Aku hanya ingin melihat Drey.
Tiga puluh menit kemudian latihan berakhir. Drey menemuiku di tempat parkir. Aku bisa melihat senyumnya yang lebar. Mungkin karena ini pertama kalinya aku mengunjunginya di tempat latihan. Drey tidak sendiri, di belakangnya ada tiga rekan setimnya yang mengajak berkenalan. Karena aku memang bukan penggemar sepak bola, aku tidak mengenali wajah para pemain bintang itu. Joaquim, Renner dan Thariq. Ketiganya berasal dari Negara yang berbeda-beda.
Sebenarnya aku ingin langsung pulang dan makan malam dengan Drey di rumah. Tetapi ketiga rekan Drey memaksa untuk makan malam dengan mereka. Kami tidak bisa menolak dan akhirnya bergabung.
Yang kukhawatirkan sebenarnya adalah takut tidak nyambung dengan mereka. Empat pemain sepak bola duduk bersama, aku yakin sebagian besar yang mereka bicarakan adalah tentang sepak bola. Bidang yang sama sekali tidak kupahami. Aku sudah bersiap menjadi terkucil di antara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar
RomanceDesign cover by @risya_ocess Hidup Luna sudah sempurna. Memiliki kekayaan dan popularitas di usia muda. Punya Casey, Kekasih baik hati yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuknya. Dia berpikir akan terus bahagia seperti itu. But everythin...