Ijinkan Aku Untuk Mencintaimu, Lagi

Tidak pernah terbayangkan kalau aku akan bertemu dengannya lagi. Seorang laki-laki dari golongan beta yang dulu pernah mengisi hatiku. Bahkan sejujurnya, ia adalah laki-laki yang masih bertahta dalam hatiku hingga kini. Sudah 13 tahun tidak bertemu dengannya dan ia masih saja menyita seluruh perhatianku.

Masihkah kau mengingatku? Atau masihkah kau membenciku? Itu yang pernah kau ucapkan padaku bahwa selamanya kau akan membenciku. Tapi aku tidak peduli kau membenciku sedalam dan sebesar apapun. Karena aku masih sangat mencintaimu, Xiao Zhan.

Kalian salah jika mengira aku adalah seorang omega yang biasanya menjadi pasangan dari seorang alpha atau beta karena pada kenyataannya aku adalah seorang alpha, hal yang sempat kusesali karena terlahir menjadi seorang alpha. Takdir mempermainkanku dengan cara mempertemukanku dengannya. Dan kini, setelah 13 tahun aku berusaha menata hati dan hidupku takdir mempertemukan kami kembali.

Xiao Zhan masuk dalam daftar karyawan yang melamar ke perusahaanku. Apakah ini kebetulan ataukah memang kesengajaan? Tidakkah dia tahu bahwa aku pemilik perusahaan ini? Tapi, mengingat tatapannya padaku tadi sepertinya ia tidak mengetahui hal itu. Wajah tampan namun manis yang selalu terbayang dalam ingatanku, senyum simpul yang jarang muncul dibibirnya, bahkan hawa panas tubuhnya masih selalu kurindukan.

"Yi Bo!" sebuah seruan membuyarkan semua lamunanku tentangnya.

"Didi! Hen bao qian (Adik laki-laki, maaf), aku melamun." kataku saat melihat seorang laki-laki muda yang terpaut usia 2 tahun dariku.

"Aku tahu kau melamun, Yi Bo Gege. Aku sudah memanggilmu sejak 5 menit yang lalu di sini. Ada apa hm?" jawab Zhuo Cheng, adikku.

"Aku melihatnya lagi. Dia di sini, A Cheng. Zhen me fan?" sahutku sedikit frustrasi.

"Maksudmu? Si beta itu? Xiao Zhan Gege?" tanya Zuo Cheng beruntun untuk memastikan ia tidak salah dengar.

"Dui le (betul). Dia. Xiao Zhan." jawabku lemah.

Hanya pada Zhuo Cheng aku bisa bercerita banyak. Hanya dia juga yang tahu betul bagaimana perasaanku terhadap laki-laki beta itu. Laki-laki yang seharusnya sudah kulupakan sejak lama termasuk rasa cintaku padanya.

Tidak pernah ada dalam cerita seorang alpha jatuh cinta pada beta. Karena seharusnya yang menjadi pasangan seorang alpha adalah kaum omega. Tapi aku jatuh cinta pada Xiao Zhan yang merupakan seorang beta. Sejak kali pertama aku bertemu dan melihatnya.

Flashback

"Yi Bo, berkemaslah! Mulai besok A Niang akan mengirimmu untuk masuk ke sekolah asrama di Gusu." kata A Niang sore itu.

"Asrama? A Niang, haruskah?" tanyaku.

"Tentu saja. Kau adalah alpha penerus keluarga Wang. Kau harus mendapatkan pendidikan terbaik yang akan mempersiapkanmu menjadi pemimpin keluarga kelak." jawab A Niang.

"Wo ming bai le (aku mengerti), A Niang." jawabku lagi singkat, tidak memungkinkan bagiku untuk melawan perintah dari Die maupun A Niang.

Dengan tergesa-gesa aku membereskan barang-barangku begitu A Niang keluar dari kamarku dan menyiapkan sebuah kopor yang cukup besar untuk memuatnya. Suara ketukan di pintu kamarku menginterupsi semua kegiatanku.

"Gege!" panggil A Cheng.

"Jin lai ba (masuklah), A Cheng!" sahutku.

A Cheng melangkah masuk ke dalam kamarku dan melihat semua yang kulakukan. Dia duduk di atas tempat tidurku kemudian memandangku.

"Gege akan menuruti perintah A Niang?" tanyanya.

"Memangnya aku bisa menolak? Perintah dari Die dan A Niang adalah suatu keharusan. Bukan merupakan pilihan yang bisa kita tolak atau terima, A Cheng." jawabku.