Pasrah

1.2K 76 1
                                    

"Oke SP hari ini ada dua pasangan putra putri,  yang putra adalah Eda Vs Aryo dan yang putri bakalan ada chelsea yang akan melawan seseorang dengan nama yang masih dirahasiakan ya"

Perkataan bang Andre membuat semua perhatian anggota club tertuju ke tengah matras tak terkecuali Ora dan Kirana

"Lebay deh si Chelsea pake dirahasiain nama lawannya kaya dia jago aja, nih ya ran kalau aku bisa dapet kesempatan fight sama dia aku janji bakal tendang pantatnya" tantang Ora sok berani

"Oh kata Chelsea dia mau menyebutkan lawannya yaitu..Meteora Aileen Adonia XII Ipa 3 kasih semangat dong" ucap bang Andre yang membuat ora langsung membeku di tempat dan hanya bisa berkedip tak percaya

"Selamat ra harapan lo terwujud"  ucap kirana yang juga memasang muka tak percaya sambil menepuk pundak Ora

"Oke yang namanya meteora bisa kesini buat pasang peralatan sebelum tanding"

Seketika semua orang memandang ora ada yang penasaran tapi lebih banyak yang memandang kasian,  mau tak mau Ora menelen ludah lalu berjalan lemas ke arah bang Andre , mati lah Ora sebentar lagi nenek lampir itu akan membuatnya menjadi tempe penyet 

Doa terus menerus Ora panjatkan berharap ada keajaiban dan doa nya terwujud karena Ben menghampiri Ora dan bang Andre

"Bang lo serius ? Maksud gua Ora ini kan baru banget belajar masa langsung SP lawan Chelsea lagi . Lo tau sendiri Chelsea kalo fight kaya gimana" ucap Ben sambil melihat Ora yang sedang memasang tampang sedihnya

"Iya gua tau tapi ini bisa jadi pengalaman bagus kan buat dia apalagi lawannya Chelsea pasti dia bisa ngambil banyak pelajaran gua yakin Chelsea tau batasan karena dia tau lawannya masih junior tenang aja ben"

'Harusnya yang ditenangin itu aku bukan ben aku juga yakin pasti tuh nenek lampir ga bakal kenal batasan aduhhh mampus aku' batin ora

Tak terasa ternyata semua peralatan pelindung sudah menempel di badannya,  Ora bahkan tak sadar siapa yang memakaikannya, sampai sebuah usapan lembut di pundaknya membuatnya mendongkak dan mendapatkan Ben sedang memandangnya dengan senyuman menenangkan

"Tenang aja ra semoga Chelsea ga berlebihan, aku akan ada di sisi matras buat ngeliatin kamu kalo ada apa-apa aku langsung lari ketengah"

"Tapi ben.." suara Ora tiba-tiba serak

"Tapi apa?" Tanya Ben masih membelai pundak Ora

"Kamu ga liat apa Chelsea kaya mau makan aku, aku juga ga tau mesti ngeluarin jurus apa tadi aja aku mukul samsak malah tanganku yang sakit , aku takut ben"

jawaban Ora yang terdengar agak manja membuat ben malah tersenyum yang tentu saja membuat matanya hilang

"Iya aku tau dia memang kaya gitu tenang aja kamu keluarin aja semua yang kamu tau pukul kalo g tendang tapi jangan mengarah ke kepala atau titik fital lain kaya daerah kemaluan dan wajah terutama mata" jawab Ben sambil memasang helm di kepala Ora

"Kalo tendang pantatnya boleh?" Tanya Ora polos

Mendengar itu seketika ben tertawa lepas membuat dan berhasil membuat Ora kesal , melihat Ora yang tidak ikut tertawa Ben pun berhenti tertawa

"Haha iya boleh ko,  kalau kamu bisa tendang pantatnya aku bakal kasih hadiah"

"Seriusan? Hadiah apa? Janjii? " tanya Ora antusias

Berkat pembaawan Ben yang santai Ora akui kepanikannya sedikit berkurang karena Ben memang berhasil mengalihkan perhatiannnya

"Ada deh rahasia, iya janji sayang!" ucap Ben yang sekarang menggenggam tangan Ora

Seketika muka Ora memerah dan jantungnya mulai berdetak tak karuan karena tangan Ben yang besar menggenggam tangan Ora yang mungil dan itu sukses membuat Ora menjadi sedikit gugup

"Tadi kamu bilang apa?"

"Sayang"

"Dasar genit!!" Ucap Ora malu-malu sambil mencubit pinggang Ben

"Aduh duh sakit ra"

"Ya kamu nya genit" jawab Ora kesal sekaligus salah tingkah

"Hehe yaudah sekarang kita tonton pertandingan pertama ya nanti kamu bisa ambil pelajaran atau ngecopy jurus jurus buat nanti lawan Chelsea"

Ben mengajak Ora duduk di dekat matras agar dapat melihat pertandingan Astra melawan Aryo dengan jelas

Ternyata tanpa ora sadari sepasang mata tajam Astra terus menerus memperhatikannya dan adegan saat tangan Ben memegang tangan Ora entah mengapa membuat Astra kesal sendiri tanpa ada alasan yang jelas, ia pun beberapa kali menarik nafas panjang mencoba fokus untuk SP nya kali ini dan kembali melalukan pemanasan

Selain Astra , Chelsea pun tak henti memandangi Ora dan Ben dengan penuh benci






Uhhh mulai panas ya haha teruskan membaca don't forget to vote and comments thaaaaanksss ♥

Mind Reader In Love (editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang