takut

1 0 0
                                    

Seperti biasa, hari ini aku menjalani kuliah dengan sangat biasa tapi dengan rasa kesal. Bandung pagi hari ini terasa lebih dingin dari biasanya. Ku eratkan jaketku untuk menghambat udara dingin untuk memelukku.

Hari ini kelasku di cancel, aku sangat merasa kesal. Karna ini masih sangatlah pagi untuk ku dan ini kelas pagi pertamaku selama 6 semester kuliah. Aku belum mandi karna ini pagi, meskipun begitu aku tetap menggunakan make up tipis harianku.

Ku ambil handphone di dalam celana jeansku. Lalu aku menghubungi salah satu temanku untuk menemaniku membeli sarapan. Sekalian kan sarapan bareng dan dia langsung masuk kuliah?

Drrttt drrttt

Handphone ku bergetar menunggu jawaban dari telfon temankku.

"halooo" terderngar suara khas bangun tidur dengan menguap.

"aku di kampus, kelasku dibatalkan. Ayo temani aku beli sarapan, ku ingin lontong sayur. Kamu kan jam setengah sepuluh ada kuliah" tanpa aku tanya, aku mengajak temanku untuk sarapan.

"oke, tunggu di fakultas" jawabnya, lalu dimatikan sambungan telfon sebelah pihak.

Ku menenggu selama 10 menit atau 12 menit? Tibalah temanku didepan aku duduk. Dia seperti biasa celana jeans biru dengan kaos pendek hitam dibalut dengan kemeja warna pastel biru dan jangan lupa sepatu kets buluknya.

"mandi tercepat ku, untung tidak macet sekali, biee" bilangnya kepada ku. Ku ambil helm yang ada di motornya.

"ya kalau kamu lama, yang pasti aku kesel dan males ngobrol sama kamu" jawabku "dan aku gak bakal ngerestuin kamu denga nana, ndaa" kesalku.

Dia hanya terkekeh, lalu menuju tempat sarapan yang aku inginkan, tibalah aku dengan reynanda di tempat sarapan.

Lalu kupesan makanan untuk kami berdua dan mencari tempat duduk. Banyak pasang mata yang melihatku dengan reynanda. Aku tidak begitu suka tatapannya sedangkan reynanda tidak.

Semulanya aku tidak mempermasalahkannya. Hanya saja setelah kejadian beberapa minggi kemarin menimpaku.

Ada seseorang yang menerorku, kupikir hanyalah bualan semata anon yang tidak mengenalku, ternyata dia menakutkan. Aku dikirimi sebuah paketan didepan kamar kosku dan berisi tikus mati. Dan ban sepeda motorku di kempesin dan jok motor diberisikan banyak kepala tikus busuk.

Dari situ aku merasa gak enak. Sebelumnya terdengar gossip aku sedang berpacaran dengan reynanda dan merebut ketua bem tahun lalu. Dan disitu semua terjadi.

"gapopo ta?" tanya reynanda setelah makanan kami sudah tiba.

"gak, Cuma mikir tok" jawabku sedikit lemas.

"wes gapapa. Enek aku, selena karo jahan"

"gausah gatek wong aneh, dan aku wes lapor nek onok wong psiko ngedeki awakmu" tambahnya dia lagi.

"iyo gapapa ko, Cuma kadang wedi" jawabku.

"wes, benaya juga wes ngerti. Cuma ojo tiba tiba ngandani benaya lek wediku dee mrene nak bandung terus gelut karo arek gendeng" tambahnya dia menjelaskan kalau pacarku sudah tau kejadian itu.

Untuk keluargaku tidak tau, aku tidak berani bilang kepada keluargaku jika aku mendapatkan ancaman.

Drrtttt... drrtttt.

Notifikasi masuk ke handphone ku.

Bae: habis ini aku ke bangdung

Tunggu aku sampe bandung, balik bareng ke surabaya, Sayang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 28, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ari & BeWhere stories live. Discover now