BAB 1

31 6 1
                                    

"AWASS..." teriak seorang cewek.

DUKKK...

"Ashhh..." ringis seorang cowok -Athanna- sambil memegangi kepalanya yang terkena lemparan botol air mineral.

"Sorry...sorry...lo gapapakan?" Tanya cewek itu khawatir.

"Ck" decak Athanna langsung berjalan pergi meninggalkan gadis itu yang kini menjadi tontonan semua anak SMA GARUDA BHAKTI.

***
Athanna berjalan masuk ke kelasnya, dan langsung duduk ditempatnya, tak lama teman-temannya mendatanginya.

"Pagi-pagi muka lo udah suntuk aja, napa lo?" Tanya Bryan -teman Athanna-

"Gapapa" jawab Athanna ketus.

"Please deh, lo cewek atau cowok sih, kalo ditanya jangan jawab gapapa mulu" cerocos Arkan.

"Ya emang gapapa" jawab Athanna datar.

"Wehh...mana Athanna?" Teriak seseorang dari arah pintu masuk.

"Ini lagi, kenapa lo pagi-pagi nyari Athanna?" Tanya Bryan.

"Gila, lo beneran ditimpuk pake botol sama kakak kelas?" Tanya Arthur langsung tanpa menghiraukan pertanyaan Bryan.

Seketika teman-teman Athanna melihat Athanna, dengan tampang penuh pertanyaan.

"Bukan ditimpuk, tapi gak sengaja" ujarnya malas.

Seketika suara tawa ketiga temannya pun pecah.

"Anjerrr...ngakak gue sumpah" ledek Bryan.

"Seorang Athanna ditimpuk pake botol, kayaknya langsung jadi trending topic di youtube" sahut Arkan.

"Serah" ucap Athanna dengan diiringi helaan nafasnya.

"Canda elah jangan ngambek napa, kayak cewek aja" ujar Arkan saat melihat Athanna sudah tidak tertarik dengan topik mereka.

"Btw, kakak kelasnya siapa?" Tanya Bryan kepo.

"Cantik kagak?" Sambung Arkan.

"Cantiklah" jawab Arthur.

"SIAPA?!" Tanya Arkan dan Bryan bersamaan.

"Acha" jawab Arthur.

"ANJERRR...ITU MAH BERKAH" ujar Arkan tidak terima.

"Harusnya gue yang disana" melas Bryan.

"Berkah pala lo berkah, ogah gue ditimpuk pake botol" ucap Arthur.

"Tapi kalo Cindy gue yang nimpuk mah ayo aja gue" sambungnya.

"Yeuuu...dasar bucin" ujar Arkan sambil menoyor kepala Arthur.

"Bacot, gue mau tidur" ketus Athanna karna merasa terusik, seketika teman-temannya berhenti bercanda karna Athanna sudah benar-benar terusik.

'Jadi namanya Acha? Cih, ngapain juga gue peduli' -Athanna-

****
"ACHAAAA...lo udah ngerjain PR MTK belum?" Tanya teman sebangkunya.

"Tas" jawab Acha singkat.

"Kenapa lo? Badmood?" Tanya Calarise -teman sebangkunya-

"Hm...biasalah" jawabnya lagi.

"Masalah apa lagi sih? Kayaknya banyak amat sih masalah lo" ujar Calarise sambil menyalin jawaban Acha.

"Tadi pagi gue gak sengaja ngelempar botol minum, terus malah kena dia coba, ancur udah image gue" jawab Acha.

"Dia? Siapa?" Tanya Calarise sambil tetap menyalin jawaban.

"Athanna" jawab Acha lesu.

BRAAKK...

"ANJERRR...SUMPAH LO?" tanya Calarise kencang tanpa memperdulikan tatapan teman-teman sekelasnya.

"Ihhh...ya gak usah teriak-teriak" Acha menarik lengan Calarise untuk kembali duduk, karna ia kini sangat malu saat teman-temannya memperhatikan mereka.

"Sorry...sorry...jadi gimana?? Kok bisa kena dia?" Tanya Calarise sambil mengecilkan suaranya.

"Gue kan lagi mainin botol, terus tangan gue kayak licin gitu, eh malah kelempar" jelas Acha.
"Sumpah Cal, gue jadi malu ketemu dia, mana tadi kenanya dilorong kelas 10, hancur image gue didepan dia" lanjut Acha lemas.

"Ck...ya lo nya juga, hilangin makanya kebiasaan ngelempar-lemparin botol" oceh Calarise.

"Terus gue mesti gimana?" Tanya Acha bingung.

"Ya mana gue tau" jawab Calarise sambil menyambung mencontek buku Acha.

"Ah lo mah...bantuin kek" rengek Acha.

"Gimana gue mau bantuin, kenal aja nggak" ujar Calarise tanpa mengalihkan pandangannya.

"Ck...yaudah, ntar kalo ada guru bangunin gue" ucap Acha, lalu ia pun mulai melipat tangannya dan menjadikan tangannya sebagai bantalan.

"Hm" jawab Calarise.

'Huh...ribet amat sih hidup gue' -Acha-

****
"Baiklah anak-anak, pelajaran kita cukupkan hingga disini, jangan lupa kerjakan tugas dari ibu. Terimakasih"

"Weh...Than, kantin kagak?" Tanya Arthur.

"Males" jawab Athanna cuek.

"Dih, ngambek ya lo?" Tanya Bryan dengan nada meledek.

"Bacot" ujar Athanna.

"Udah woy...ribut mulu, kapan istirahatnya" ucap Arkan sambil menengahi teman-temannya.

"Yaudah gue ikut" pasrah Athanna, karna ia juga merasa perutnya keroncongan.

****
"Cha...kantin gak?" Tanya Calarise saat melihat Acha masih sibuk dengan novelnya.

"Yang lain udah kesana?" Tanya Acha tanpa mengalihkan pandagannya.

"Udah, lo mau kantin kagak?" Ulang Calarise.

"Skuy lah" jawab Acha lalu ia menaruh bukunya dan segera menyusul Calarise yang sudah pergi duluan.

****
"Aishh...mana sih yang lain?" Tanya Acha.

"Mana gue tau" jawab Calarise.

"Eh, Cha...Cha, itu bukan?" Tunjuk Calarise kearah segerombolan siswa dan siswi.

"Eh iya...tapi kok mereka sama cowok?" Heran Acha saat melihat teman-temannya duduk berbarengan dengan segerombolan cowok.

"Udahlah bodo amat, ayo samperin" Calarise langsung menarik tangan Acha untuk mendekat.

Saat Acha sudah mulai mendekat ia dapat melihat salah satu cowok yang paling tidak ia ingin lihat diantara mereka.

"Anjir...mati gue" -Acha-

-BERSAMBUNG-


 

AthannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang