Jika kau Islam, mengapa kau bermesraan di kala pertama?
Kau itu sungguh munafik, mengatas-namakan agama saat juga melanggarnya
Menganggap manusia terdapat pasangannya
Tetapi anak muda,
Kau sudah salah kaprah semua
Kau pertama menemuinya,
Bercengkrama seperti teman yang setia.
Apakah itu memang niatnya?
Aku merasakan ada yang kedua
Mengambil hatinya dengan harapan agar bisa menjadi pangerannya
Ya, sayangnya.. kau mendapatkannya
Di waktu yang muda jua
Tetapi, kau sudah salah melangkah di dunia
Pada kala pertama, kau berduaan dengannya
Bercanda ria seperti teman biasa
Kutanya 'tuk kali kedua!
Apakah itu memang niatnya?
Untuk kedua,
Kau berjalan menyusuri taman bunga
Berpegangan tangan pada senja yang jingga
Mengatakan untuk kali pertama,
"Aku selamanya akan menjaganya"
Apakah itu memang niatnya?
Sudah, aku tiada niatan 'tuk melanjutkannya
Karena aku tau ujungnya.
Jika kau dapat menahannya
Bahkan menundannya
Sudah pasti Ia akan memaafkannya
Kau masih muda,
Aku mohon untuk jangan mencemari lainnya!
Karena waktu masih lama,
Sudah pasti kau berkesempatan untuk meminangnya
-jangan sampai terjerumus ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Penghapus Harapan ( Prototype)
PoetryThe completed one is here.. I hope some publisher/s notices me.. Penghapus Harapan (Wishing Eraser). Coming soon! This is the prototype. It is still great.