Sebagai seorang "Erik" dengan versi terbaru, kini gw berusaha untuk menjadi independent woman, eh independent man maksudnya.
Status diri dengan predikat calon dokter, membuatku harus mengikuti pengabdian di ujung timur Indonesia, tepatnya di Kabupaten Pegunungan Bintang. Kegiatan ini akan berlangsung selama 2 bulan, jadi gw harus siap dengan segala risiko yang akan menghadang kedepannya.
Untungnya, dalam melakukan pengabdian ini gw gak sendiri, gw ditemani oleh Hani, temen sekampus gw yang dulu satu SMA bareng, dan juga Wahyu, sohib baru ku sejak masuk kuliah.
"Ah... elu sih Rik...!! udah bener Koh Lance mau bantuin kita, malah lu tolak" Hani menggerutu di tengah medan perjalanan.
"Dih... kalo Kakak gw ikut campur, ntar sertifikat pengabdiannya dibelah dua dong sama dia" sangkal ku.
"Helehh... banyak alesan lu Rik, rasain sendiri kan betapa susahnya mobil lewat jalan ini" Wahyu menimpali.
"Laahh... harusnya lu tuh bersyukur karena mobilnya masih bisa jalan, meski suss..."
MMMBRRRR.... MBBBBRRRR.... MBRRR...
Tiba-tiba mobil berhenti.
.....
Kami bertiga saling bertatapan.
"Makannya jaga omongan lu" Ketus Hani sambil menonyol kepala gw.
"Waduhh.. maaf sekali kakak, rupanya Sa punya mobil mogok" ucap Bapak sopir dengan logat khas timur.
.....
"Ter.. teruss.. gimana ya Pak Yosh? Siapa yang bakal anter kami ke Posko?"
"Sebentar yaa.. Sa telponkan dulu orang-orang penjaga di sana" ucap Pak Yosh menenangkan.
Sambil menunggu, kami bertiga pun turun dari mobil, gw amati lingkungan sekitar. Sekarang ini kami benar-benar berada di tengah hutan, sejauh mata memandang hanya ada pepohonan rimbun dan jalan setapak yang cukup berlumpur.
"Anak muda, sa su telepon mereka dan katanya mereka sudah kirimkan pasukan untuk datang kemari" ucap Pak Yosh dari dalam mobil.
"Hmmm... baik Pak, akan kami tunggu"
Kondisi langit tampak sudah mulai gelap, kicauan burung malam sudah mulai terdengar, tetapi kami masih terdampar menunggu pertolongan dari pihak desa untuk sampai di lokasi ini.
Terkait pengabdian ini, selain Gw, Hani, dan Wahyu, sebenarnya juga akan ada 2 orang tambahan dari Universitas Indonesia. Namun, kami belum diberi tahu siapa saja orangnya, selain itu, mereka juga akan datang menyusul.
"Lama banget bantuannya datang, bisa-bisa kita dimakan harimau duluan ini" Hani kembali mengeluh.
"Yeee... di sini mana ada Harimau Pe'a" Wahyu meledek.
"Oh iya lupa, disini kan adanya BUAYA..!!, elu buaya nya"
"Kok ngomongnya gitu sih cantik?" Goda Wahyu.
Hani langsung merangkul lenganku.
"Iiiiihhh.... takut banget sama Wahyu"
"Kok sama gw takut, sedangakn Erik lu pegang erat gitu, kan gw sama Erik sama-sama buaya dan sama-sama cowok"
"Iyaa sih... tapi beda karena Erik kan sukanya kontol"
"Hah?" Wahyu terheran
Hani sialan.
Tiiit.... Tiiiit...
Terdengar klakson motor dari kejauhan, sinar lampu motor tersebut memancar di tengah kabut dan cahaya yang meredup akibat matahari yang kian tenggelam, sekarang waktu menunjukkan pukul 18.00 WIT.
Tiiitt.... Tiiit...
"Iya elaahh, titit titit mulu"
"Hani...!!! tolong lakban dulu alat penyepong lu itu, inget sekarang kita lagi di tempat orang, minimal jaga tutur kata lah..." Gw mengatakan itu karena takut kesurupan akibat celotehan jahanam dari Hani.
Motor yang menghampiri kami semakin lama mulai terlihat bahwa terdapat 3 orang secara keseluruhan.
Ciiiitt....
Motor tersebut pun berhenti di depan kami. Tampak bahwa mereka merupakan 3 orang pria dengan seragam TNI khas kacang ijo. Mereka mulai membuka helm nya.
"Pssttt... pssstt..., aduh...., ini sih idaman gw banget rik, mas-mas abdi negara, xixixi" Hani berbisik, tetapi gw tak menghiraukannya.
Setelah mereka membuka helm, betapa terkejutnya gw melihat salah satu dari mereka, orang ini memiliki tampang yang cukup familiar, dan gw mengenalinya.
Setelah gw perhatikan dengan lebih seksama, gw semakin yakin semakin bahwa orang tersebut adalah dia yang pernah gw kenal.
"Kaaak.... ______"?
-
-
-
Duhh... kira-kira siapa ya orang tersebut? ada yang tahu?***
Jangan lupa untuk Vote cerita ini ya...
Terima kasih ^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter dan Tentara - Paskibra dan OSIS Season 3
RomanceZidni, Tentara muda yang sedang meraih cita-cita membuatnya harus berpisah dengan pria yang ia sayangi di sekolahnya dulu. Perjuangan cinta yang penuh penantian, dapat membuat pembaca lebih memahami bagaimana percintaan yang lebih dewasa. Chapter in...