Dinamakannya pulau padang tikar, karena di pulau tersebut dihampari ribuan tikar oleh masyarakat pada saat itu. Padang Tikar merupakan pulau terpencil yang ada di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat.
***
Terjadi pada zaman dahulu kala, berawal dari seseorang yang bernama Hang Duang berdarah melayu yang berasal dari negeri ketapang. Hang Duang pada saat itu memimpin rombongan pekerja tani menggunakan perahu layar untuk mencari lahan yang dapat digunakan untuk bercocok tanam. Namun di dalam perjalanan tak satu pun pulau yang terlihat, hal tersesebut tidak menyurutkan Hang Duang dalam melakukan perjalalan. Waktu pun terus berjalan hingga berbulan-bulan mereka berlayar, akhirnya Hang Duang melihat sebatang pohon yang rindang tumbuh di tengah laut. Untuk memuaskan rasa penasarannya, akhirnya Hang Duang memerintahkan pengemudi kapal untuk mengarah ke pohon tersebut, dan setibanya di sana sebuah keanehan terjadi, dimana sebatang pohon kedondong yang sangat besar dapat tumbuh di tengah laut yang luas ini, karena sebelumnya tidak ada pohon sebesar itu yang mampu tumbuh di tengah lautan. Tanpa ragu-ragu Hang Duang memerintahkan kepada anak buahnya untuk menambatkan kapalnya di pohon kedondong tersebut sampai esok hari.
***
Malam pun tiba, seluruh anak buah kapal tertidur lelap, terkecuali Hang Duang yang masih gelisah memikirkan lahan yang saat ini belum ditemukannya dan sambil menikmati cahaya kunang-kunang yang menghiasi pohon kedondong tersebut, hingga terlintas dipikirannya untuk memanjat pohon tersebut, niat itu pun terlaksana. Setiba di puncak pohon, Hang Duang mencoba berbaring di dahan pohon kedondong dan tanpa disadari ia pun tertidur lelap, hingga pada akhirnya ia pun bermimpi bahwa pohon tersebut berbicara padanya
Pohon Kedondong : wahai anak muda, kenapa engkau bertambat di tubuhku?
Hang Duang : Aku bertambat di tubuhmu hanya ingin menumpang sebentar untuk berteduh dari sengatan sinar matahari, karena engkau memiliki ranting dan dau yang sangat rindang. Boleh kah kami menumpang semalam?
Pohon Kedondong : Boleh-boleh saja, bertahun-tahun pun boleh, asalkan kalian tidak berbuat kotor di tempatku. Kalau boleh tau anak muda mau kemana?
Hang Duang : Saya beserta anak buah saya ingin mencari lahan untuk bercocok tanam demi kelangsungan hidup kami dan untuk tempat tinggal kami. Sampai saat ini, sepulau pun tak tampak, hanya engkau yang tampak. Tapi saya yakin setiap usaha pasti ada imbalannya, asalkan kita mau tekun dan berusaha
Pohon Kedondong : Wahai anak muda, aku lihat engkau memiliki jiwa perkasa, tak salah bila aku tawarkan engkau bantuan
Hang Duang : Dengan senang hati wahai pohon. Bisa kah kau berikan kami petunjuk, di mana kami bisa menemukan pulau?
Pohon Kedondong : Jangan kau bersusah payah, di bawah badanku ini, bisa kuangkat menjadi pulau
Hang Duang : Apa kah benar yang engkau katakan wahai pohon?
Pohon Kedondong : Aku tak seperti manusia yang bisa ingkar pada janjinya. Besok pagi selepas kau bangun dari tidur, di tempat ini sudah menjadi pulau. Tetapi ada hal yang harus kau patuhi, yang pertama, jangan membuat kotor di tempat ini, apa bila kau berbuat yang tidak baik, maka ku tenggelamkan kau beserta anak buahmu. Yang kedua adalah jangan sesekali berniat untuk menebang tubuhku, jika ada yang menebangnya, maka akan kukutuk ia beserta keluarganya 7 keturunan menjadi manusia kedondong"
***
Manusia kedondong adalah sejenis hantu yang hanya memiliki kepala serta membawa usus atau organ tubur yang terurai. Kisah makhluk ini dulunya pernah menjadi buah bibir karena sering meneror ibu-ibu hamil.
***
Hang Duang : Wahai pohon, perintah engkau akan saya patuhi, saya ucapkan terima kasih atas pertolongan engkau".
YOU ARE READING
Makhluk Mitologi di Pulau Padang Tikar
Short StoryKumpulan Cerita ini berkisahkan tentang makhluk gaib yang sulit sekali dinalarkan tetapi sebagian orang percaya dengan keberadaan makhluk tersebut bahkan penutur yang mengisahkan cerita ini pernah mengalaminya. Penulis tidak mengatakan apakah kumpul...