Prolog

1 0 0
                                    

" Clara lo ekskul gaa? " Tanya Nadia lewat ponselnya

" Iyaa gue ekskul tungguin di bawah " Sahut Clara

Nadia memutuskan sambungan telephone nya, dia melihat Clara keluar dari kelasnya yang berada di lantai dua

Nadia melambaikan tangannya ke Clara dengan posisi yang lumayan jauh untuk di lihat, namun saat mereka saling melambaikan tangannya, Arfa juga melambaikan tangannya ke Clara.

Zee, Carly, dan Nadia pun bingung, mereka bertaya-tanya memangnya Clara melambaikan tangannya buat siapa, kenapa Arfa juga ikut melambaikan tangannya.

" Lahh lahh lahh itu Arfa ngapa? " Tanya zee

" Lah ga tau anjirr, Clara lambain tangannya ke kita kan yaa? " Kata Nadia

" Iyaa njir, itu dia geer banget dah, parah bucin anjirr " Sahut Carly

Meraka kira Arfa hanya melambaikan tangannya saja, namun dia menyusul Clara ke kelasnya, seketika heboh

" Eeeeh lahh anjirr sumpah bucin " Kata Zee

" Sumpah ajir geer bet tuh orang, ampe di samperin coba ga tuh " Kata Carly

" Clara nya juga yang mulai, dia suka banget ngasih harepan ke Arfa kasian anak orang " Kata Nadia

" Iyaa anjirr dia kaga mau sama Arfa tapi dia ngebaperin mulu njir " Timpal Zee

" Emang bocah pea ." Sahut Carly

*****
Arfa menaiki tangga menuju kelas clara, banyak kaum hawa yang memekik saat Arfa melewati kelas mereka

" Faaaaaak anjir ka Arfa ngapain njir kesini"

" Aaaaa pasti ka Arfa mau nyamperin gue " Blabalbla banyak murid di sepanjang koridor berbisik² seperti itu

Tak lama Clara keluar dari kelasnya, dirinya melihat Arfa sedang menunggunya disana sembaring bersenderan di tembok dengan kaki naik setengah tembok

" Ngapain lo " Tanya Clara dengan nada tak suka

" Yaa nyamperin lo lah " Timpa Arfa

" Gua mau ngomong " Sambung Arfa

" Yaudah ngomong aja, lo punya mulut kan? " Jawab Clara dengan sengit

" Bukan di sini elah, jutek amat "

" Yaa mau ngomong apa sih emang ribet banget lo "

" Bacot....  "

" Ishhh bego, cepet mau ngomong apa? "

" Lo mau ga jadi pacar gue "

Tiba-tiba bibir Clara terasa kelu, dari awal dirinya hanya main-main dengan Arfa ia juga kasian karena Arfa baik sekali padanya, namun ia juga tidak tau harus jawab apa, melihat mukanya Arfa yang memelas saja ia sudah kasihan.

" Ok, gue terima "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang