Belanda yang mulai tau keberadaan pasukan Soedirman langsung menurunkan pasukan dalam jumlah banyak. Soedirman yang menyadari itu membagi dua pasukan mereka pasukan yang pertama pergi bersama jendral Soedirman untuk ke markas kolonel Sungkono, sedannjsjsjgkan pasukan yang kedua mengecoh belanda agar jendral Soedirman dapat pergi dengan aman.
Sesampainya di markas kolonel Sungkono jendral Soedirman langsung meminjam radio pemancar untuk menyampaikan pernyataan yang berisi "MERDEKA di sini panglima besar Soedirman menyampaikan kepada panglima tentara dan komandan divis dan seluruhnya. Saya memberitahukan bahwa tentara nasional Indonesia harus tabah dan kuat karna kita menguasai wilayah Indonesia yakinlah kemerdekaan yang 100% akan kita capai sebentar lagi MERDEKA MERDEKA MERDEKA"
Tidak butuh waktu lama belanda berhasil menangkap sinyal pemancar radio yang di gunakan Soedirman. Pesawat pesawat pengebom belanda langsung menghancurkan markas kolonel Sungkono, tetapi Soedirman dan pasukannya berhasil kabur dengan cepat. Soedirman cepat cepat menyusun strategi untuk mengatasi pasukan belanda yang semakin dekat, dia memerintahkan beberapa pasukannya untuk menyerang belanda di saat lengah alhasil satu markas belanda dapat di hancurkan dan di bakar.
Tarno yang merupakan pasukan yang baru saja mengikuti gerilya bersama Soedirman bertanya ke Soedirman
"Maaf pak kenapa kita terus lari dari belanda pak?"Soedirman dengan pelan menjawab "kita bukan lari apalagi takut kita melihat senjata dan perlengkapan musuh yang lebih lengkap dengan perang gerilya masuk kehutan kita berperang dengan melakukan serangan lalu berlari dengan penuh perhitungan, memanfaatkan senjata seadaanya untuk menguras tenaga musuh."
Tarno "baik pak"
Pada saat tengah malam sedikit lagi pasukan Soedirman berhasil di tangkap belanda tapi Tuhan berkehendak lain. Pasukan belanda yang sudah mengepung pasukan Soedirman ditengah hutan seketika hujan turun dengan lebat sehingga pasukan belanda mundur. Soedirman"mari semua tetap semangat yakinlah tuhan selalu berada di sisi orang yang benar"
Pada siang hari nolly beserta pasukan yang lain bersiap untuk menjebak belanda, mereka memasang banyak jebakan. Tetapi pada saat semua lari tarno sempat tertembak di kaki sehingga sulit untuk berjalan. Untung saja pasukan belanda yang mengejar jumlahnya sedikit sehingga nolly dan yang lain masih bisa selamat. Mereka semua terpaksa pergi ke daerah gunung agar lebih mudah memantau keadaan. Belanda yang kesal terhadap informasi yang di berikan parto, malab membawa petaka bagi pasukan belanda akhirnya parto di tembak mati oleh belanda.
Setelah situasi mulai aman mereka melanjutkan perjalanan ke sobo. Sesampainya di sobo mereka di sambut kepala desa untuk tinggal di rumahnya, dan soedirman berencana menjadikan tempat itu sebagai markas gerilya. Karena sobo merupakan daerah yang banyak sekali lembah dan jurang sehingga sangat sulit di jangkau oleh belanda.
19 Februari 1949 tan malaka sebagai pemimpin penolakan kabinet Sjahrir dan pengikutnya berhasil ditangkap dan di eksekusi mati. Jenazahnya langsung di buang di sungai Brantas.
Sebulan setelah itu Soedirman memerintahkan nolly beserta beberapa pasukan untuk pergi ke Yogyakarta
Soedirman"nolly coba kamu menyusup ke Yogyakarta pantau seperti apa situasinya sekarang"
Nolly"siap laksanakan Jendral".
Nolly tarno dan paijo yang di tugaskan untuk menyusup ke Yogyakarta pergi pagi pagi sekali.
Dalam perjalanan mereka berceritaTarno "dalam 74 tahun lagi negeri ini akan aman ,damai dan makanan berlimpah"
Paijo "amin no, kayanya kamu makin hari makin berwibawa loh no"
Tarno "iya lah aku kan nanti yang gantikan jendral"
mereka semua tertawa lepas untuk menghilangkan rasa tegang.Saat di tengah perjalanan mereka di hadang oleh 50 pasukan belanda,mereka bertiga langsung lari tapi karena panik tarno terpisah. Tarno yang sendiriian tiba tiba sudah di kepung oleh 50 pasukan belanda. Dengan berani tarno mengangkat senjata mengarahkan ujung senjatanya kemusuh tapi apalah daya seorang diri. Belum sempat menembak, satu peluru sudah masuk kebadan tarno, tarno seketika langsung terduduk. Tetapi jiwa nasionalisme yang tinggi mengalahkan semua rasa takut yang dia rasakan, lalu dia ucapkan dengan keras "MERDEKA" itulah kata kata terakhir tarno setelah dia mengucapkan itu 50 peluru mengenai badan tarno, tubuhnya tersungkur di tanah dengan banyak lobang di tubuhnya. Belanda langsung pergi meninggalkan tarno, mendengar suara tembakan nolly dan paijo menuju tempat datangnya suara. Betapa kagetnya mereka teman seperjuangan mereka mati dengan mengenaskan.
Paijo "innalilahi wainnailaihi rojiun no kamu jangan mati dulu, kan kamu yang bilang 74 tahun lagi negeri ini akan damai Kamu harus liat itu"
Tapi tarno sudah tidak bisa di tolong lagi.Nolly "ikhlaskan saja paijo, ayo cepat kita kuburkan jenazahnya sebelum belanda kembali kita beri penghormatan terakhir untuknya"
Paijo dan nolly menggali sebuah lubang di pinggir sungai untuk menguburkan tarno. Mereka berdua memberi hormat kepada tarno sebelum meninggalkan kuburan tarno. Setelah itu mereka tetap melanjutkan perjalan mereka menuju Yogyakarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjuangan Gerilya Soedirman
Historical FictionSoedirman yang hanya memiliki satu paru paru saja karna sakit TBC yang parah, Tetap berjuang demi kemerdekaan Indonesia yang 100%. Dengan memimpin sebuah gerilya, yang tidak akan pernah di lupakan indonesia maupun dunia karena merupakan gerilya terb...