Maaf

8 1 0
                                    

"ah..." prilly membuang nafasnya kasar
"ily, jangan sedih, aku saranin kamu harus cepat cepat minta maaf sama dia" ucap lala sambil memakan makanannya
"tapi gimana?" tanya prilly
"hm... Kamu sama diakan sebangku dan nanti pelajaran mr. Jonhson kan? Nanti minta maaf waktu disitu aja" ucap lala
"hm..." pikir prilly
"ayolah lo mau dihantui rasa bersalah itu?" ucap kaila
"enggak juga sih" ucap prilly menunduk
"nah makanya" ucap lala
"oke" ucap prilly

*ditempat lain*
"uhuk... Ah sialan masih kumat aja ni batuk" ucap prilly
"gimana batuk lo li?" ucap kevin
"ah... Baik kok cuma ya gitu" ucap prilly
"tunggu ntar aku beli minuman buat kamu dulu ya li" ucap reinhart
"ah... Thanks rein" ucap ali
"oke" ucap ali. Kini reinhart lari dengan kencang dan segera membeli minuman, dan kembali dengan minuman itu dan memberikannya kepada ali.
"nih hah... Jauh juga ya kantin hah... Hah... Capek aku" ucap reinhart sambil menarik nafas dengan kasar
"kan udah gue bilang gak usah tadi, lo aja yang keras kepala" ucap ali
"ah... Aku kan teman yang baik emang aku salah?" ucap reinhart kesal
"iya deh, thanks ya" ucap ali
"hmm..." ucap reinhart acuh tak acuh
"li cabut yuk" ajak kevin
"ah... Lo kan tau vin gue anak baru mana boleh gitu" ucap ali
"ah... Iya juga sih, gimana kalau besok? Hmm?" ajak kevin lagi
"gak tahu soalnya gue besok bakalan sibuk karena urusan MCA" ucap ali
"iya juga sih lo kan wakil ketua MCA, hadeh... Bingung gue li" ucap kevin
"li, kamu ada waktu gak ntar sore biar kita kumpul bareng, sambil bawa cewek" ajak reinhart sekaligus mengejek ali
"lo ngejek gue ya rein?" kesal ali
"hehe..." cengir reinhart
"ayo!" setuju kevin
"lah vin kok lo dukung sih?" kesal ali
"hehe... Gue mau kenalin pacar gue sama lo" cengir kevin
"hadeh..." ucap ali. Ali kesal kepada teman temannya dan kembali ke kelas karena sebentar lagi lonceng akan berbunyi.

Teng... Teng... Teng...

*kelas XI-2*
"ah... Pelajaran mr. Jonhson pula" ucap salah satu siswa
"emang kenapa?" tanya salah satu siswi
"kan dia guru killer disekolah ini, emang lo gak ingat apa?" ucap siswa
"eh... Masa iya sih?" tanya siswi lainnya
" iya masa kamu gak tahu sih? Guru jonhson itu kan guru bla bla bla" bisik bisik dari semua siswa
"ehem..." dehem ali
"jangan ngegosip dibelakang orang kalau mau bilang di depannya aja" ucap ali dengan nada dingin
"ih... Apaan sih tuh anak baru rese banget" kesal salah satu siswi karena merasa
"hey... Emang kamu gak dengar tadi waktu dia ngenalin diri? Dia wakil ketua MCA" jawab salah satu siswa
"ha? Masa iya? Aku gak ngederin karena ngerjain tugas dari ms. Elesa" ucap siswi
"makanya dengerin" ucap ali
"a- ah... I- iya maaf" ucap siswi itu dengan terbata bata. Prilly masuk ke kelasnya bersama lala
"bye kai, ah... Kita gak sekelas jadi gak seru deh" ucap lala
"haha... Tenang aja gue bakalan doa kalau nanti kita naik ke kelas 12 kita bakalan sekelas" ucap kaila
"haha... Iya semoga ya bye kai" ucap prilly
"bye" balas kaila. Ali melihat prilly yang sedang bersenang senang bersama temannya. Timbul ide jahat di benaknya.
"gimana kalau aku ajak prilly buat sore ini? Hehe..." ucap ali dalam hatinya. Drrk... Suara tarikan bangku yang ditarik oleh prilly
"maaf..." ucapnya sambil menunduk karena merasa bersalah. Ali yang mendengar hal itu terkekeh pelan dan sangat simpel
"maaf li. Aku gak sengaja tadi, aku cuma kaget sama kamu" ucap prilly dengan nada sedih
"baik. Tapi ada syaratnya, kamu nanti sore harus ngawanin aku" ucap ali. Ide yang tadi muncul dikepalanya adalah ide ini
"buat apa?" tanya prilly
"gak usah banyak tanya" ucap ali membalas pertanyaan prilly
"huh... Baik" kesal prilly
"hihi..." cengir ali

#janganlupalike_komenkalaumau_dantambahinkeperpusya#
#byebyeguys

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara aku dan diaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang