(2/2)
Kasihan kau tuan!
Ingin kudekap erat-erat.
Kau malah kalap.
Menyatu dengan buih yang luruh.
Tatkala tanganku merengkuh.
.
Tersisa retakan gelas sebab terbanting.
Dan hatiku yang pontang-panting.
.
Kopi dan hatiku mubazir./D.lei/
YOU ARE READING
Dalam Fantasi
Poetrykumpulan puisi ini akan membawamu bermain dengan fantasi. menjelajahi tiap ruang ilusi. Dari mulai masalah hati hingga diluar naluri.