kala angin telah mengusir semua awan hitam, pagi telah berubah aku masih terpaku akan kau yang biru
Mengeja setiap uap air yang kembali naik setelah hujan reda.
manikmati anggun mu dan sikap tak menentu yang begitu ku gemari.
badai telah usai sayang aku begitu tenang sejak pagi tadi sebab rinduku telah pergi bersama badai . Sembari memandang mu sesekali aku berkhayal tentang ketentuan yang Esa tentang takdir yang tak pernah salah .
bukan besar kepala hanya saja aku mendegar dari mentari bahwa dia melihat dirimu tergambar jelas di permukaan ku, aku begitu bahagia mendengarnya sementara aku terlarut dalam semua bahagia yang hanya sebatas horizon yang membuatku lupa akan waktu.
kini siang menjelma malam jingga menjadi hitam apakah kau melihat bulan dan bintang pada permukaan ku? Seperti kata mentari tentang rupamu yang tergambar jelas pada permukaan ku
Sungguh aku selalu teduh saat melihat mu di tengah malam , kau begitu anggun dengan mahkota berhias seribu bintang tetaplah seperti itu langitku
KAMU SEDANG MEMBACA
Laut & Langit
Short StoryTentang laut dan langit yang saling mencinta dalam dunia rahsa , laut selalu bersyair dan berceritra tentang segala rasa dengan langit dalam dunia imaji terkadang sering melibatkan yang hidup di sekitarnya termasuk matahari, bulan dan bintang"