1.The Beginning

90 8 3
                                    

                         ***

Hari ini untuk pertama kalinya Park Jihoon menginjakan kaki nya ditempat yang ia tunggu-tunggu selama hidupnya. Yaitu, salah satu perusahaan teknologi ternama.

Tidak ada yang sepesial dari dirinya. Mengingat wajah dan penampilannya yang biasa-biasa saja, bisa dikatakan wajahnya rata-rata. Tak cantik ataupun jelek. Namun, yang membuat ia terlihat manis adalah pipi yang selalu merona. Membuat Jihoon tampak manis dengan ditambah rambut hitam legam dan bibir cerinya.

Sekarang jam menunjukan pukul 2 siang. Setelah satu jam menunggu, Jihoon sudah mulai bosan. Tak sekali duakali dalam satu menit dia terus melirik jam yang terpampang dipergelangan tangannya, serta memastikan bahwa dia masih berpakaian rapi dan siap untuk interview. Beruntung saja interview tersebut tidak memakan waktu lama.

Dari beberapa menit yang lalu, Jihoon merasa pikirannya mengganjal mengingat siapa yang langsung merekrut calon pegawai disini, yaitu sang presdir perusahaannya langsung.

Jika mengingat ini adalah perusahaan hebat, tidak mungkin jika orang-orang yang dipilih adalah orang sembarangan.

Tidak sampai 20 menit setelah peserta sebelumnya keluar...

"Mr. Park Jihoon?" seorang laki-laki berpakaian formal yang Jihoon yakini adalah sekretaris perusahaan ini memanggilnya.

Refleks, ia pun berdiri dan segera berjalan menuju ruangan sang presdir.

Jihoon terus mencoba untuk menghilangkan rasa gugupnya, dengan sesekali mengambil napas panjang.

Huuhh.. Kamu pasti bisa Jihoon. Fighting! ujarnya dalam hati sekedar untuk memberikan semangat kepada dirinya sendiri.

Hingga saat ia tiba didepan pintu, alhasil sekarang jantungnya justru seperti ingin loncat dan lepas dari katupnya. Beruntung saja hal itu tidak akan terjadi.

Bisa, bisa, bisa, iya, kamu pasti bisa, pasti... Rapalnya dalam hati.

Setelah ia menghembuskan nafas panjangnya yang terakhir, Jihoon mencoba memberanikan diri dan segera mengetuk pintu ruangan presdir.

"Mr. Anda bisa langsung masuk." ucap sekretaris yang sedang duduk di tempat khususnya itu, sambil menampilkan senyumnya. Lebih tepatnya senyum mengejek.

Huh?! Kenapa? Apa salahnya mengetuk pintu terlebih dahulu? Bukannya itu bagus? Masa iya langsung masuk begitu saja, rasanya tidak sopan. Mengingat ini ruangan sang presdir.
      
                                 
                         ***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Psychopath Boss [NIELWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang