IG ~bab 1~

96 14 6
                                    

"bugh bugh bugh!!!"

"Bangun lo bangsat!! Sekali lagi gue liat lo mau nyelakain keluarga gue habis lo" Sergah seorang gadis kepada dua pria berbaju hitam yg ingin mencelakai abangnya.

    Setelah kedua pria tadi pergi gadis itu beranjak menaiki motor sport nya menuju arah pulang.Pasti nanti ia akan dimarahi lagi karena pulang malam.Bukankah itu hal biasa baginya?

           
                          [][][][][]

      Sesampainya didepan rumah yang terlihat mewah dengan dengan pagar yg tinggi menjulang.Mungkin bagi orang yang melintas didepan rumah itu pasti akan berfikir bahwa keluarga yang tinggal dirumah itu hidup tentram dan bahagia.

     Namun tidak bagi gadis yang kini sedang berdiri didepan pintu rumah itu dengan degub jantung yg tidak karuan.Baginya rumah itu bagaikan neraka tiap harinya.Tempat dimana sewaktu - waktu bisa saja menjadi tempatnya untuk menyerah jika ia sudah sangat lelah.

       Dengan perasaan yang tidak yakin.Gadis itu mulai melangkah masuk.Dapat dilihat mama,papa,beserta dua saudara laki - lakinya sedang berkumpul dimeja makan hendak melaksanakan makan malam karena waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 itu artinya ia baru sampai dirumah setelah 3 jam dari waktu sekolah mulai dibubarkan.

        Dengan perlahan ia melangkah melewati ruang makan.Tujuannya sekarang adalah kamar karena ia kini  sangat lelah.Tapi baru saja meinjakkan kakinya dianak tangga pertama ia mendengar sindiran yg dilontarkan oleh mamanya

"Abang sama adek besok - besok kalau mau masuk rumah itu ucapin salam dulu ya terus jangan sering pulang malam - malam mama sama papa gak sukak jangan kayak dia."

       Meraka yang mengerti siapa 'dia' yang dimaksud mamanya tadi lantas mengarahkan pandangan mereka pada 'dia' yang mamanya maksud.

       Gadis itu tentu saja tau bahwa sindiran tadi ditujukan kepadanya.Namun ia mencoba untuk bersikap biasa saja.Lalu ia melanjutkan langkah yg tadi sempat tertunda.Tapi baru saja hendak melangkah suara bariton milik papanya kembali membuat gadis itu mengurungkan niatnya.

"Michelle sini kamu!" Seru sang kapala keluarga.

Yap, MICHELLE QUYNSARA GWYTHEN atau yang sering disapa michelle.Anak krdua dari pasangan DAVID GWYTHEN dan HELENA ROSALIN GWYTHEN.Michelle memiliki dua saudara laki - laki yaitu,AFREN PUTRA GWYTHEN  (abang) dan GERLAN ARIEF GWYTHEN (adek).

Michelle sendiri adalah gadis yang  masih berusia 17 tahun yang memiliki kehidupan yang lika - luku dan penuh tanda tanya.Ia memang anak yang nakal,sering bolos,sukak tawuran,pembarani,cuek,dingin plus datar,tapi itu semua akan menghilang ketika michelle sedang berada dirumah lalu digantikan oleh Michelle yang lemah,pendiam dan rapuh.

Ia bahkan tidak tau kenapa sikapnya bisa berlawanan seperti ini.Yang pasti ia tidak bisa apa - apa jika sudah berhadapan dengan keluarganya sekarang.Ia akan selalu merasa takut.Yang bisa ia lakukan hanya diam dan menunduk.

"Dari mana saja kamu jam segini baru pulang?!"

Sedangkan yang ditanya hanya diam dan menunduk,enggan untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan papanya.Melihat Michelle yang hanya diam tak kunjung menjawab,membuat Afren geram dan melangkah mendekati Michelle.Tiba - tiba.......

Bugh!!

Satu pukulan mendarat dipipi sebelah kirinya membuat Michelle yang tak siap terhuyun dengan ujung bibir sebelah kirinya rober dan mengeluarkan darah segar.Sedangkan keluarganya yang lain hanya menyaksikan dengan wajah datar tanpa berniat untuk membelanya.

"Lo kalau ditanya sama orang tua tu jawab gak diam aja.Lo gk punya mulut atau mendadak bisu hah?!! Oh gue tau pasti lo takut ditanya yang macam - macam kan?! Sekarang gue tanya dari mana aja lo jam segini baru pulang?!! Lo contoh tu Gerlan pulang sekolah langsung pulang gk kayak lo!! Perempuan kok pulangnya malam terus mau jadi jalang lo?" Ucap Afren yg diiringi nada sinis dan bentakan.

Merasa tak kuat lagi mendengar sindiran dan tuduhan dari keluarganya, Michelle langsung berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya yg terletak dilantai dua.

Blam...

Setelah mamastikan pintu kamarnya terkunci Michelle langsung menuju laci nakasnya lalu mengambil beberapa botol obat lalu meminumnya bersamaan dengan segelas air yg selalu tersedia diatas nakasnya.

Michelle tersenyum miris saat melihat wajah sembabnya didepan cermin dengan sudut bibir membiru dan sedikit noda drah.

Setelah mengganti baju sekolahnya dengan piyama.Michelle segera berjalan menuju tempat tidur dan mulai terlelap mencoba untuk melupakan segala masalahnya.Ia akan selau barharap agar hari esok lebih baik.

"Semoga hari esok lebih baik dan semoga mereka sudah dapat menerima kehadiranku dirumah ini"

     
                            ⚡⚡⚡

*
*
*
*
*
*
*
*

~AU REVOIR 👋~

#putri

Impossible GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang