Bab 1

7 1 0
                                    

Perkenalkan
     Namaku Rina, lahir di Jakarta pada tanggal 2 Oktober 2001 dan kini aku duduk dibangku SMA. Aku terlahir dari keluarga yang sederhana dan harmonis, itu dulu. Sekarang ayah dan ibuku telah berpisah.

Pada suatu hari
     Aku mengenali pria bernama Renaud, dia adik kelasku di tahun 2018. Banyak yang menyebutnya sebagai "pria idaman", begitu ucap teman-temanku.
    
     Aku sangat menyukai dunia olahraga, begitupun si Renaud. Tiap minggu kami seringkali bertemu di gedung olahraga sekolah, tapi tetap aku merasa biasa saja menatapnya tidak ada yang buat aku terpukau.
     Sampai pada akhirnya pembina olahraga memilihku sebagai penanggung jawab di salah satu ekskul di sekolah dan ternyata Renaud termasuk siswa yang terlibat dalam ekskul tersebut.

Hari Ekskul
     Aku hadir untuk mengawasi siswa/i lain yang mengikuti latihan pada hari itu termasuk si Renaud. Saat kegiatan dimulai aku tak sengaja menemukan wajah Renaud sedang memperhatikanku, dalam hati aku berkata "hm tajam bgt tatapannya, tapi apa yah yang buat cewe cewe jadi terpukau sm dia"
    Pukul 18.00 dan kegiatan pun selesai, Renaud mendatangiku dan berkata "pulang bareng aku yok"

"bareng u ? " ucapku menatap heran

" iya bareng aku, udah ayok dijamin 100% nyampe rumah dan ga ada yang lecet hehe" ucapnya

"oke deh kalo gitu" ucapku

     Aku pun mengiyakan tawarannya dan pulang bersama Renaud. Selama di jalan dia banyak menanyakan hal tentangku bahkan dia seringkali memujiku. Sesampai dirumah ia pun pamit untuk pulang dan aku masih terlihat heran terhadap sikap Renaud.

Sampai pada akhirnya
     Renaud sering kali menjemput dan mengantarku pulang, bahkan dia mengatakan bahwa dunia rasa punyanya saat bersamaku. Ntah saat itu aku merasa sedang jatuh hati pada Renaud, ia pun begitu padaku.

     Ia tidak mempunyai HP, dan pada hari minggu Renaud datang kerumahku tiba-tiba membawa tas dan dia berkata
"hai cantik"
"loh kok? (aku heran bgt) " ucapku
"santai aja dong mukanya, niatku kesini cmn untuk jalan-jalan. Gapapa kan" tanyanya.
"iya gapapa kok" (dan akupun mempersilahkannya masuk kerumah)

Renaud pun duduk di sofa, lalu ia mengeluarkan isi tasnya yaitu buku dan laptop,
"untuk apa?" tanyaku

"untuk mencintaimu hehe, nih aku ada tugas bantui dong kan udah senior pasti udh pro dong" ucapnya

"km penerus generasi dilan ya?, mana tugasmu sini biar kubantu" ucapku

Renaud pun memberikan bukunya kepadaku, beberapa menit kemudian ia membuka laptopnya dan aku bertanya
"kok buka laptop katanya mau kerjain tugas? "

"nnti aja deh, kita nnton film aja dulu nih bagus" jawabnya

"yaelah film apaansi?" tanyaku

"ini film filosofi kopi 2, sedih deh nnti endingnya dia pisah sm tmn tmnnya" ucapnya

Lalu kami menonton sampai selesai.

     Renaud merebahkan badannya di sofa, keliatan pucat seperti sedang sakit. Ia pun berkata bahwa kepalanya sedang sakit. Aku tampak khawatir, karna kesehariannya dia adalah orang yang periang. Dan aku meninggalkan Renaud di sofa karna kubilang ingin pergi mandi (dalam hati aku sudah berniat untuk mengajaknya membeli obat dan makan tapi sebelumnya aku tidak bilang kepada Renaud)

*15menit kemudian

"Ren ayok temani aku ke apotek bntr" ucapku.
"mau beli apa?" tanyanya.

"mau beli salep jerawat soalnya habis nih jdi buat jaga jaga aja.. "ucapku
(aku sengaja berbohong kepada Renaud agar dia tidak begitu cemas melihat kekhawatiranku ini)

"yaudah ayok" jawabnya

   Kami pun bergegas menuju apotek dan sesampai di apotek Renaud menunggu diluar lalu aku masuk membeli obat untuknya. Dalam hati aku berkata (untung aja dia ga ikut kalo dia ikut aku pasti sdh malu krn terlalu mengkhawatirkannya)

    Setelah dari apotek, aku mengajaknya makan di warung mie pangsit kesukaanku. Awalnya ia menolak, tapi aku bersikeras untuk menyuruhnya ikut makan krn aku tidak bisa tenang ketika orang terdekatku sedang sakit.

Sampai di warung tsb, lalu kami memesan makanan dan setelah selesai makan aku berkata pada Renaud,
"nih diminum obatnya ya 2 kali sehari, pkoknya kalo sakit lgi kepalamu diminum aja. Km ga boleh sakit, kesehatanmu itu penting biar km tetap bisa gabung latihan di gedung sekolah" ucapku

"sdh kutebak rin, kau ke apotek untuk membelikanku obat kan hehe makasih ya. Perhatianmu ga beda jauh sm ibuku" ucapnya

"sdh jangan kepedean ah buruan diminum baru kita pulang" ucapku
Dalam hatiku (ah sialan! Renaud mengetahui niatku drtdi ternyata haha)

Renaud pun mengantarku pulang dan setelah itu ia pun pamit ingin pulang kerumahnya.

Lost your figureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang