"Gini banget si rasa nya ngontrak mana akhir bulan lagi.pait"
"Sabar rev,lo kira lo doang yg ky gtu gw pun sama.kuy ngegembel cara nak kost wkwk"
"Kuy lah,mna belum gajian lagi gw"
"Udh dh mendingan kita berangkat ke kampus ae dah yu"
"Kuy lah"
Mereka berangkat ke kampus bareng karena Reva dan Deva teman satu kontrakan dan mereka satu kampus.di perjalanan ia mengobrol segala hal
Tiba tiba di tengah perjalanan saat mereka ingin menyebrang reva tertabrak mobil hingga terjatuh dan kepala nya terbentur terotoar"Rev!lo gapapa?rev bangun rev woy"
"Woy anjeng lo ga denger!REVA!!monkey bangon woy"
Deva membangunkan reva dengan panik sudah beberapa kali deva menampar nampar kecil pipi gadis itu tetapi tak kunjung bangun dengan rasa emosi campur panik dan degdeg an ia teriak meminta tolong dan minta ketanggung jawaban terhadap yang menabrak teman nya
"TOLONG!!"
"Pak,bu,tolong tolongin teman saya"
Dengan rasa emosi dan panik deva mendatangi seseorang yang ada di dalam mobil itu
"WOY TURUN LO!TANGGUNG JAWAB!TEMEN GW LO TABRAK SAMPE GA SADAR DIRI"
"Iya iya saya akan tanggung jawab"
"Pak,bu,bawa saja ke dalam mobil saya biar nanti saya bawa ke rumah sakit"
"Baik pak"
"Gw gamau tau lo harus tanggung jawab sampai dia sembuh TOTAL!titik."
"Iyaiya saya akan tanggung jawab dan merawat ny sampai sembuh"
Darah terus mengalir dari kening gadis itu dan sampai detik ini pun belum juga sadar,rasa panik dan deg deg an menyelimuti hati sang teman nya
"Lo panggil suster sekarang!!buruan!"
"Iya"
Seorang pria tinggi dan kulit putih itu pun berlari sekuat tenanga.setiap ruangan ia telusuri untuk mencari bantuan perawat
"Suster!!tolongin teman saya sus"
"Baik mas,mohon maaf mas bisa tolong tunjukan tempat nya dimana,biar perawat yang lain bisa membawa nya ke ruangan"
"Baik sus"
Empat orang perawat dan seorang pria tinggi itu pun membawa gadis yang sudah di banjiri darah ke ruangan UGD
Salah nya pria itu ia berhenti di basement bukan di depan.mungkin karena ia panik dan terburu buru"Rev lo sabar dulu ya rev"
"Gw yakin lo pasti bangun,dan lo pasti bisa"
Deva dan seorang pria tinggi itu pun hanya dapat mengantar di depan pintu UGD ia tidak bisa menemani teman nya
"Maaf mas,mbak tidak di perbolehkan masuk,karena pasien harus di tangani oleh dokter.selain pasien tidak boleh masuk"
"Oh iya sus makasih"
Mereka hanya dapat menunggu di ruang tunggu tepat nya di depan pintu UGD.mereka duduk di bangku yang sudah di sediakan oleh rumah sakit.
Keringat dingin pun membanjiri kening sang gadis yang cantik itu rasa khawatir pun menyelimuti gadis itu.ia takut teman nya kenapa napa di dalam
"Kalo sampai temen gw kenapa kenapa di dalem gimana?apa lo masih tanggung jawab?"
"Ya. saya pasti akan tanggung jawab atas kejadian yang terjadi,saya akan tanggung jawab sampai ia sembuh kembali"
"Bagus deh"
Mereka menunggu gadis itu sampai kembali sadar,mereka mengobrol ngobrol
Tiba tiba handpone deva berdering..
"Halo tan?"
"Halo dev,"
"Tante mau tanya,jd gini"
"......"
"Iya tan jadii reva ......"
"......"
"Iya tan,walaikumsalam"
Selesai deva berbicara dengan mama nya reva ia kembali menunggu dan tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan UGD
"Dokter,gimana keadaan teman saya dok?dia baik baik aja kn gaada luka berat?"
"Pasien terkena jahitan di bagian kening nya dan harus istirahat total"
"Tapi dok,apa kita sudah boleh menjenguk pasien??"
"Tentu boleh"
"Makasih dok"
"Oiya dok saya mau nanya,apakah pasien harus rawat inap sekarang??"
"Iya,pasien harus di rawat inap setelah sudah baikan baru di perboleh kan pulang"
"Makasih dok"
"Ya sama sama pak"
Vote and komen yaaa:*
Segini dlu ya teman teman
Salam manis
(Viieunji)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with duda [Park Jimin]
Teen Fiction"Jadi lo ga amensia?hah!? "Amnesia sii tapi tipuan.wkwk" "Bangsat lo ye"