(1/3)

277 13 4
                                    

Inoo Kei and takaki Yuuya

Mereka berdua duduk dikursi club malam bersebelahan. Saling menegak minuman yang barista sodorkan untuk mereka tanpa mengucapkan sepatah katapun. Tidak, mereka bukannya tidak mengenal satu sama lain. Berada dalam satu grup idol bersama selama lebih dari 10 tahun membuat mereka cukup kenal satu sama lain. Tapi kali ini mereka benar-benar tidak mengatakan apapun. Benar-benar terasa sunyi meski speaker club malam memutar music dengan sangat keras.

Yuuya melirik Inoo yang ada disebelahnya. Pria cantik itu hanya menunduk sambil sesekali meneguk minumannya. Bukankah mereka datang kesini untuk melepaskan penat dari hirup pikuk dunia per-Yuuya-an? Tapi mengapa suasanya jadi secanggung ini? Yuuya bukan tipe yang bisa menghibur seseorang yang sedih atau stress, itu keahlian Daiki atau Hikaru. 

“Inoo...” bibir sexy Yuuya akhirnya memberanikan diri memanggil pria cantik itu.

“hmm?” Inoo menoleh lemah.

“wanna dance?”

Yuuya mengulurkan tangan. Inoo tersenyum dan menerima uluran tangannya lalu bersama mereka melangkah menuju lantai dansa.

Mereka berhadapan dan saling menatap canggung. Ahh apa sih yang dilakukan dua pria dewasa dilantai dansa. Inoo mulai menertawakan dirinya sendiri. Namun tiba-tiba tangan besar Yuuya meraih pinggang Inoo dan mendekatkannya pada pinggang Yuuya. Pipi Inoo memerah saat ia melihat senyum manis Yuuya. 

So sexy...

“hey taruh tanganmu dipundakku.” Titah Yuuya pada Inoo.

“kukira ini music RnB, bukan lagu dansa Takaki-san” protest Inoo menggunakan bahasa formal untuk menggoda Yuuya, namun ia tetap meletakkan tangannya pada pundak bidang Yuuya.

“oh ya? Tapi yang kudengar lagu klasik romantis yang membuatku ingin berdansa denganmu. Apa ni karna aku sedang bersamamu Inoo-san? Semua hal jadi terlihat romantis.” Mereka mulai bergerak kekiri dan kekanan, berdansa mesra layaknya sepasang kekasih.

“hahaha. Kau ada-ada saja Takaki-san. Semua orang mulai memperhatikan kita. Ayo kita menari seperti biasa mengikuti lagunya.” Inoo hendak menarik tubuh dan tangannya sebelum akhirnya Yuuya mengeratkan kembali badan mereka.

“tidak, jangan! Aku ingin seperti ini sebentar saja.”

Inoo menatap aneh pada Yuuya, ia tak lagi berusaha melepaskan diri. Tubuhnya yang mengerat pada tubuh Yuuya membuatnya terasa sedikit hangat diudara dingin penghujung musim gugur ini. Yuuya menyentuh kening Inoo dengan keningnya. Ia menutup matanya dan merasakan nafas mereka semakin dekat.

“aku menyukaimu, Yuuya.” Inoo mulai berhenti menggunakan bahasa formal.

“ya aku tahu itu Kei.” Begitupun dengan Yuuya.

“kalau kau seperti ini, aku tidak yakin bisa menahan diriku lagi.”

“kalau begitu kau tak perlu menahannya, Kei.”

“kau gila? Kita tidak bisa Yuuya. Kau tahu—“

Yuuya menghentikan ocehan Inoo dengan satu kecupan singkat. Dia menatap Inoo dalam sedangkan Inoo sendiri sedang berusaha menahan segala perasaan campur aduk didadanya. Ini pertama kalinya Yuuya mengecup bibirnya, bagaimana bisa dia tenang.

“Yuuya kau—hmmhh”

Yuuya kembali membungkam Inoo dengan ciuman. Kini bukan lagi kecupan singkat seperti sebelumnya. Ciuman kali ini lebih lama dari sebelumnya dan tentu lebih panas. Yuuya melahap bibir tebal Inoo dengan penuh nafsu hingga Inoo sedikit kewalahan karnanya. Mereka saling menghisap bibir satu sama lain sambil sesekali memainkan lidah. 

secret love (TakaInoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang