Chapter One

147 7 3
                                    

Author's pov.

Belajar dibawah langit yang berbeda. Itu yang tengah dialami Candice. Gadis berumur 17 tahun itu harus pindah ke California karena alasan pekerjaan orang tuanya. Menyebalkan. Tentu saja.

Gadis bernama lengkap Cannelair Barness itu kini bersekolah di California High School bersama kedua adik kembarnya, Cassa dan Carlo.

Setelah berpamitan dengan ibunya yang mengantar mereka kesekolah Candice dan adik-adiknya menemui kepala sekolah untuk mengurus beberapa hal yang berhubungan dengan pendataan. Setelah selesai, Candice dan adik-adiknya diantar kekelas masing-masing.

Candice amat percaya diri saat memasuki ruang kelas bersama Mr. Mazecaste. Candice sepertinya baru saja memberi sebuah mantra yang membius semua orang dikelas itu. Bagaimana tidak, kelas yang tadinya riuh karena tak ada guru tiba-tiba senyap saat melihat Candice. Itu mungkin akibat rambut pirang, mata biru, postur yang bagus, tinggi semampai, dan ditambah paras cantik yang dimiliki Candice. Tapi, sayang sekali bukan itu alasannya. Tapi kaca mata besar yang ia pakai sekarang lah yang membuatnya jadi perhatian. Karena disekolah ini, 'siapapun yang mengenakan kacamata adalah nerd.' Simple sekali dan mereka akan menjauhi 'nerd' itu. Mana lagi Candice membawa bacaan berat di tangannya. Lengkap lah.

"Selamat pagi anak-anak!" Sapa Mr. Mazecaste.

"Selamat pagi mr!" Balas mereka serentak. Candice hanya tersenyum sambil memperhatikan mereka.

"Saya punya kabar baik untuk kalian. Kelas ini mendapatkan seorang murid baru. Bagaimana kalau kita minta dia untuk mengenalkan diri?"

"Ya!!" Jawab mereka serentak. 'guru yang baik' batin Candice.

Mr. Mazecaste langsung menggesturkan tangannya, mempersilahkan Candice memulai perkenalannya.

Candice melangkah sedikit kedepan. Rasa percaya diri tadi sedikit demi sedikit luntur. Dinaikkannya kacamata besar yang perlahan memberatkan hidungnya sambil menghela nafas.

"H hi," sapanya gugup. Matanya menerawang sekeliling namun yang ia lihat hanya anak-anak muda yang sombong. Tanpa menjawab sapaan Candice dan berbicara pada yang lain.

Candice terdiam beberapa waktu sampai keberaniannya muncul lagi. "Uhm, namaku Cannelair Barness. Tapi, kalian bisa memanggilku Candice. Senang bertemu dengan kalian," Candice tersenyum seraya menaikan kacamatanya lagi dengan gugup. Melihat seluruh penjuru kelas yang tampak hening menertawakannya. Sampai matanya menangkap sosok dengan rambut berjambul itu. Candice sedikit melamun dan tanpa sadar ia tersenyum dalam waktu yang cukup lama sampai Mr. Mazecaste membuyarkan lamunannya.

"Silahkan duduk dikursi disana itu." Mr. Mazecaste mempersilahkan Candice. Candice tersenyum dan segera pergi ketempat duduk yang dimaksud Mr. Mazecaste.

Candice duduk diujung sebelah kanan yang kebetulan kosong. Pemilik lamanya bernama Katie. Ia meninggal 2 minggu yang lalu. Katie mengidap leukimia. Dan disebelah Candice ada seorang pria berambut pirang yang sedari tadi memandanginya. Saat Candice tersenyum, pria itu malah membuang muka. 'Aneh,' gumam Candice dalam hati.

Kebetulan hari ini kelas Mr. Daskov─biologi. Namun beliau sedang keluar karena ada hal yang harus diurusnya.

Kelas pun jadi ribut namun anak-anak tetap didalam kelas. Banyak aktifitas yang terjadi. Ada yang sedang bercerita satu sama lain ada juga yg sekedar membaca dan mendengarkan musik. Salah satunya Candice. Ia memutar playlists kesukaannya yang sekarang berhenti di Maps milik Maroon 5. Tanpa sadar kepalanya mengangguk perlahan sambil menggesturkan bibirnya untuk bernyanyi tanpa suara.

Seseorang sedang memperhatikannya ternyata. Pria berambut coklat diujung sana yang sedang berkumpul dengan teman-temannya memandangi Candice terus menerus. Tapi Candice tidak mengetahuinya. Itu adalah Anderson Jordan Keith─pria berjambul yang dilihat Candice tadi. Salah satu murid populer disekolah. Semua biasa memanggilnya AJ.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Dare You To Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang