"Tunggu aku lari nya jangan cepat cepat!"seorang perempuan meneriaki sahabat di depannya,yang sedang berlari dengan cepat. Perempuan itu berhenti sebentar. Dia memegangi lutut nya, kemudian bernafas tidak beraturan. Yang dia kejar adalah seorang lelaki yang seumuran dengan dia Umurnya sekitar 10 tahun. Lelaki itu menatap ke belakang, kemudian berlari mendekati perempuan itu.
"Capek ya?"tanyanya, perempuan itu mengangguk. Mereka pun duduk,mereka duduk di rerumputan yang di penuhi oleh bunga bunga. Mereka berdua duduk bersebelahan dan menatap pemandangan yang ada di depan nya.
Gadis itu bernama Putri Annisa Eliana, sedangkan yang lelaki bernama Pangeran Iqbal Afandi. Meraka bersahabat sudah sangat lama. Bahkan mereka dilahirkan di rumah sakit yang sama. Nama mereka juga begitu sepasang. Orang tua mereka berteman baik,bahkan sekarang pun bertetangga.
Pangeran tinggal hanya bersama ayahnya. Ibunya meninggal satu tahun yang lalu. Beda lagi dengan Putri. Ayahnya bercerai dengan Ibunya dan meninggalkan nya begitu saja. Sehingga sekarang Putri hanya tinggal bersama dengan Ibunya.
"Putri mau kemana?kok,tadi Pangeran lihat Ibu Putri beres beresin barang gitu?"tanya Pangeran pada Putri yang berada di sebelahnya.Putri pun memasang muka murung ketika mendengar perkataan Pangeran yang bertanya seperti itu.
"Ibu bilang,Ibu sudah kehabisan uang. Jadi,aku dan Ibu akan pergi ke rumah nenek di luar kota." Dengan jujur dan polos, Putri bercerita seperti itu. Pangeran terlihat sedih sekali mendengar berita buruk tersebut.
"Yah,kita nggak bisa ketemu lagi ya?"tanya nya pada Putri. Putri mengangguk dengan pasti dan itu semakin membuat Pangeran sedih. Putri pun beranjak dari tempat itu. Padahal,tadi mereka hendak pergi menuju lapangan sepak bola,yang sering digunakan bermain oleh anak anak. Pangeran sering sekali bermain dia sana dan Puti hanya menonton untuk memberi semangat kepada para anak anak yang mengikuti permainan itu.
"Nanti kita pasti ketemu kok!" Putri berdiri,kemudian membersihkan celananya. Mereka mulai meninggal kan tempat itu karena sebentar lagi Putri akan segera meninggalkan kota ini. Kota dimana dia lahir, Putri berjalan bersama Pangeran dengan langkah yang cukup cepat.
"Janji?" Pangeran mengacungkan jari kelingking nya. Putri mengangguk dan menyambut hari kelingking tersebut. Jari kelingking mereka berkaitan cukup lama. Putri tersenyum,tapi Pangeran memasang muka sedih nya. Putri juga merasa senang karena dia merindukan neneknya. Tapi, Putri juga sedih karena akan meninggalkan Pangeran, sahabatnya.Sudah banyak kenangan yang terbuat mereka lewati dan sekarang mereka harus berpisah.
"Putri, Pangeran punya hadiah untuk Putri." Pangeran mengeluarkan mahkota dari ranting tanaman yang dia buat melingkar dan masih ada bunga palsunya. Pangeran memasang ranting yang melingkar itu di atas kepala Putri seperti mahkota. Putri terlihat seperti Nirmala saja.
Lucunya,mahkota itu terlalu besar untuk di pakai Putri sehingga ranting itu sempat menutupi mata Putri. Pangeran tertawa sebentar,ketika melihat adegan lucu Putri yang kaget karena mahkota itu mengenai matanya. Tapi kemudian, Putri tetap memasang mahkota tersebut di kepalanya,hanya saja,dia harus memegangi rantingnya sedikit agar tidak kena matanya lagi.
"Makasih ya Pangeran, Putri suka sama hadiahnya"ujar Putri dengan senang, Pangeran pun tersenyum.
"Pangeran buat mahkota ini sendiri?"tanya Putri. Pangeran menggeleng kan kepalanya.
"Nggak Put,Ayah juga ikut membantu aku buat bikin mahkota ini. Nanti kalau kita ketemu lagi,kita main bareng lagi ya?,Oke? Pangeran menaikkan alisnya,meminta persetujuan dari Putri. Putri mengangguk.
"Oke! Nanti kita main ayunan lagi kayak waktu itu. Terus,kita juga menggambar,memasak dan mewarnai lagi. Putri pun bernostalgia, Pangeran mengangguk.
"Iya, nanti kita juga makan rujak bersama kayak kemarin. Bareng Ayahku dan Ibumu!" Puri mengacungkan jempolnya,ketika mendengar perkataan Pangeran." Siap Bos!"tukas nya.
👑
"Putri!!! Ayo berangkat!!!" Ucap seorang Ibu berumur sekitar 30 tahunan, berteriak di luar rumah. Dia memanggil Putri yang sedang bermain dengan Pangeran di depan rumah sahabat nya itu.
"Iya Ibu" jawab Putri. Ibu mendekati keduanya,kemudian memasuki rumah Pangeran.
"Yuk,kita pamit dulu ke Om Vandi" ujar Ibu Putri. Om Vandi adalah Ayahnya Pangeran. Mereka pun masuk ke dalam rumah. Terlihat Ayah Pangeran sedang duduk sambil meminum kopi dan membaca koran di ruang tamu.
"Pak Vandi,saya dan Putri harus ke rumah Ibu saya. Jadi,tidak akan tinggal di sini lagi. Saya dan Putri ingin berpamitan." Ibu Putri menjelaskan, Ayahnya Pangeran pun mengangguk, tapi juga merasa sedih.
"Semoga selamat sampai tujuan ya Bu. Dan jangan lupa juga sering datang kemari. Supaya Pangeran dan Putri dapat bermain lagi" Ibu Putri pun mengangguk. Pangeran dan Putri yang ikut mendengarkan langsung menyambut perkataan dengan senang dan semangat. Mereka percaya,bahwa mereka masih bisa bertemu suatu saat. Putri dan Ibunya pergi ke Terminal Bus dengan Taksi. Pangeran dan Ayahnya melambaikan tangan pada mereka yang meninggalkan tempat ini.
👑
Perjalanan menuju rumah nenek sekitar enam jam, dengan bus. Syukur nya mereka selamat sampai tujuan,Putri terlihat sangat lelah,sampai dia tertidur. Nenek, menjemput Putri di Terminal Bus. Mereka pun bertemu dan saling melepas rindu. Putri yang baru saja terbangun dari tidur belum bisa berkata apa apa dan masih diam saja. Dia melihat sepupunya yang bernama Alisha, menggandeng tangan nya. Umur Alisha sama seperti Putri, sepuluh tahun. Mereka pun pergi ke rumah nenek yang cukup jauh dari terminal bus.
👑
Akhir nya, dengan waktu yang cukup lama sampai lah di rumah Nenek. Putri langsung saja masuk ke dalam kamar nya. Kamarnya yang Girly, warna segalanya pink. Di dinding kamar nya ada gambar Mahkota kecil. Putri segera membuka tasnya dan mengeluarkan mahkota yang diberikan Pangeran. Dia mengenakan mahkota itu sambil bercermin, kemudian memeluk mahkota itu.
Pintu kamar terbuka perlahan, seorang perempuan manis dengan rambut pendeknya menghampiri Putri di sana. "Hei! Annisa sedang apa?" Dia adalah Alisha, sepupunya yang menggandeng tangan nya saat tadi di Terminal Bus. Alisha memang suka memanggil Putri dengan sebutan Annisa. Putri pun tidak keberatan dengan nama itu karena "Annisa"adalah nama tengah nya. Semua keluarga nya,kecuali Ibunya senang memanggilnya dengan sebutan itu.
"Aku sedang tidak ngapa ngapain kok"jawabnya. Akhirnya aku dan Alisha berjingkrak jingkrak di atas kasur. Sampai sampai, kasur nya jadi berantakan Alisha melihat mahkota yang di pakai Putri terjatuh . Kemudian,dia mengambil mahkota itu.
"Wah lucu! Beli dimana?"tanya Alisha. Putri menggeleng " Ini dari sahabat ku,Lish"ujar nya dengan jujur.
"Dia hebat ya bisa bikin mahkota lucu kayak gini!" Alisha merebut mahkota dari ranting yang dipegang Putri. Dia. Memakainya, kemudian berdiri di depan kaca dan mulai bergaya.
"Alisha! Annisa! Ayo makan!" Suara Nenek dari lantai bawah begitu keras, mereka pun turun. Pada saat makan malam Nenek mengajak Putri dan Alisha untuk berjalan jalan. Setelah makan malam, mereka akhirnya pergi dan pulang pukul sembilan malam, karena kelelahan Putri segera menggosok gigi lalu pergi tidur.
Saat Putri sudah tertidur pintu kamar perlahan terbuka,Alisha memasuki kamar Putri diam diam lalu mengambil mahkota Putri diam diam tanpa memberitahu Putri terlebih dahulu." Mahkota ini memang indah,apa lagi jika aku yang menggunakan"gumam Alisha. Kemudian Alisha pun membawa mahkota milik Putri ke kamar nya,lalu dia menyimpan mahkota tersebut ke dalam lemari nya yang sering ia gunakan untuk menyimpan buku buku yang jarang dia baca dan buku yang sudah rusak. Alisha menyimpan mahkota tersebut di lemari itu agar tidak di temukan oleh Putri.
Pada keesokan harinya.....
Putri terbangun dari tidurnya,dan kemudian dia tersadar bahwa mahkota ranting yang di berikan oleh Pangeran tidak ada. Putri pun mencari mahkota itu di kamar nya,anehnya dia tidak menemukan nya. Dia pun duduk di kasurnya , kemudian menangis sambil menyebut nama Ibunya.
"Ibu...Ibu...Hiks ...hiks..."tangis nya. Ibu yang mendengar tangisan Putri,segera menuju kamar Putri." Apa anak itu ngompol lagi?" Gumam Ibu.
Pintu terbuka perlahan,Ibu masuk ke kamar Putri dan melihat Putri yang menangis di atas kasur. Ibu pun segera bertanya pada Putri,apa yang terjadi.
"Putri,ada apa?"tanya Ibu
"Mahkota yang di berikan Pangeran tidak ada Bu. Seingat Putri, Putri menaruh mahkotanya di atas meja rias." Putri pun menangis kembali Hiks...Hiks...
Ibu pun segera menenangkan anak semata wayangnya yang sedang menangis.
👑
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss you my Prince
Teen FictionNamaku Putri,aku punya sahabat yang bernama Pangeran.Dia sudah ku anggap seperti saudara ku sendiri.Dia selalu menghibur dan menjaga ku.Sayangnya,kami terpisah saat berumur 10 tahun.Sebelum kepergian nya dia memberikan ku mahkota yang terbuat dari r...