0. PROLOG

0 0 0
                                    

Kring...kring...kring...
Bunyi alarm sialan, dimana bila ia sudah berteriak maka tandanya bahwa sudah waktunya untuk pergi.

Tanpa mandi, ku bergegas memakai seragam dan turun dari kos ku untuk pergi ke sekolah. 

Jika kalian bertanya mengapa aku terburu-buru seperti ini, itu karena si sialan yang kusebut tadi, kuatur untuk berteriak jam 06:40, mengapa ku melakukan itu tanyamu?

Kos ku hanya berjarak beberapa blok dari sekolah, dan bila alarm kuatur lebih pagi, maka aku akan tertidur di kelas.
Tiap malam ku habiskan waktu untuk bergadang.

Bukan untuk menghabiskan waktu dengan bodoh seperti kalian, tiap malam kuhabiskan 4 jam untuk belajar, bahkan saat aku naik ke kelas 2 bulan lalu, semua materi sma sudah kuhabiskan. Semua hanya untuk menjadi bebas seperti burung yang berterbangan di langit. Hahaha......

"Faisal...... hei......Faisall!! "

"Ya pakk!!" Ternyata siasat mengatur alarm tetap gagal dan aku malah tertidur dalam kelas. Ya jangan salahkan aku, salahkan pelajaran yang membosankan ini.

"Pergi ke ruang guru, kepala sekolah memanggil mu."

"Baik pak.." semasa ku hidup tak pernah ku lihat bahwa tertidur dalam kelas langsung dikirim ke kepala sekolah, tapi hal itu dapat dimaklumi karena ini adalah sekolah nomor 1 di kota pelajar.

Sesampainya di depan pintu ruang kepala sekolah, tangan ku agak berkeringat dan kakiku sedikit bergemetar, tapi ku beranikan untuk memasuki ruang tersebut.

" Permisi bu, saya faisal dari kelas mipa 2 tadi guru mapel menyuruh pergi kesini " kataku dengan sedikit menyeringai memperlihatkan gigi kuningku.

"Ya silahkan duduk dek faisal, jadi gini ibu memanggil mu kesini karena suatu hal penting" ucap nya dengan muka serius.

Aku yang sedang menarik kursi pun terdiam sejenak, lalu menanyakan tentang perihal tersebut.

"Minggu depan sekolah kita akan mengikuti kejuaraan O2SN dan kamu terpilih menjadi salah satu calon peserta yang akan mewakili sekolah kita, apa kamu bersedia mengikuti perlombaan tingkat nasional ini?? "

Aku yang baru saja ingin duduk langsung shock mendengar hal itu, tanpa mempertimbangkan apapun langsung kujawab.

"YA! BUK SAYA IKUTT! " Teriak ku dengan semakin memperlihatkan gigiku.

"Baik, mulai senin lusa kamu dan dua orang anak kelas 2 lainnya akan pergi ke jakarta dan di karantina di sana untuk persiapan kejuaraan tersebut. Nanti kalian akan didampingi saya sendiri untuk mengharumkan nama sekolah kita. "

Dengan senang hati ku mengiyakan semua perkataan dari bu gendut itu, dan segera kembali ke kelas.

Sesampainya di kelas, guru mapel melihat ku dan tersenyum.

"Hmm jadi dia sudah tau bagaimana kemampuanmu sekarang." Batin ku dengan sedikit kesombongan, dan tersenyum

"Faisal, rajin lah sikat gigi 3 kali sehari, atau paling tidak tutup rapat rapat mulut mu itu. "

.......

Sepulangnya ku berkemas kemas untuk persiapan lusa esok, semua sudah kumasukkan termasuk pasta gigi. Ini pertama kalinya ku lewatkan sesi belajar 4 jam ku, karena terlalu semangat setelah selesai, aku langsung pergi ke kasur ku dan berbaring..

"Kira kira siapa dua orang lainnya yang dimaksud bu kepala sekolah, siapa saja orang yang mampu berdiri di samping juara 1 sekolah berturut turut. " Pikir ku dengan sedikit kesombongan lagi.

Ahh gawat ku tersenyum terlalu lebar lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

3 birdsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang