Sebelumnya maaf ya ini bukan berupa chat gitu soalnya aku juga gatau mau ngasi tau perasaan Rapmonnya gimana, jadi bikinnya model cerita kek gini:)
So, happy reading guys
~~
Akhir akhir ini, Rapmon sering melamun di kelasnya walaupun Dosennya sedang menerangi. Untung ia memiliki otak yang luarbiasa encer. Jadi ketika ada dosennya yang bertanya, Rapmon mampu menjabarkan semuanya secara efisien.
Malahan seringkali, Dosennya yang meminta bimbingan sama Rapmon.
Gaklah gila.
Terkadang, teman satu fakultasnya bahkan dari fakultas lain pun sering menanyakan hal yang sama seperti 'mon lo kenapa dah? Murung gitu? Belom bayar utang ya?' Dan tentu saja Rapmon langsung mempiting kepala teman temannya yang bertanya sedemikian rupa.
Yakali, seorang Rapmonster belom bayar utang. Jangan kan utangnya, utang negara pun mampu ia bayar lunas sampai selunas lunasnya.
Lagipula Rapmon tidak memiliki utang kepada orang lain.
Jadi, ia murung bukanlah karena masalah utang.
Melainkan, teman.
Perasaannya.
Persahabatannya.
Tidak banyak yang bisa Rapmon lakukan untuk saat ini. Sebab titik permasalahannya ada pada dirinya sendiri.
Tetapi Rapmon enggan menceritakan masalahnya kepada teman temannya yang bukan termasuk Bangsat Boys.
Jadilah, pendam memendam.
Sesak di dadanya kian menjadi ketika melihat sahabatnya bahkan sudah dianggap adik sendiri oleh Rapmon, jalan bersama orang yang ia cintai dan ia perjuangkan mati matian ketika mau mendapatkan gadis itu.
Dan Rapmon memilih untuk mengikhlaskannya walaupun sulit.
Bahkan terlampau tidak bisa.
Tapi, mau bagaimana lagi kan?
Persahabatannya akan semakin runyam jika ia malah mementingkan egonya sendiri.
Adu jotos bukanlah jalan keluar yang baik.
Otak encernya itu sering kali berfikir,
Kenapa harus ia terus yang mengalah?
Tidak bisakah sekali kali ia menentang semuanya ini?
Merebut kembali yang telah orang lain rampas darinya?
Tetapi hati nuraninya kadang juga berbicara,
Mengalahlah, maka Tuhan akan memberikan yang lebih baik.
Dan terjadilah perang di dalam dirinya sendiri.
Rapmon menghela nafas gusar.
Hari semakin gelap, Rapmon baru saja pulang dari tongkrongannya ketika ia menghabiskan seharian disana.
Beristirahat sebentar, Rapmon duduk disalah satu ayunan bundar yang terbuat dari rotan. Lelah karena sudah berjalan dari luar rumahnya sampai ke halamannya.
Maaf ya, rumah Rapmon itu luas, seluas cintanya ke Hara. Jadi wajar aja dia capek jalan dari depan rumah dia ke dalemnya.
Rapmon mengayunkan pelan ayunan yang ia duduki. Ia memandang langit malam yang terlihat indah sebab bintang bersinar terang di kegelapan yang pekat.
Otaknya mulai bekerja memutar semua kenangan bersama sahabat sahabatnya itu.
Dimulai ia membuat chatroom dan memasuki para anggota lainnya. Lalu setelah semuanya masuk, Rapmon sempat tidak berbicara di chatroom itu bermaksud membiarkan teman temannya berkenalan.
![](https://img.wattpad.com/cover/169673819-288-k894167.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chatroom BTS ✔️
FanficSiapa yang tidak kenal dengan Bangtan? 7 laki laki ganteng dengan segala chatan sampah mereka yang mereka buat di line. Dengan segala kegoblokan dan dengan segala curhatan garis kehidupan masing masing yang mereka tumpahkan di dalam grup line. CH...