Isi Hati

7 1 0
                                    

   "Tak perlu di pungkiri jika tak ada isi hati, lebih baik pergi dan jauhi aku disini jika tak mampu untuk mengerti."

🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸

Hembusan angin malam mampu menenangkan hati, menatapi bintang di depan balkon kamarnya sambil menoreh beberapa kalimat di buku diary, entah dari kapan kebiasaan itu telah ia lalukan, tapi entahlah hanya hal itu yang membuat dirinya tenang melepaskan beban.

    Jika pada saat itu ia pamit dahulu, mungkin hingga saat ini ia tidak kepikiran tentang dia. Mimpi  kenangan pahit dalam hidupnya kini masih menghantui pikirannya. Apakah kita masih bisa bertemu? Aku rindu.

   "Lo gimana ya sekarang Da? Gue lagi kangen lo nih, nggk kangen gue apa?" Gumam dalam hati wanita itu. Mustahil rasanya berandai-andai, tapi mengapa hati ini terus berharap dan mengira ia sudah mulai mendekat? Andai saja ia tidak lupa dengan wajahnya, mungkin nggk bakal kepikiran kaya gini.

Aku rindu, jika kita bertemu aku tak akan melepaskanmu pergi jauh dan membuatku berbinar sendu. Tolong kembali ke genggamman ku seperti waktu itu, dulu.

🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸🐸
-salam keropi

1 oktober 2019~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang