Cerita ini dibuat karena adanya ide dan kegabutan yang haqiqi, jika ada kesamaan tempat atau latar, itu bukanlah unsur kesengajaan.
Bruk
"Bambang!" Ke sekolah pagi pagi, cuma bikin rusuh, nggak deng kan niatnya Jungkook pengen peje dari Bambang. Ehe!
"Apasih tahi, lo tuh gede banyak lemak main nubruk nubruk aja!" Benerin punggungnya yang habis ke gencet siluman kelinci. Tapi malah dibalas cebikan sebal dari manusia jadi jadian didepannya.
"Ish! Gue kesini tuh mau minta peje Bambang!" Keseriusan debat, jadi nggak inget kalo masih ditengah jalan.
"Hoi lah dek jangan tengah jalan napa!" Yang diteriaki saling berpandangan, melihat kesekitar ternyata rame banget yang lihatin mereka debat. "Bam, malu maluin."
"Terus gimana nih Jung, kabur ajalah. Ada kakak kelas galak," bisik bisik mereka, biar nggak kedengaran katanya.
Tanpa hitungan dan ketukan mereka sudah lari terbirit-birit menuju kelas.
"Anjir! Gue galak darimananya Bambang!"
"Hoseok! Rapat OSIS udah mau dimulai goblok, cepetan udah ditunggu!"
Perkenalan dahulu, Park Jimin ketua umum, Cha Eunwoo ketua I dan Jung Hoseok ketua II mereka semua pemimpin OSIS Hanlim, jadi budak sekolah biasanya sih.
Kerjaannya cuma mengurus dokumen sekolah, kegiatan sekolah dan ijin sekolah sampai tak ada waktu untuk belajar. Selalu ketinggalan BAB dan berakhir ulang semester, tapi seru katanya karena seluruh pengurus OSIS sama-sama mengulang.Tapi jangan sangka mereka bodoh, syarat ketua OSIS selain bertanggung jawab juga harus pintar. Mereka diberikan semester tambahan untuk mengulang, biasanya diadakan pada waktu waktu liburan.
Enak tidak enak harus dijalani toh yang memilih jadi pengurus OSIS mereka sendiri.
"Mentang mentang jadi ketua II kerjaannya kelayapan mulu." Dengus Eunwoo sebal.
Biasanya tugas yang paling berat memang ketua umum dan ketua I. Ketua II mah tinggal pantau gerak jalan.
"Gue pengen lihat kelas gue, kita dispen berapa minggu?"
"Sebulan." Jawab Jimin lesu.
Mereka bertiga berjalan menuju GSG, ada rapat terbuka bersama Kepala Humas. Jika disekolah lain Ketua OSIS selalu disegani pengecualian saja untuk Hanlim, semua warga sekolah malah kasihan kepada Ketua OSIS beserta tetek bengeknya.