4 tahun lalu...
Apa kalian percaya dengan
makhluk tuhan selain manusia? Alien mungkin? Atau justru malaikat? Terdengar tidak masuk akal namun itu yang tengah Hans pelajari. Makhluk-makluk imortal yang sulit untuk dibuktikan kebenarannya.Hans, profesor berusia setengah abad itu menyusuri jalanan lenggang menuju rumahnya. Mobil sedannya ia kemudikan perlahan di sepanjang danau yach tempat yang dipercaya orang-orang sebagai tempat pembuangan makhluk imortal.
BYURRRR!!!
Hans terperenjat mendengar deburan air yang terdengar jelas di telingannya membuat dia menepikan mobilnya dan segera menelusuri arah sumber suara itu. Ia bersembunyi dibalik ilalang panjang yang menutupi danau yach.
~oOo~
Peperangan tengah terjadi di tanah suci tempat para makhluk imortal tinggal. Perang antara Pure-blood yang merupakan golongan murni malaikat dengan Half-blood, keturunan setengah malaikat atau biasa disebut bangsa nephilim dan juga Mud-blood atau para makhluk buangan yang mereka anggap lumpur menjijikan.
Para malaikat yang merasa suci itu berusaha menyingkirkan makhluk yang menurut mereka bisa mengancam keberadaan mereka, dark angel. Keturunan nephilim dengan malikat murni yang di asingkan dan dipelihara oleh makhluk buangan. Jumlah mereka hanya beberapa tapi sudah cukup mengancam.
DUARRR!!!!
Langit berubah menjadi merah muda, penuh kepulan asap beracun. Dandelion berdiri di ujung bukit tinggi yang siap menerjunkannya ke dunia manusia.
Sorro, panglima malaikat tengah berusaha menghabisinya karena ia dark angel yang dipercaya kaum penyihir sebagai penerus pemimpin tanah mereka.
"Kau akan merasakan ajalmu Dandelion" Pedangnya berkilau terkena cahaya matahari yang berwarna orange membuat pedang silver itu berkilauan siap menembus jantung Dandelion.
Dandelion memutuskan nasibnya dan menghirup udara tanah kelahirannya untuk terakhir kalinya lalu memejamkan mata dan menjatuhkan dirinya menuju dunia yang akan menjadi masa depannya.
~oOo~
FUSHHH!!!!
Tubuh Dandelion terbang di udara, sayapnya tertutup tak ia kepakkan untuk menghindari kerusakan yang parah.
BYURRRR!!!!
Yang pertama mengenai air yang menggenang adalah sayapnya, Dandelion tenggelam dalam danau. Badannya yang berwarna hitam legam kini kulitnya mulai mengelupas menjadi putih bersih. Air di sekitarnya berubah menjadi hitam pekat dan sedikit kental, ada bercak merah disana akibat sayap Dandelion yang terluka karena menghantam permukaan air dari ketinggian yang sangat tinggi.
Dandelion memerjapkan mata berusaha menuju ke tepian danu dengan langkah terserok dan tertatih-tatih karena kakinya yang jarang ia gunakan cukup lemah untuk menahan bobot gaun panjangnya dan sayap lebarnya yang terkena air hitam pekat nan kental di danau itu.
Pelan pelan Dadelion berjalan sambil mengusap wajahnya yang tertutupi air kental itu. Dandelion terduduk di pinggiran danau sembari mencoba mengepakkan sayap hitam nan lebar miliknya yang ia baru ketahui patah sebelah membuatnya meringis kesakitan dan mengurungkan niatnya.
Dadanya naik turun tak beraturan. Sebuah air mata yang berubah menjadi kristal hitam legam berjatuhan dari mata indahnya. Dilihatnya langit yang kini berwarna biru, lalu tiba-tiba pandangan mata Dandeliom tajam dan dingin seolah mampu membekukan apa yang ia lihat saat merasa sebuah pergerakan.
Kepala Hans menyembul dibalik ilalang, menatap ragu ke arah Dandelion yang kini memberikannya tatapan menikam. Tapi tubuhnya tak gentar akan hal itu, ia mendekat dengan canggung ke arah Dandelion yang masih memberi tatapan menikamnya itu.
"Hei, tenang disini aku ingin menolong mu nona. Ku lihat kau sedang terkena masalah?" Tanya Hans untuk menetralisir hawa dingin dan canggung yang ada di antara mereka.
"Apa urusan mu?" Suara Dandelion seolah bom yang sangat mengejutka untuk Hans.
Hans tersenyum ramah "Ku rasa kau membutuhkan tempat tinggal, ummm.... semacam rumah dan aku hanya tinggal berdua dengan istriku jadi aku dengan senang hati memberikan tawaran untuk menyediakan tempat tinggal dan bila mungkin menjadikanmu anak kami"
Dandelion memiringkan kepala "Anak mu? Jangan gila, aku bukan dilahirkan oleh mu atau istrimu. Dan masalah tempat tinggal kau ini orang asing"
Hans kembali tersenyum "Orang asing ini bisa kau percaya nona. Dan kau memang bukan anak yang istriku lahirkan tapi kau bisa menjadi anak angkat atau anak yang kami temukan lalu kami perlakukan seperti halnya orang tua memperlakukan anak mereka"
"Aku bisa mengurus hidupku sendiri"
"Oh ayolah nona, ku rasa kau membutuhkan pengobatan"
"Tidak"
Percakapan yang bertujuan membujuk Dandelion terus berlanjut hingga Dandelion kehilangan alasan untuk menolaknya dan memilih memasuki mobil Hans lalu pulang dengannya ke rumah dimana istri Hans tengah menunggunya.
🖤🖤🖤
Gimana? Maaf jelek ya:)