PRETZELS
12 Desember 2019
14.00
Tante ane pretzel store
Hujan gerimis menemaniku bernostalgia tentang kenangan dan janji indah yang pernah dia ucapkan. Tidak seperti biasanya hari ini kota jakarta terasa lebih muram dari biasanya. Aku melihat insta story yang baru saja aku ambil, apakah aku bersungguh-sungguh akan menekan tombol post, aku memantapkan hatiku, jika ada yang belum terselesaikan diantara kami maka semoga ini menjadi kesempatan untuk kami. Dan aku menekan tombol post itu.
Sebuah foto dengan pretzels dengan logo merk nya yang sangat terkenal, dengan tambahan caption 'there is no you on their menu', sudah berada di laman insta story ku. Mungkin nanti aku akan menyesal, bagaimana jika dia tidak melihat postingan ini, atau jika dia melihat tapi dia tidak lagi peduli, tidakkah aku terlalu banyak berharap?
14.01
Kamar Dia
Seorang pria duduk di kursi meja kerjanya, memandangi postingan dari akun yang masih sering iya perhatikan, wanita yang pernah memberikan warna dalam hidupnya, dan bayangan sendu itu membawanya kembali menyusuri memori indah namun memiliki ending yang tidak terlalu baik. Dia sedang ada di jakarta? Pertanyaanku dalam hati saat melihat instastorynya. Apakah aku harus memberikan komen, haruskah aku bertanya, bisakah kami bertemu?
17.00
Tante ane pretzel store
Dia : kenapa ga bilang kalau ke jakarta? (suara itu mengagetkanku, kualihkan pandanganku dari kue kue cantik ini ke arah pria yang tiba-tiba menghampiri mejaku )
Aku : eh hai, kok kamu tiba-tiba bisa disini?
Dia : boleh aku duduk?
Aku : tentu silahkan. Kamu belum jawab pertanyaanku
Dia : kamu juga belum jaab pertanyaanku.
Aku perhatikan raut wajahnya, ada keraguan disana, rambutnya sedikit basah terkena hujan gerimis diluar sana, caranya melihatku masih sama, sangat lembut dan serius. Aku tersenyum, aku pasti sudah gila hari ini.
Aku: aku rasa aku tidak punya hak lagi untuk mengabarimu, aku akan menjadi orang yang benar-benar jahat kalau aku mengabarimu.( dia diam beberapa saat sebelum memberiku jawaban)
Dia: Kamu kapan sampai?
Aku : Tadi pagi jam 7
Dia : Kamu apa kabar?
Aku : baik, sejauh ini. Kamu apa kabar?
Dia : aku baik (kemudian hening beberpa saat, kami sama-sama melihat keluar jendela, mengagumi gerimis yang lebih sendu dari biasanya)
Aku : Kamu belum menjaab pertanyaanku tadi, kenapa kamu bisa disini?
Dia : iyah tadi lewat , terus pengen beli, ga sengaja liat kamu
Aku : oh gitu, okee. Lucu ya b isa kebetulan gini ketemunya
Dia : Enggak aku bohong tadi
Aku: hah? Bohong apa?
Dia : tadi aku di rumah liat insta story kamu, aku sengaja nyusulin kamu kesini
Aku : oh gitu...(terdiam sesaat, aku merasa perasaanku campur aduk saat ini, apa aku senang karena dia sengaja mendatangiku? Atau aku sedih karena semakin yakin sebaik apa pria yang sudah aku sia-siakan hatinya?)
Aku : kenapa?
Dia : Aku kangen ( jawabnya singkat, wajahnya semakin sendu tapi matanya menatap lurus kemataku, tidak ada keohongan disana, membuatku semakin bingung, menyesal, apa ini yang aku harapkan?)
YOU ARE READING
PRETZELS
RomancePertemuan singkat, sederhana untuk orang yang hanya mendengarkan kisahnya, tapi mungkin banyak orang yang pernah dihadapkan pada satu momen seperti ini dalam hidupnya, momen dengan banyak pertimbangan didalamnya, banyak pertanyaan yang tidak bisa d...