Bagian 2

218 21 2
                                    

Akhirnya sampai juga di rumah. Tumben pintu terbuka. Ada apa? Tanyaku monolog pada diriku. Kulangkahkan kaki untuk masuk rumah lebih dalam. Berdirilah sosok orang asing sambil tersenyum ramah.

"Hai Bambam..." Sapa orang asing itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bambam Pov

"Masih ingat aku?" tanya pemuda itu sambil mendekatiku. Aku tertegun, bingung.

"Kak Mark?" Tanyaku tak percaya. Pemuda itu mengangguk sambil tersenyum.

"Apa kabar, Bam?" Tanya lagi.

"Baa...ik" Jawabku gugup.

Aku masih tak percaya. Benarkah ini Kak Mark? Seniorku sekaligus orang yang dulu pernah singgah di hatiku. Orang yang sempat memberi warna di hidupku.

Flashback

Author Pov

Aula SMA Buana Karya dipenuhi oleh siswa-siswa baru, sebab hari ini adalah MOS. Siswa baru ini sudah berkumpul sejak 1 jam yang lalu. Dengan tenang siswa baru ini mendengarkan arahan dari senior-seniornya yang berada di depan. Namun, berbeda halnya suasana yang berada di luar aula. Terlihat perempuan mungil sedang mencoba membujuk satpam yang bertugas menjaga gerbang.

"Pamannn, plisss. Kali ini saja biarkan saya masuk. Apakah paman tidak tahu, hari ini MOS pertama. Saya takut nanti dihukum para senior." Mohon perempuan itu.

Ya, perempuan itu adalah Bambam Bhuwakul. Bisa kalian tebak, dia telat di hari pertama MOSnya.

"Maaf nona, saya sih bisa saja membuka gerbang ini. Tapi ini sudah peraturan. Saya tidak mau melanggar peraturan. Takut kualat, ihhh serem." Jelas satpam bername tag Lee Su Guen sembari memelintir kumis tipisnya.

"Ayolah paman, sekali-kali melanggar peraturan tidak bakal kualat kok. Plisss" Kata Bambam sembari mengeluarkan jurus aegyo-nya.

Percayalah jika Bambam sudah mengeluarkan jurusnya itu, tidak ada seorang pun yang mampu menolak keinginannya, termasuk kakaknya sekalipun.

"Paman, tolong buka gerbangnya..."

Seketika pandangan kedua orang tersebut teralihkan oleh interupsi itu.

"Tapi, perintah Den Jaebum. Apabila ada siswa baru yang telat dilarang masuk sampai jam 9. Ini masih jam..." Kata Lee Su Geun terpotong.

"Itu berlaku untuk siswa laki-laki. Kalau siswa perempuan berbeda peraturannya, apalagi siswa yang imut seperti ini." Jelas senior bername tag Jackson Wang itu.

Mendengar perintah Jackson, Lee Su Geun segera membuka gerbang yang telah ia kunci itu, dan mempersilahkan Bambam masuk.

"Ayo, anak imut. Ikuti saya. Paman Lee tutup gerbangnya lagi." Perintah tegas Jackson.

Bambam mengekor di belakang Jackson. Ia bertanya-tanya, akan dibawa ke mana oleh seniornya ini. Sampai pertanyaan Bambam terjawab, setelah Jackson berhenti dan masuk kesalah satu ruangan yang bertuliskan "Ruang OSIS". Seketika Bambam berhenti. Ia menelan ludah dengan kasar.

Apa yang dipikirkan tidak sesuai dengan kenyataan. Bambam sempat berpikir bahwa seniornya ini akan menyelamatkan dia dari hukuman. Namun, ternyata justru Bambam malah dibawa ke kandang singa.

"Heii, ngapain berhenti di situ. Ayo masuk." Jackson menarik paksa Bambam yang tidak bergerak sekalipun.

Tarik-menarik antara Bambam dan Jackson pun terjadi. Namun, kekuatan Bambam tidak sebanding dengan kekuatan Jackson, akhirnya Bambam masuk ke ruangan itu.

EspressoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang