Prolog

5.5K 340 20
                                    

"The world is full of monsters with friendly faces and angels full of scars

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"The world is full of monsters with friendly faces and angels full of scars."

On behalf of The Airlines and the entire crew, I'd like to thank you for joining us on this trip. We are looking forward to seeing you on board again in the near future. Have a nice day!

Sinbi melepas salah satu airpodsnya setelah mendengar kalimat perpisahan seorang pramugari pesawat ini lewat speaker jika pesawat sudah mendarat dengan selamat. Karena perjalanan yang cukup panjang, ia lebih memilih untuk tidur. Butuh waktu lebih dari sebelas jam untuk dirinya tiba di Palermo, Sisilia.

Tidak berbeda dengan misi sebelumnya, Sinbi menjalankan misi ini dengan dimonitori oleh Simon dari Virginia, Amerika. Rekan kerjanya itu bertugas sebagai pelacak dan pemberi informasi untuknya.

Selamat pagi, Sisilia.

Setelah mengambil kopernya di bagasi, Sinbi pun melangkahkan kakinya keluar dari bandara itu untuk mencari taksi yang akan membawanya menuju ke kediaman Jeon Jungkook.

"Ugh! Sepertinya aku harus urut ke tukang urut lebih dulu sebelum memulai misiku," ucapnya lewat airpods yang menghubungkan telepon dengan Simon dari seberang sana.

"Jika kau mau tahu, di Sisilia tidak ada tukang urut yang mau menerima anggota CIA," jawab Simon diiringi candaan.

"Jangan konyol, Simon. Lagipula tidak akan ada yang tahu jika aku termasuk dalam CIA," katanya singkat dan disambut tawa oleh pria itu.

"Benar, mereka tidak akan tahu jika kau tidak menunjukkan kartu keanggotaanmu."

"Sepertinya kau sedang mabuk, karena kau terus melantur tidak jelas."

"Iya, iya. Maafkan aku, sekarang apa yang kau lakukan?"

"Aku sedang mencari taksi. Nanti aku akan mengajarimu jika sudah tiba di rumah Jungkook dengan selamat."

Sinbi mengakhiri sambungan teleponnya dengan Simon, kemudian ia mencari taksi yang berada di depan bandara. Setelah memilih salah satu taksi, Sinbi pun pergi menuju ke rumah Jungkook, si mafia itu. Namun sebelum itu, ia harus merubah penampilannya lebih dulu sebagai langkah awal penyamarannya.

"La vostra destinazione è arrivata, signore (Tujuan anda sudah tiba, Nona)," ucap driver taksi itu memberitahunya.

"grazie signore, quanto costa il biglietto? (Terima kasih, Sir. Berapa ongkosnya?)"

"100 euro, signorina. (100 euro, Nona.)"

Sinbi segera membayar ongkos taksi kepada driver. Harga taksi di Italia memang cukup mahal, namun ia tidak mempermasalahkan hal itu karena pada umumnya harga taksi disini dihitung per kilometer.

Sebuah rumah yang begitu tampak besar bak istana itu langsung menyambutnya ketika ia turun dari dalam taksi. Ini sih bukan rumah lagi, melainkan sebuah mansion mewah. Dilihat dari bangunannya, Jungkook benar-benar pemimpin mafia paling kaya di antara kawanan mafia lainnya di Italia, atau bahkan dunia ini.

(Completed)Mission (Un)completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang