Di mana letak kesalahan itu?
mistake
Sihun menatap layar ponselnya. Sesekali tersenyum melihat kelakuan sahabatnya yang heboh di dalam grup chat.
Yohan--yang menjadi sumber kehebohan--sesekali mengirimkan voice note berisi tangisannya. Bagaimana ia sangat gembira orang yang menjadi soulmate-nya adalah orang yang dicintai dan dikejarnya sejak dulu.
Sihun hanya tersenyum, teringat suatu hal.
Bukankah, dia juga begitu?
Hangyul, yang ia suka sejak dulu adalah soulmate-nya.
Sihun menatap pergelangan tangannya yang terpoles rapi dengan foundation--ia sengaja membelinya. Menutup rapat sesuatu yang membuat luka pada hatinya.
Sihun menghela napas. Tangannya bergerak di layar ponsel, matanya menatap dengan lamat.
Lee Hangyul
Kontak yang ia simpan diam-diam sebelum ganti nomor. Ah, Sihun..
Kau pengecut.
.
.
."terima kasih, silakan datang kembali," kata terakhir yang diucapkan Hangyul pada pelanggan hari itu.
Ia menghela napas lega. Shift-nya sudah selesai, artinya dia bisa melanjutkan kembali pencariannya untuk Sihun.
Ya, Hangyul mencarinya..
Sihun lah yang tidak mencarinya..
"Bin, gue pergi ya," pamit Hangyul kepada Changbin teman yang menggantikan shift-nya.
Kakinya melangkah ke luar dengan pasti. Hari sudah sore, apakah Hangyul harus jalan-jalan ke perumahan di mana ia bertemu Sihun waktu itu? Hmm..
Hangyul percaya rumah Sihun di antara perumahan itu. Dan kali ini Hangyul yakin...
Kalau Tuhan memang merencanaka mereka bersama, mereka akan bertemu...
"Sihun?"
.... saat itu juga.
Sihun yang baru keluar dari salah satu kafe menoleh dan terkejut melihat Hangyul. Napasnya tercekat, dengan reflek memundurkan langkahnya.
"Sihun," panggil Hangyul, berjala mendekati Sihun yang semakin menjauh.
Baru saja Sihun aka berbalik, Hangyul dengan cepat menahan tangannya. Sebelum ia pergi lagi, menjauh lagi, membuat hatinya perih lagi.
"j-jangan pergi," pinta Hangyul.
Sihun diam membeku. Hangyul menolehkan matanya pada tempat lain. Apa lagi kalau bukan pergelangan tangan Sihun?
Untuk memastikan...
Sihun dapat melihat bola mata Hangyul membesar selama beberapa detik. Sihun tahu apa yang dicari Hangyul dari pergelangan tangannya, dan Sihun tahu Hangyul pasti terkejut karena tidak menemukan apapun di pergelangan tangannya.
Dengan cepat Sihun menepis lengannya yang ditahan oleh Hangyul. Menatap Hangyul yang masih diam tidak percaya.
Sihun tidak bicara, dia membalikan tubuh lalu pergi meninggalkan Hangyul yang masih diam di tempatnya.
Astaga.
Kenapa hatinya nyeri?
Kenapa kepalanya tiba-tiba pusing?
Kenapa?
Sihun memelankan langkahnya, memegang kepalanya dan dadanyayang nyeri.
Satu langkah
Dua langkah
Brukk
"S-Sihun!"
.
.
."Sihun, lo tau ga apa yang lebih menyeramkan dari pada ditinggalin orang tua?"
Sihun menoleh Hangyul yang menatap langit sambil memakan sandwich-nya.
Hangyul menatap Sihun, mengacak rambut kelamnya.
"ditinggalin lo. Gue ga bisa bayangin, Hun,"
.
.
.Sihun membuka kelopak matanya dengan perlahan. Bau harum masakan tercium jelas.
Ia menoleh ke kiri dan ke kanan, dan reflek berangkat dari tidurnya begitu mendapati bahwa ia tidak sedang berada di kamarnya.
Sihun menahan panik. Ia menelusuri kamar yang di tempatinya. Terlihat normal tapi--
Mata Sihun menangkap bingkai foto di meja belajar. Sihun kenal betul foto itu.
Fotonya dan Hangyul saat darmawisata.
Sihun tahu, dia sedang berada di kamar Hangyul.
Sihun mencari ponselnya, menemukannya di atas nakas dan mengecek jam.
Pukul 7, dia masih bisa pulang ke rumah.
Tapi...
Sihun duduk meringkuk. Membiarkan selimut milik Hangyul membungkusnya.
Sihun rindu.
Biarkan Sihun menikmati ini, lalu dia tidak akan datang lagi ke sini.
mistake
tbc
Nyooh apdetan, ga usah nagih terus kalo liat muka aku
Biarkan tetehmu ini hidup dengan tenang nak :")
Colek gldncrwn
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] mistake ; gyulhoon
Fanfictionbagaimana jadinya jika takdir percintaanmu ditentukan dengan sebuah tato? bagi Hangyul itu adalah petaka. bagi Sihun itu adalah anugrah. atau... terbalik? dk1317's present mistake starring: Lee Hangyul x Kim Sihun bxb. typos. semi baku. au!soulma...