2

8 0 0
                                    

Bella POV

'Kring Kring'

Suara alarm berbunyi di sebuah Flat sederhana, membangunkan sang pemilik dari tidur lelapnya.

"Hoamm,,," ucapku setengah mengantuk, sambil mematikan alarm tersebut.

"Astaga pukul 07.35. Aku ada kelas pagi, bisa-bisa aku terlambat". Aku pun bergegas mandi. Mandi bebek (🦆🦆) lebih tepatnya karena aku sudah hampir terlambat menghadiri kelas Ms. Wilter, dosen Ekonomi yang terkenal galak.👹

Aku pergi ke kampus dengan melewatkan sarapan pagiku. Flatku terdiri atas 4 lantai, dan aku berada di lantai 3. Flat ini tidak memiliki Lift, jadi aku harus berlari menuruni tangga dari lantai 3.

Ketika sampai di bawah, aku bertemu dengan Bibi Emelly tetangga sebelahku.

"Selamat pagi Bella, bagaimana tidurmu ?". Tanya Bibi Emy.

"Selamat pagi juga Bibi, oh tidurku sangat nyenyak sampai-sampai aku bangun kesiangan".

"Kau ini kebiasaan. Apakah kau sudah sarapan sayang?". Tanya Bibi Emi.

"Hehee... Belum Bi. Aku buru-buru nanti di kampus saja". Jawabku sambil membuka kunci rantai yang membelit sepedaku.

"Ya sudah, hati-hati di jalan dan jangan lewatkan sarapanmu nanti kau sakit sayang". Imbuh Bibi dengan senyum teduhnya yang mengingatkanku pada Mom.

"Aye-aye kaptenku tersayang". Balasku sambil mencium kedua pipinya yang mulai keriput.

Bella POV End

💠💠💠

Membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit dari Flat ke kampus Bella.

Sesampainya di kampus Bella bergegas memarkirkan sepedanya, dan berjalan setengah berlari menuju kelas Ms. Wilter.

'Bruk'

Suara pintu dibuka dengan keras, yang membuat Mahasiswa di dalamnya menoleh ke arah pintu.

"Astaga Bella kau terlambat, untung saja Ms. Wilter tidak masuk". Vcap Mahasiswa bernama Caroline Hudson yang merupakan sahabat Bella semenjak masuk Universitas.

"Benarkah?? Syukurlah jika beliau tidak masuk". Ucap Bella sambil menyeka keringat di dahinya yang bercucuran.

"Ya, hari ini kau beruntung". Timbal Caroline sambil mengarahkan Bella duduk di kursi dan mengatur nafas.

"Ya aku beruntung, dan aku sangat lelah karena harus berlari dari parkiran sampai ke kelas. Sekarang aku lapar sekali, karena belum sarapan". Ucap Bella yang masih terengah-engah.

"Ya sudah. Ayo kita ke kantin untuk menjemput sarapanmu". Ujar Caroline.

"Hmmm...". Balas Bella.

💠💠💠

Di tempat lain, tepatnya di Ruang Meeting suasana mencekam terjadi dikarenakan sang pemilik perusahaan marah besar kepada bawahannya. Karena sebuah proyek yang harusnya selesai dalam 8 bulan, malah molor dari jangka waktu yang telah ditentukan.

"Aku beri waktu 2 bulan, jika belum selesai kau aku pecat". Ucap David tegas dengan tatapan tajam dan aura intimidasinya.

"Baik Tuan". Ucap sang bawahan gemetar ketakutan, sambil menundukan kepalanya karena takut akan tatapan sang pimpinan.

💠💠💠

David POV

Aku berdiri memandangi suasana pagi hari dari ruangan kerjaku di lantai teratas gedung ini. Gedung yang memiliki 40 lantai ini adalah milikku.
Perusahaan raksasa yang kubangun kembali dari ambang kebangkrutan.

D'Anthony Corporation, itulah nama perusahaanku berpusat di Landon yang bergerak di bidang Perhotelan, Restoran, Keamanan, IT, dan Konstruksi dan memiliki cabang dimana-mana.

Wajah tampan, tubuh atletis, rahang yang kokoh, bibir kissable kakayaan yang tak terhitung. Kesempurnaanku yang mana kau dustakan. Terdengar sombong dan arogan, tapi itulah aku.
🙄🙄

Terdengar suara pintu diketuk
'Tok-tok'

"Masuk". Jawabku.

Masuklah Pablo Francisco, asisten sekaligus tangan kananku. (Bukan Pablo Benua Ikan Asin ya 😄)

"Tuan, saya akan bacakan jadwal anda untuk hari ini". Terang Pablo.

"Hmmm...". Gumamku (orang kaya mah bebas jawab apa juga 😁😆)

"Pukul 09.00 ada janji temu dengan CEO dari Hudson Corp, makan siang bersama CEO Maxton Company, dan malamnya menghadiri pembukaan Sunrise Hotel". Papar Pablo.

"Baiklah". Jawabku singkat.

"Dan untuk esok malam, Tuan memiliki undangan dari Oxford University". Ujar Pablo.

Yang hanya dibalas dengan gumaman olehku.

"Itu saja yang saya sampaikan. Ada yang Tuan butuhkan?". Tanya Pablo.

"Keluarlah!!". Perintahku.

Setelah Pablo keluar, aku kembali memandangi suasana kota London dari ruanganku.

" Mom, Dad. Aku sangat merindukan kalian". Gumamku lirih dengan mata terpejam dan penuh kerinduan.

David POV End

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

To be Continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Hidden SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang