Prolog

10 1 0
                                    

   Malam hari, terlihat sinar bulan sempurna menerangiku begitu juga jutaan bintang yang menyebar di seluruh angkasa, aku berdiri menggunakan jaket kulitku di atas tebing batu yang sangat tinggi dari daratan biasa, aku berdiri bersama seorang pria yang menggunakan jubah misterius yang menutupi bagian kepala,dia juga berdiri di sampingku namun berjarakan sekitar dua meter.
   Kami berdua menikmati pemandangan kampung yang indah dengan adanya sinar sinar lentera dari kejauhan.

   "Kau tahu kenapa sebuah pahlawan bersifat kasar?"Tanya Pria itu.

   Aku terkejut kenapa dia tiba tiba menanyakan hal itu padaku, aku hanya menengok padanya, dengan muka yang penasaran, aku sendiri tidak pernah menemui sosok misterius ini, aku tadinya hanya mencari kayu bakar untuk di rumah, namun dia memanggilku dan menyuruh aku untuk melihat pemandangan ini.

   "Banyak pahlawan yang lahir dari kesengsaraan hidup, namun ada juga mereka yang mengubah kesengsaraan hidup untuk menjadi mesin pembunuh"Jawab Pria itu, dia yang bertanya dan dia juga yang menjawab pertanyaan tersebut. Sungguh mengherankan.

   Dia menunjuk kampung itu dan mengetarkan tangannya, dan seketika Langit menjadi Sangat gelap sinar bulan juga tidak terlihat lagi, langit langit dikerumuni awan awan dan juga suara guntur, lalu.

"DUUUUAAAAR!!!!"

   Awan itu mengeluarkan Halilintar yang begitu cepat dan halilintar itu mengarah pada kampung itu, begitu cepat dan besar suaranya melebihi suara ledakan meriam raksasa, mengeluarkan Api yang mematikan, memakan rumah rumah kayu sedikit demi sedikit, karena kampung itu berdempetan sehingga api tersebut mudah untuk membakar rumah rumah tersebut.

   "Sekarang kau lihat? Perkataanku kini menjadi nyata, sekarang pilihlah takdirmu...."Ucap Pria itu menoleh padaku.

   Aku tidak peduli dengan perkataan yang pria itu katakan, apa yang bisa aku mengerti? Umurku baru sembilan tahun, aku belum mengerti tentang apa itu takdir, aku menjatuhkan semua batangan kayu yang aku bawa tadi dan berlari menuju kampung.
  
   "Kenapa bencana ini selalu ada? Mengapa? Aku benci masalah yang melibatkan aku dan keluargaku, tunggu. Ayah, Aku datang Ayah!!!!"Ucapku berlari lari secepat mungkin tidak memikirkan apa apa langsung lari saja, dan aku baru sadar ayah ada dirumah sedang tidur.

   "Biarkan dia merasakan kehilangan seseorang yang dia cintai, setelah itu maka ada peluang lagi......" Bisik pria berjubah gelap itu pada diri sendirinya,

   seketika jubah itu melayang layang lalu terjatuh, Raga si Pria itu menghilang hanya tersisa sebuah jubah, sulit terpercaya dia tiba tiba hilang.

   Malam ini adalah malam yang menegangkan selama aku alami, aku tidak pernah mengalami rasa tegang yang sangat dahsyat ini, aku tidak bisa melihat sempurna jalanan ini, disini terlalu gelap hanya terlihat kobaran api yang terus memakan kampung, maka terpaksalah aku harus berusaha dan memberanikan diri meskipun aku akan terjatuh atau mengalami cedera.
    Akhirnya aku sampai di depan desa, aku merasakan hawa yang sangat panas dari kobaran api itu, namun untungnya aku tidak terlambat, rumahku belum terbakar semua hanya sebagiannya saja, namun aku juga harus mencegah api itu, aku bersegera berlari pada rumah, entah aku tahan atau tidak dengan asap yang begitu tebal, namun sungguh itu membuatku berbatuk batuk sepanjang jalan menghirup terlalu banyak asap saat menuju rumah.

    "Akhirnya Rumah, aku harap ayah baik baik saja"
   
    Bergegas membuka pintu yang masih utuh dengan kayu yang lumayan tahan dengan api, setelahku buka ternyata penampilan membohongiku, api sudah hampir memakan seluruh isi rumah, suasana menjadi sangat panik, aku bergegas menuju kamar ayah untuk mengecek ayah.

    BUUUKKK!!!

    Aku terjatuh terkena balok kayu dibawah sehingga kakiku mengalami cedera yang lumayan sakit, aku tidak bisa melanjutkan untuk mencari ayah, aku hanya bisa berteriak "AYAH!!!! CEPAT KELUAR! DIMANA ENGKAU!!"

     Api telah mengenai pakaianku, jaket kulit pun sepertinya akan ikut terbakar, celana katunku terkena abu dan cederaku semakin parah, dan pemandangan rumah pun sudah tidak enak untuk dipandang, yang dulu bisa disebut "rumahku adalah istanaku" Namun kini tidak lagi, lukisan kini menjadi abu, dinding dinding pun akan segera terbakar, dan langit rumah pun rapuh, apalagi dengan keadaan lantai, sepertinya akan roboh, entah mengapa aku memilih rumah panggung daripada rumah yang menyatu dengan tanah, karena menurutku rumah panggung itu lebih kuat dibanding dengan yang lain, ternyata tidak.
    
     Kayu di langit rumah terjadi kejadian yang sangat tidak diharapkan, sebuah balok kayu jatuh dan ingin menimpaku, namun hal yang tidak terduga pun dapat padaku.

    DRAAAKKKK!!!

    balok kayu itu menimpa Ayah ku untuk melindungiku, aku tidak menyangka di suasana menyelamatkan diri ini dia masih bisa berbuat baik.

     "Ayah!!!! Tidak ayah!!!!"Teriakku pada ayah yang nekat, aku memaksa diriku untuk menghampiri ayah, kini cederaku sudah tidak lagi berarti untuk diriku, yang kucari adalah ayah bukan seberapa Sakitnya Cedera!!

     "Ayah, mengapa kau melakukan itu ayah? Mengapa? Aku khawatir denganmu ayah, ayahkan baru saja sembuh dari sesak nafas,"Ucapku pada ayah dengan penuh kesedihan.

    "Tidak penting seberapa banyak rasa sakit yang engkau alami hiro"Ayah menjawabnya dengan lemas sambil menyebut namaku, Hiro.

    "Hiro, Setelah Ayah tiada. Jadilah Orang yang kuat, buat dirimu seperti ayah. Membantu orang orang meski dia sendiri mengalami konflik"

    "Dan juga.Hiro, hidup bukanlah seberapa banyak rasa sakit yang engkau alami namun hidup adalah apakah engkau berguna?"

    Dia mengucapkan itu dengan letih, Hiro seorang anak berumur sembilan tahun sudah mendengar dan mengalami penderitaan ayahnya selama ini, banyak anak yang ditinggal mati oleh orangtuanya, begitu juga kehidupan, tidak ada yang abadi.

    Hiro memeluk badan ayahnya yang sekarat, dia memeluk erat tangannya menggenggam erat badan ayah, dia baru merasakan rasanya kehilangan seseorang yang dia cintai, dan mungkin sudah saatnya ajal untuk menemuinya

    "Hiro, tinggalkan Tempat ini segera..., Namun jangan lupa tentang ini" Ucapan letih ayah keluarkan pada Hiro,

    Dia mengeluarkan sesuatu dari saku celana kanannya yaitu sebuah kalung bergambarkan wajah ayah, ibu dan juga Hiro saat bayi, pertemuan ini dan Hembusan nafas terakhirnya telah dia lakukan.
    Kini saatnya Hiro untuk meninggalkan jasad ayahnya yang akan dimakan oleh api yang ganas, berjalan jalan dengan wajah yang sedih, keluar dari rumah.
  
    "Aku harap, Ayah tenang disana. Dan aku pun tidak akan melupakan ibuku yang sudah melahirkanku"

    Terdengar suara hentakan sepatu yang ramai, dan juga merasakan getaran yang sangat serentak, dan juga suasana api mulai mulai padam, suasana pun kembali tenang, namun tidak dengan Hiro, Dia Tidak tenang dengan yang dia alami, dia duduk menutupi wajahnya dengan kedua lutunya dan terdiam merenung.

    "Hei nak, Apa yang kau lakukan disini? Seharusnya kau berteriak minta tolong" Tiba tiba Seorang pemuda memberitahu Hiro untuk berteriak, namun Hiro tidak ingin banyak bicara dan bergerak, pemuda itu ternyata adalah seorang pemadam kebakaran tradisional yang ahli dan misi penyelamatan.

    "KAWAN KAWAN, cepat Padamkan Semua Api dan bawakan aku sebuah Peralatan Medis"Komando dari Pemuda di samping Hiro itu,

    "Sepertinya kau sedih, jika kau mengizinkanku, aku akan membawamu ketempat yang lebih aman yaitu Kerajaan SandTwist"

     Hiro membuka wajahnya dan menegok menatap wajah pemuda itu, pemuda itu tersenyum dan mengeluarkan jabat tangannya pada Hiro

    "Ayolah, Aku akan menjagamu sampai engkau mati sekali pun, kita akan menjadi sahabat yang ceria"Ucap gembira dari pemuda itu

    Hiro pun menerima jabat tangan itu dan bangkit dari duduknya, mereka pun berpelukan di belakang pemandangan rumah Hiro yang sedang dipadamkan apinya oleh tim pemadam kebakaran lainnya.
   

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

4 PathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang