Part 6

45 1 0
                                    

"Gak!aku gak mau!"tolak Langit sambil menatap tajam wanita paruh baya di depan nya yang tidak lain adalah ibu nya.

Hari ini rumah Diargara kedatangan si pemilik rumah yang baru saja pulang setelah bertahun-tahun tinggal di Jerman untuk mengurus perusahaan Diargara,namun yang Langit tidak suka adalah ibu nya Asri Diargara memberikan berita yang membuat nya marah.

"Kamu harus mau!bertunangan dengan dia!"setelah mengatakan itu Asri pergi meninggalkan putra nya itu.

Sedangkan Langit hanya mengacak rambut nya frustasi dengan apa yang baru saja ibu nya ucapkan,perjodohan konyol yang hanya mementingkan perusahaan dan mengorbankan dirinya.

"Tuan muda di suruh nyonya untuk bersiap-siap"ucap salah satu asisten terpercaya di keluarga nya.

"Untuk?"

"Makan malam bersama tunangan tuan muda"tepat saat asisten nya mengatakan itu Langit langsung marah dan menyuruh asisten itu pergi.

Dirinya merasa kecewa dengan ibu nya yang dengan seenaknya menjodohkan nya dengan gadis yang tidak dia kenal dan tidak dia suka itulah sebab nya dirinya tidak pernah akur dengan sang ibu karna perintah ibu nya yang menyuruh nya ini dan itu.
                           ********

Dan disini lah Langit duduk di bangku dengan memakai jas hitam yang menambah ketampanan seorang Langit namun tidak dengan raut wajah nya yang menyiratkan bahwa dia tidak suka dengan makan malam ini terbukti dari tadi dirinya hanya diam dan tidak banyak bicara.

"Jadi bagaimana?"tanya Asri sambil menatap ke arah gadis yang memakai dress berwarna pastel yang menambah kesan manis.

"Aku setuju tante"

"Aku gak!dan sampai kapan pun aku gak akan terima perjodohan konyol ini"setelah mengatakan itu Langit beranjak pergi meninggalkan mereka dan meninggalkan Asri yang sudah menatap anak nya itu dengan marah.

Tanpa peduli teriakan sang ibu cowok itu terus berjalan keluar lalu menaiki mobil nya dan menancap pedal,pikiran nya kalut saat ini dan entah mengapa mobil nya menuju ke jalan kost'an nya Celin mungkin dengan melihat gadis itu marah-marah akan membuat nya melupakan sedikit tentang itu.

                            *********

Berbeda dengan Langit yang sedang marah,Celin gadis itu sedang sibuk mencuci baju yang menumpuk di bak jika saja dia mempunyai mesin cuci itu akan sangat memudahkan nya namun lagi-lagi biaya nya tidak ada karna hidup di kota besar dan maju seperti Jakarta membuat nya harus bisa mengatur keuangan.

Sebenarnya sudah biasa gadis itu mencuci baju dengan manual namun hari ini dirinya merasa sangat lelah tapi jika hari ini ia tidak mencuci baju   cucian nya akan sangat menumpuk dan ia tidak punya waktu jadi karna hari ini dia sedikit luang ia putuskan untuk mencuci baju.

Setelah selesai mengeringkan baju ia pun membalikan badan untuk menjemur pakaian nya namun diri nya terkejut melihat wajah Langit yang jarak nya sangat dekat untuk nya.

"Astaga!"seru nya sambil menjauhkan wajah nya."kok lo bisa masuk?".

"Gak di kunci"jawaban Langit membuat Celin menepuk jidat nya karna ia lupa mengunci pintu.

"Terus lo bisa seenaknya masuk?"

"Bisa lah orang gue tinggal masuk"

Celin hanya mendengus kesal lalu kembali berjalan melewati Langit sambil membawa ember yanh di penuhi pakaian yang ingin ia jemur sedangkan Langit hanya mengikuti Celin hingga sampai di tempat untuk menjemur,Langit hanya memperhatikan dengan seksama bagaimana Celin menjemur tapi ia sedikit kagum dengan gadis itu karna tidak malu saat bertemu dengan cowok dan pakaian Celin bisa di bilang sedikit kucel,rambut di ikat asal,kaos oblong,celana se lutut dan jangan lupa keringat yang berada di dahi nya namun itu malah semakin membuat nya manis.

"Eh gue mikir apa sih!"batin nya sambil menggelengkan kepala nya yang membuat Celin menatap nya aneh.

"Kenapa lo?"tanya Celin yang hanya di jawab gelengan oleh Langit.

"Gak pulang?"

"Ngusir gue?sayang nya gue gak akan pulang,males di rumah mending ganguin lo"Celin hanya mendengus kesal mendengar nya bisa tidak sehari saja dirinya bebas dari cowok itu.

Setelah semua baju sudah ia jemur ia kembali masuk sambil membawa ember yang kosong dan lagi di belakang nya terdapat Langit yang mengikuti nya.

"Gue mau mandi,lo mau ikut juga?"tanya Celin saat melihat Langit masih mengikuti nya saat dia di depan pintu kamar mandi nya.

"Boleh"

"Mesum!"seru Celin sambil memukul nya dengan handuk lalu ia masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintu sedangkan Langit hanya tertawa melihat wajah kesal dan wajah Celin yang bersemu merah karna malu.

Langit pun duduk di sofa sambil melihat sekeliling ruangan yang menurut nya sangat kecil bahkan kost'an Celin ini dengan kamar nya lebih luas kamar nya,apakah tidak pengap tinggal di tempat sempit seperti ini namun sepertinya Celim pandai merawat dan membuat ruangan ini menjadi nyaman walaupun ukuran nya kecil.

Mata nya tidak sengaja melihat foto keluarga Celin dan Celin saat masih kecil dan saat kelulusan SMP di situ terlihat Celin sedang tersenyum sambil memkai kebaya yang membuat nya tampak anggun dan cantik dan ada juga foto Celin saat masih kecil yang sedang cemberut,Langit pun tidak mau ketinggalan ia pun mengabadikan nya di ponsel nya entah karena apa namun ia sedikit terhibur saat melihat nya.

"Masih di sini?"tanya Celin setelah selesai mandi yang membuat Langit langsung merubah raut wajah nya menjadi datar.

"Iya!gue laper masakin gue apa kek!yang enak!"suruh Langit yang membuat Celin ingin menolak namun sebelum itu sudah di potong oleh nya."inget!lo masih babu gue!"dan setelah Langit mengatakan itu Celin hanya pasrah dan berjalan menuju dapur untuk menuruti keinginan sang raja.

                            *******

Kini di meja makan Celin hanya memperhatikan Langit yang memakan masakan nya dengan begitu lahap seperti tidak pernah makan berapa tahun.

"Bisa pelan-pelan gak?gak akan gue minta"ucap Celin memperingati Langit namun tidak di respon oleh cowok itu.

"Ini makanan apa sih?enak banget!"seru Langit yang membuat Celin terkekeh geli,padahal dirinya hanya memasak sayur asem dengan teri dan tempe lauk yang sangat sederhana namun bagi cowok di depan nya seperti hal yang luar biasa.

"Sayur asem,ikan teri sama tempe,biasa aja kali ini mah makanan sederhana"

"Gue belum pernah makan ini seumur hidup gue"Celin terkejut di buat nya namun ia sedikit memaklumi karna pasti makanan di rumah Langit adalah makanan yang mahal mewah bukan seperti ini.

"Yaudah abisin aja"

"Dan mulai besok lo harus bawain gue bekal dengan lauk yang kayak gini atau semacam nya lah!"suruh Langit yang membuat Celin memutar bola mata malas namun tetap saja ia setujui dan seperti nya tugas nya akan semakin banyak mulai besok.

                            ********

LANGIT DIARGARAWhere stories live. Discover now