Hyeongjun takut. Dia telah hidup di dunia ini selama hampir 17 tahun, tapi ini pertama kalinya dia menaiki pesawat. Selama ini, Hyeongjun hanya pernah menaiki kereta bawah tanah, bus, mobil, dan sepeda. Hyeongjun baik-baik saja, apalagi kalau naik sepeda. Dia baik-baik saja. Tapi, apakah dia akan merasa baik-baik saja saat naik pesawat?
Saat tahu dia akan naik pesawat, dia merasa senang. Menyiapkan barang bawaannya dengan baik, memilih baju-baju yang akan dia pakai dengan baik, dan dia juga telah menyiapkan sebuah playlist khusus untuk menemaninya selama perjalanan. Hyeongjun tidak sabar, tapi dia juga sedikit takut. Seungyoun, salah satu anggota dari grupnya sempat menggoda Hyeongjun dengan berkata, " Kalau mau naik pesawat harus lepas sepatu loh!".
Apakah iya?
Apakah benar kalau naik pesawat harus lepas sepatu?
"Nggak kok, nggak kayak gitu." Kata Dohyon sambil memainkan play station-nya. Hyeongjun menghela nafas lega. Memang Dohyon dapat dipercaya. Bodoh sekali kalau dia mempercayai perkataan Seungyoun. "Tapi kak, naik pesawat bikin telinga sakit loh."
Ketakutan Hyeongjun yang tadinya hilang satu muncul kembali. Dia menyalakan handphone-nya dan membuka aplikasi internet. Membaca artikel tentang sakit telinga yang tadi Dohyon bilang. Hyeongjun menggigit kukunya, berharap hal itu tidak terjadi kepada dirinya. Lalu dia bersiap-siap untuk tidur, karena esok "hari h"-nya.
***
Kesebelasan itu telah meninggalkan asramanya dan pergi menuju bandara. Hyeongjun berdo'a sepanjang perjalan,
Semoga telinga Hyeongjun tidak sakit,
Semoga Hyeongjun baik-baik saja selama di pesawat,
Semoga perilaku Hyeongjun tidak memalukan saat di bandara.
Mereka telah sampai di bandara. Para fans mereka telah menunggu lama, flash kamera kerap muncul. Mereka melambaikan tangan mereka kepada fans, membungkukkan badannya kepada para jurnalis yang turut datang ke bandara. Hyeongjun tersenyum, oke, awal yang baik.
Mereka telah memasuki bandara. Fans mereka saling berhimpit, mencoba untuk memfoto tiap member grupnya. Para manager dan staff kewalahan menahan semuanya, sempat mendorong beberapa fans yang bandel, susah diatur. Hyeongjun meringis, oke, gapapa deh.
Masuk pesawat, badan Hyeongjun mulai dingin. Teringat perkataan Dohyon semalam, Hyeongjun memohon kepada Tuhan semoga telinganya tidak sakit. Semuanya duduk dengan tenang. Wooseok mengambil selfie dirinya sendiri dan dengan yang lain. Minhee telah menutup matanya tepat saat ia duduk di kursi pesawat. Dongpyo dengan asyik bercerita dengan Seungwoo, Dan Hyeongjun yang sedang tegang di tempat duduknya.
Pesawat mulai take-off, semuanya telah mengambil posisi duduk paling nyaman. Kecuali Hyeongjun yang masih tegang. "Jun, gapapa?", Hyeongjun menoleh. Yohan yang duduk disampingnya sedikit khawatir melihat Hyeongjun yang sangat tegang. Dia hanya tersenyum, tidak yakin apakah dia baik-baik saja atau tidak.
Perlahan demi perlahan, muncul rasa nyeri di telinga Hyeongjun. Hyeongjun sedikit panik, namun dia tetap stay positive. Gapapa Jun, gapapa, bentar doang bentar. Namun, apa daya, setetes air mata jatuh ke pahanya yang dibalut oleh celana. Lalu tetesan air mata lainnya menyusul. Yohan yang tadinya sedang melihat depan, lalu menoleh dan panik.
"JUN??????????????????" Yohan mencoba melihat muka Hyeongjun yang sedang menunduk. Pundak Hyeongjun naik turun, tangisnya keluar, tak mau berhenti. Duh... Tadi katanya nggak apa-apa. Yohan menepuk-nepuk punggung Hyeongjun. Saat tangan kanannya menepuk punggung Hyeongjun, tangan kirinya sibuk mencari permen yang tadi diberikan oleh pramugari. Dengan buru-buru dia membuka bungkus permen tersebut dan meminta Hyeongjun untuk memakannya. Hyeongjun memakan permen itu. Dirinya masih menangis, tapi tidak separah tadi.
"Kak Yohan, makasih ya.." Kata Hyeongjun sambil terisak, dia menatap Yohan dengan matanya yang berair dan bibirnya yang melengkung kebawah. Yohan ikut cemberut, mengelus kepala Hyeongjun, lalu mengatakan tidak apa-apa terus menerus sampai Hyeongjun tenang.
Kayaknya, Yohan harus duduk disamping Hyeongjun selama dia naik pesawat, deh.
YOU ARE READING
Eks Satu.
FanfictionIni sebuah cerita, cerita tentang sebuah grup, dengan nama Eks Satu.