Prolog

453 44 42
                                    

Summary : Monolith-monolith setinggi 300 meter menyanggah kehidupan masyarakat Tokyo agar tetap aman. Melindungi hidup, cinta dan harapan umat manusia dari Gastrea. Sekaligus penghalang bagi kami para anak yang terkutuk dari kehidupan nyaman. Batas nyata antara kegelapan hati manusia dan terangnya sinar mentari.

.: Disclaimer :.

Naruto by Masashi Kishimoto

Black Bullet by Shiden Kanzaki

Love Me Please by Yun Ran Livianda

.: Pair : :.

SasuNaru, SasuSaku, NaruHina

.: Genres :.

Romance, Family, Action (?), Hurt/Comfort, Angst, Drama

WARNING :

AU - Semi Fasion.

Boys Love.

Setting fanfiction ini diambil dari anime Black Bullet namun mohon abaikan semua fakta yang ada dalam anime tersebut.

Author belajaran, sangat memungkinkan adanya banyak kesalahan dalam fanfic.

Action gagal.

Dll.

Happy Reading!

.:===========:.

2024, Distrik 39

"Naruto, kumohon bertahanlah." Suara seorang pemuda terdengar dalam ruangan yang hanya diterangi oleh beberapa lilin. Raut kegelisahan terpancar jelas pada wajah rupawan tersebut saat erangan dari pemuda yang berbaring di dekatnya sedikitpun tak berkurang. "Orochimaru, tidakkah kau bisa menggurangi rasa sakitnya?" pemuda itu bertanya pada dokter yang sedang melakukan operasi bedah terhadap kekasihnya.

Pria bersurai panjang yang sedang sibuk dengan peralatan miliknya hanya menghela nafas sesaat dan kembali berkutat, mengabaikan sang Uchiha muda.

"Aku sudah mencari di seluruh rumah sakit, kita memang tak memiliki obat bius." Pria lain yang terlihat lebih muda membenarkan letak kaca matanya sebelum akhirnya mengelap peluh yang keluar dari pelipis tuannya. "Aku yakin Naruto bisa berjuang. Bagaimanapun ini untuk anak kalian." Kabuto memberikan alat-alat yang diminta oleh Orochimaru.

Sasuke, pemuda 20 tahun itu kembali menatap kekasihya, wajah pucat dengan erangan kesakitan yang tersampaikan dengan jelas walau mulutnya sudah disumpal dengan kain untuk menghindari Naruto mengigit lidahnya sendiri. Benar-benar berjuang untuk sebuah persalinan yang bahkan tak pernah sang bungsu Uchiha bayangkan. Sadar tak bisa membantu apa-apa, Sasuke hanya mengeratkan genggaman tangannya dan mengucapkan kalimat-kalimat penyemangat bagi Naruto. Kali ini, ia benar-benar merasa tak berguna.

.

Setelah perjuangan yang melelahkan, akhirnya proses persalinan selesai beberapa waktu lalu. Kini Naruto sedang tertidur bersama sang bayi. Sasuke tersenyum bahagia dan terus mengusap lembut wajah Naruto dan wajah putra pertamanya. Ia benar-benar bersyukur dengan apa yang kini dimilikinya. Walau terdampar diantara kegelapan dan gedung-gedung hancur yang ditinggalkan, ia tetap merasa sebagai manusia paling beruntung. Ia sangat mencintai keluarga kecilnya ini, ia sangat mencintai Naruto.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Me PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang