Sungjae tidak bisa lagi menyembunyikan sakit dipunggungnya, sudah beberapa minggu ini dia terus merasakan sakit di punggungnya, apa lagi jadwal BTOB dan dirinya pribadi yang sangat padat menyebabkan dia tidak bisa beristirahat dengan baik. Sekarang sudah akhir tahun, otomatis BTOB sibuk melakukan latihan untuk acara musik akhir tahun seperti tahun-tahun sebelumnya, belum lagi jadwal syuting Variety Show terbaru Sungjae yang baru-baru ini di terimanya.
Hari inipun Sungjae tidak bisa tidur dengan nyenyak, tadi malam sehabis latihan hingga larut dia tidak bisa tidur karena sakit di punggungnya kambuh lagi, sebenarnya sakit itu pernah dia rasakan dulu tahun 2015 saat syuting We Got Married bersama Joy. Benar, Joy atau Park Sooyoung nama yang lebih suka dia ucapkan karena baginya nama itu terdengar sangat dekat dengan hatinya. Sooyoung, gadis polos yang mencuri hati Sungjae pada pandangan pertama, yang tertawa sangat indah hingga mata nya menghilang.
Dia rindu gadis itu, gadis yang selama dua tahun ini ia jaga di salah satu ruang hatinya.
Sungjae ingin sekali memperjuangkan Sooyoung namun ia tidak ingin egois, Sungjae tahu Sooyoung baru saja merintis karirnya, ia juga harus memikirkan para hyungnya yang lain, tempat yang selama ini ia perjuangkan. Sungjae yakin Sooyoung akan sukses, Sooyoung sangat suka bernyanyi dan Sungjae akan sangat senang apabila nanti Sooyoung dapat besar di dunia kecintaannya itu. Memikirkan nya saja membuat dada Sungjae terasa nyeri, ia rindu tapi tidak bisa melakukan apa-apa, ia hanya bisa berharap, nanti jika waktunya sudah tepat ia akan memperjuangkan gadis itu kembali. karena perasaannya masih sama, seperti pertama kali ia melihat Sooyoung keluar dari box berwarna hijau di awal musim panas dua tahun lalu.Sungjae tidak bisa memejamkan matanya, ia memutuskan keluar kamar untuk minum. Tidak disangka di waktu sepagi ini hyungnya sudah bangun, lebih tepatnya leader BTOB sedang menikmati kopi dengan santai di meja makan. sebenarnya Sungjae tidak kaget karena Eunkwang memang selalu bangun dipagi hari, biasanya ia dan Minhyuk akan memasak untuk member yang lain seperti seorang ayah dan ibu dalam sebuah keluarga. Grup ini memang bukan hanya sekedar rekan kerja tapi juga keluarga kedua bagi mereka. Hampir 8 tahun bersama menyebabkan mereka terikat satu sama lain dan itu tidak bisa di tampik, meskipun di depan tv mereka saling ejek dan bertentangan namun sebenarnya mereka sangat kompak dan melindungi satu sama lain. Sungjae mendekat dan duduk di sebelah Eunkwang. Hyungnya yang tidak sadar ada pergerakan dari seseorang kaget dan hampir menumpahkan kopinya. Sungjae tertawa, meskipun sebenarnya ia lelah dan kurang tidur namun merasakan keberadaan membernya saja didekatnya sudah menjadi kekuatan bagi Sungjae.
"Ooh, Jae yaa!! Kau sudah bangun sepagi ini, tidak seperti biasanya?". Eunkwang bertanya karena memang biasanya Sungjae belum keluar dari kamarnya sepagi ini.
"Aku hanya ingin bangun lebih pagi Hyung" jawab Sungjae sekenanya lalu berdiri dan mengambil minum di kulkas. Namun saat berdiri ia merasakan punggungnya sakit lagi dan secara tidak sadar sedikit merintih. Eunkwang yang berada di samping Sungjae melihat anak bungsunya seperti sedang menahan sakit lalu bertanya
"Jae, punggungmu sakit? Ada apa? Kau tidak apa-apa? Kalau kau sakit ayo kita ke dokter!". Eunkwang bertanya sambil menghampiri Sungjae yang sedang minum berdiri tidak jauh dari tempat Eunkwang duduk.
"Aku tidak apa-apa Hyung, mungkin cuma salah tidur". jawab Sungjae sambil berjalan kekamarnya, ia tidak mau ketahuan kalau sedang menahan sakit punggungnya.
Eunkwang yang tidak percaya terus berujar hingga Sungjae hilang dari balik pintu kamarnya. Eunkwang tahu betul bagaimana sifat Sungjae. Anak bungsunya itu tidak akan pernah memberitahu dengan langsung apa yang tengah dirasakannya.Eunkwang berlari ke kamar Minhyuk untuk memberitahu hal tersebut, saat masuk ke dalam kamar ia mendapati minhyuk sudah bangun dan sepertinya baru selesai mandi.
Minhyuk heran mengapa ekspresi Eunkwang seperti orang yang mendapat berita buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
oneshot Bbyu
Randombagaimana bisa aku tak mecintaimu, jika seluruh hati saja setiap hari mengingat namamu