Bukankah tak akan ada gunanya kincir angin tanpa ada angin?
Aku tertawa terbahak bahak sampai air mataku keluar sedikit, aku tertawa begitu keras tanpa membuka mulutku, terlalu lemas untuk berdiri karena terlalu lucu akhirnya aku hanya dapat menopang tubuhku dengan tangan ku, ya seperti posisi sapi. Aku tertawa bersama mereka,namun yang membedakan adalah mereka dapat tertawa dengan mulut terbuka dan mereka tidak merasa lemas karena hal lucu ini, sedangkan aku tak bisa melakukannya. Dengan satu telur yang mereka pecahkan di atas kepalaku dan satu orang yang mengabadikan momen lucu ini. Mereka mulai menaburkan satu kantong pelastik tepung terigu sebagai perayaan dan di akhiri dengan semprotan air yang menandakan sebuah perayaan yang berlangsung sukses, mereka sangat bahagia.
Ya, ini bukanlah hari ulang tahun ku.
Aku lupa mengerjakan pr mereka kemarin karena aku pulang malam setelah latihan bernyanyi dan aku sangat lelah jadi aku putuskan untuk tidur. Mau bagaimana lagi ini nasib ku, mengerjakan apa yang harusnya mereka kerjakan jika tidak akan ada sebuah perayaan "ulang tahun" di tanggal yang salah. Mungkin lebih singkatnya akan ada pembullyan terhadapku.
Mereka bertiga meninggalkan ku setelah berkata kasar kepadaku dan mereka tak ingin aku mengulanginya lagi. Dengan tertatih tatih aku bangkit dari posisi sapi ku, aku membereskan baju ku dari telur yang pecah dan dari terigu. Aku akan pulang.
Karena sudah sekitar jam 6 sore maka jalanan menjadi sepi dan aku tak perlu menerima tatapan mereka yang melihatku dengan keadaan begini. Aku berjalan kaki untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah karena walaupun jarak rumahku cukup jauh dari sekolah namun aku sudah terbiasa dengan berjalan kaki karena menurutku aku akan merasa lebih hidup jika aku melihat alam semesta ini dengan perlahan.
Saat aku tiba di rumah aku tinggal berbohong saja kepada kedua orang tua ku, jika mereka bertanya tentang keadaanku seperti ini maka aku tinggal menjawab " temanku tadi ada yang ulang tahun dan aku bertugas memegang dia agar tidak kabur saat di lempar telur dan terigu, jadi aku kena juga" akan aku tambahkan dengan senyuman tulus namun palsu dan dalam sekejap mereka akan percaya dan aku akan segera mandi.
Aku suka dengan hidupku yang sekarang, aku di kelilingi teman yang baik, dan aku sangat semangat untuk bertemu teman temanku. Ya, aku sering berbohong dengan mengatakan kalimat kalimat bodoh itu.
Semuanya karena "dia" dan semuanya akan berubah ketika "dia" kembali setelah pergi.