prolog.

5 1 0
                                    

Namaku Reina Kadingga, dan saat itu aku berumur 15 tahun , hari yang seharusnya menggembirakan, menjadi hari buruk yang tak akan aku lupakan.

"Reinaaa yaampun cantik banget sih anak mama" Ucap anita mendekati putrinya.

"Makasih ma, Reina sayang mama"Balas Reina sambil memeluk anita.

"Mama juga sayang sama Reina" Ucap anita.

"Ayah mana mah? Udah sampe? "
Tanya reina dengan mata berbinar.
"Ayah baru aja sampe di bandara, baru mau berangkat pulang sayang" Ucap anita lembut.

"Yaudah ayuk ma kita turun kebawah, pasti udah banyak temen Reina. Ucap Reina sambil menarik lengan mamanya.

"Yuk "

Gadis bergaun putih itu segera menuruni tangga, dia berjalan dengan sangat anggun diiringi dengan senyum yang sangat cantik dengan balutan make up natural, membuat semua teman- taman dan saudara Reina kagum melihatnya.

"Reinaaa gila cantik banget, selamat ulang tahun ya" Ucap Viola ,sahabat Reina sambil memeluk Reina.

"Makasih vio, kamu juga cantik" Balas Reina.

"Selamat ulang tahun ya Reinn, doa yang terbaik deh buat lo pokoknya" Ucap Stevie, sahabat Reina yang kedua.

"Makasih bangett stevv, udah dateng"

"Santai lah Rein, masa di ulangtahun sahabat gue sendiri nggak dateng sih , iya nggak Vi" Ucap Stevvie sambil menyenggol Viola yang dibalas oleh anggukan kepala Viola.

"Hei Rein selamat ulang tahun ya " Ucap Dave sambil mengulurkan sebuah kotak yang terbungkus kertas kado.
"Makasih banget ya Dave, pake repot - repot segala" Ucap Reina dengan senyum anggun.

"Santai kali Rein, ngomong- ngomong kapan acaranya dimulai Rein? " Tanya dave yang di anggun oleh kedua teman Reina.
"Sebentar ya masih nunggu ayah ini" Jawab Reina.

"Ayah lo jadi pulang dari London Rein? " Tanya Viola cepat
"Wahh asik banget dong, om Ardi pasti bawa oleh- oleh banyak dong" Balas Stevie dengan mata berbinar.

"Haha iya jadi, bisa aja kalian" Tawa Reina.

Tak lama setelah itu, terdengar mama Reina yang berlari dari arah dapur dengan muka yang sudah pucat pasi.
"Reina Rein ayah kamu sayang " Ucap anita dengan air mata uang sudah terjatuh. Reina yang mendengar itu pun panik dan menghampiri anita.

"Ayah kenapa ma? Kok mama nangis?" Balas Reina panik

"Ayah kamu kecelakaan Rein, sekarang ada di rumah sakit harapan" Ucap anita yang setelah itu segera tak sadarkan diri.
Reina dan seluruh tamu yang hadir pun shock dengan berita tersebut, air mata Reina pun perlahan mulai turun, kotak yang tadi diberikan oleh Dave pun jatuh, Reina segera memanggil supir dan meminta untuk diantarkan ke rumah sakit harapan.
Bersama beberapa sepupu dan sahabatnya Reina yang masih memaki gaun pesta pun segera menuju ke rumah sakit harapan . Sesampainya disana Reina segera bertanya di meja resepsionis dan menghampiri ruangan ICU yang didalamnya tergeletak ayah Reina dengan tak sadarkan diri.
Hati Reina sakit melihat orang yang sangat dicintainya hanya bisa terbaring lemas di ranjang pasien, dengan luka di kepala dan sekujur tubuhnya. Reina menunggu hingga 3 hari dan setelah itu ayah reina yang tidak mengalami perbaikan dikabarkan meninggal. Reina yang sudah sejak 3 hari tidak meninggalkan rumah sakit pun hanya bisa terduduk di ruang tunggu dengan air mata yang terus menerus mengalir. Ia selalu berpikir jika ia yang salah, andai saja Reina tidak meminta ayahnya untuk pulang pasti sekarang ayahnya masih hidup. Kedua sahabat Reina tak henti hentinya untuk menenangkan Reina, namun naas, Reina seperti mayat hidup, mukanya pucat pasi, tatapannya kosong, dan air matanya tak berhenti mengalir.
Hari yang seharusnya membuatnya berkumpul dengan orang tuanya malah membuat Reina kehilangan ayahnya.

Bahkan setalah satu tahun sudah berlalu, Reina tetap selalu menyalahkan dirinya sebagai sebab kematian ayahnya.

REINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang