bertemu

7 1 1
                                    


"Kringg" Suara jam beker segera memenuhi kamar Reina. Jam telah menunjukkan pukul 05.30. Karena mendengar bunyi jam beker yang memekakkan telinga , Reina pun berusaha untuk membuka mata dan bangun.

"Masih ngantuk banget lagi" Gumam Reina. Tak lama setelah itu pun terdengar suara pintu dibuka lalu muncullah mbok yem,sosok perempuan yang sudah sejak lama bekerja di rumah Reina.

"Oalah udah bangun to non Reina ini" Ucap mbok yem
"Iya nih mbok " Jawab Reina seadanya.

"Yaudah simbok tak nyiapin sarapan dulu ya non" Ucap mbok yem sambil bersiap keluar ke kamar Reina.

"Iya mbok makasih" Balas Reina dan segera bangun menuju kamar mandi.

20 menit kemudian Reina sudah siap dengan seragam putih abu-abu dan tas yang menggantung di pundaknya.
Reina segera turun menuju meja makan dan segera duduk di meja makan.
Anita yang juga berada di meja makan pun mulai membuka pembicaraan.

"Ayo sarapan dulu sayang, udah mama buatin nasi goreng kesukaan kamu" Ucap anita sambil menyodorkan piring.
Reina yang disodorkan piring hanya mengangguk dan segera melahap sarapannya dengan diam. Entahlah namun semenjak kematian ayahnya, Reina seakan menjadi menutup diri dari keluarganya terutama mamanya. Teina terlalu takut untuk sekedar berbagi -basi dengan mamanya, karena menurut Reina, semakin banyak ia berbicara dengan mama, hanya akan menambah luka di hati mamanya. Padahal yang anita inginkan hanyalah menjadi keluarga hangat seperti dulu, tapi Reina tetaplah Reina selalu keras kepala dan dingin terhadap keluarganya.

Setelah selasai sarapan, Reina segera mengalami anita dan berangkat menuju sekolah menggunakan honda jazz berwarna merah.

Sesampainya di sekolah Reina segera menuju ke kelas XI MIPA 1 , kelas yang terletak di lantai 2 sebelah tangga. Reina lupa jika dia belum mengumpulkan buku kimia yang seharusnya dikumpulkan minggu kemarin, sehingga Reina cepat - cepat menuju ke ruang guru. Namun saat di loby Reina yang sedang terburu- buru tak sengaja menabrak seorang lelaki yang membuat buku nya terjatuh.

"Eh sory- sory gue nggak sengaja " Ucap Reina spontan.

Dan setelah menengadah Reina terkejut karena Reina belum pernah melihat murid tersebut sebelumnya.

"Iya nggak papa, gue juga minta maaf" Ucap laki-laki tersebut.

Reina yang sempat shock segera berdiri dengan dibantu oleh lelaki tersebut namun segera di tepis oleh Reina.

"Permisi gue pergi dulu"ucap Reina segera meninggalkan siswa tersebut.

" Eh nama gue Farel, nama lo siapa? " Teriak siswa tersebut namun Reina sudah lebih dulu pergi menuju ruang guru.

Setelah mengumpulkan buku kimia, Reina segera naik kembali ke lantai atas dan masuk kedalam kelas. Dikelasnya sudah banyak siswa yang hadir, maklum anak IPA mayoritas rajin kecuali Reina yang notabene nya sering masuk paling akhir , namun Reina tidak peduli akan hal itu.

"Dateng juga nih bu bos " Ucap Viola dan menghadap ke belakang.

"Iya nih tumben enggak mepet sama bel masuk" Tambah Stevie

"Ini udah masuk kali stev" Jawab reina.

"Emang tuh Rein , si Stevie emang rada budek " Timpal Viola dengan gelak tawanya.

"Yee ngehujat aja lu" Sinis Stevie dengan mimik marah yang dibuat- buat.

"Pagi-pagi udah rame aja kalian" Ucap beni, lelaki yang senang bergaul dengan perempuan- perempuan di kelas mereka, yang menjadi teman sebangku olivia.

"Iya nih mereka tu selalu aja ribut" Tempat Reina sambil melirik kedua temannya.

Tak lama setelah itu masuklah Pak Budi, guru biologi yang sangat termal ke-jutekannya.

"Selamat pagi anak- anak" Ucap pak Budi lantang.

"Pagi pak" Balas seluruh siswa serempak.

"Hari ini kalian kedatangan murid baru yang baru saja pindah dari Thailand" Ucap pak budi yang membuat anak - anak kelas IPA 1 seketika heboh.
"Sini kamu masuk,perkenalkan diri kamu" Suruh pak budi.

Kemudian masuklah seorang anak laki-laki yang memasuki kelas dengan senyum ramahnya. Hal itu membuat Reina terkejut karena ternyata dia adalah orang yang tadi bertabrakan dengan Reina.

"Perkenalkan nama saya Farel kusuma, kalian bisa memanggil saya Farel, saya pindahan dari Thailand " Ucap Farel dengan senyum yang tidak pudar dari wajahnya. Murid -murid perempuan tak bisa berhenti mengagumi Farel karena ketampanan dan kesopanan nya. Sedangkan murid laki-laki hanya mendengarkan dengan tidak peduli.

"Baik Farel kamu bisa duduk di belakang Reina, dan bersebelahan dengan Tobi"
"Baik Pak" Ucap Farel dan segera menuju bangku yang ditunjukkan oleh pak budi.
Saat melewati meja Reina, Farel tak lupa untuk tersenyum kepada Reina dan berkata
" Senang bisa bertemu lagi Reina" Ucapnya nya riang, yang hanya di balas Reina dengan tatapan datar nya.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang