Hai tuan yang duduk disinggah sananya
Coba liahatlah kami para rakyat mu yang menjerit
Kau bilang kau pembawa aspirasi kami
Kau bilang kau mulut kami
Kau bilang kau tangan dan kaki kami
Banyak janji yang kau umbar
Tapi kenyataannya kini kau lupa
Kau yang haus akan tahta dan kekuasaan
Hingga buta dan tuli akan kami
Kau bilang kamilah prioritas
Namun kenyataannya kami hanyalah kuda pacumu
Kau bilang ini untuk kepentingan rakyat
Tapi ternyata ini untuk kepentingan golongan mu
Sudah cukup !!!
Kami bukan orang bodoh lagi
Kami hanya menuntut janji mu
Bukan kebijakan baru yang tak relavan
Kini siapa yang membutuhkan siapa
Penguasa yang mebutuhkan rakyat
Atau rakyat yang membutuhkan penguasa
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Tuan Yang Jauh Disana
PoetryKamu yang hanya melihat keindahan dengan mata tidak akan pernah bisa menikmatinya
