4. ANNIVERSARY

1.1K 150 7
                                    

"Halo Ali, lo dimana?"

"Rumah."

Prilly membaringkan tubuhnya di atas tempat tidurnya."Kata Alex.. tadi lo ke Mall, ngapain?" Prilly bertanya.

"Gak ngapa-ngapain."

"Kata Alex.. lo mau nyamperin gue? Kok gak di samperin sih? Kenapa?" Prilly bertanya menyerocos.

"Mau minta duit. Tapi gak jadi."

"Oh gitu, mau berapa emang? Nanti gue suruh anak buah Papi buat transfer."

"Gak usah."

"Loh kenapa? Katanya mau minta duit?" Prilly bertanya bingung atas sikap Ali padanya.

"Gak jadi."

"Yaudah, nanti kalau butuh sesuatu ke gue ya." Prilly tersenyum menatap langit-langit kamarnya."Em.. tau gak tadi gue ke Mall, trus belanja banyaaakkk banget! Trus lupa bawa ATM, trus.. di bayarin abang lo deh." Cerita gadis itu ceria.

"Iya haha."

"Nah lucu kan?! Gue pas udah sampe di kasir rogoh-rogoh tas kok gak ketemu ATM gue.. malu banget!" Cerita gadis itu lagi mengingat momen tadi.

"Iya.."

"Untung aja ada Geo! Dia bayarin belanjaan gue semuanya Li! Mana gak mau di ganti lagi! Bener kata lo.. Geo itu punya hobi yang sama kek gue!"

"Iya..."

"Nah.. trus gue kan belanja sepat--

"Prill gue ngantuk nih, ceritanya besok aja ya."

Senyuman Prilly luntur seketika."Yah.. padahal gue mau ngasih tau lo sesuatu, sekaligus ngingetin sih. Jangan sampe lupa gitu ceritanya.."

"Iya. Besok ya."

Prilly menghela nafasnya."Oke. Bye Li, have a nice dream." Kata gadis itu dan telpon nya pun di tutup.

Gadis itu menatap langit-langit kamarnya dengan mata yang berkaca-kaca."Padahal.. gue mau bilang kalau gue udah beli kado buat anniversary kita besok Li." Gumam-nya lirih.

°°°°

"Cobain deh kue-nya enak banget!" Prilly menyuapi Ali sepotong kue tart yang ia beli kemarin."Enak kan?!" Girang gadis tersebut.

Ali mengangguk."Iya."

"Eh lihat deh.. model rambut gue baru!" Prilly memperlihatkan poni-nya yang baru saja di buat beberapa jam lalu."Subuh gue bangun trus langsung potong rambut, mbak salon nya dateng ke rumah." Jelas-nya senang.

"Gak sholat?"

Prilly cengegesan."Lupa."

Ali menggeleng pelan."Urusan duniawi gak pernah lupa, tapi kalau urusan sama Tuhan sering lupa. Inget Prill, yang ngasih elo rejeki sekarang itu dari Tuhan." Ali mulai memberi nasehat.

Prilly mengangguk saja."Iya iya.. cerewet ah!" Gadis itu mencubit pelan pipi Ali.

"Gue juga ada kado buat lo." Ali mengeluarkan kotak kecil dari saku-nya.

Prilly menatap girang kado dari Ali."Wah.. makasih. Coba mana?" Prilly merebut cepat kotak tersebut dan buru-buru membukanya."Berlian apa emas nih?" Tebak-nya bercanda.

Ali tersenyum simpul menanggapi nya.

Senyum Prilly luntur saat melihat apa yang ada di dalamnya."Jepit rambut? Itupun cuma dua?" Tanya gadis itu pelan.

SHOPAHOLICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang